14. Sulit Mengatakannya

10.1K 526 63
                                    

Jangan lupa untuk selalu vote and comment .

#Vote kalian sangat membantu author untuk cepet update .
#Comment kalian sangat membantu author untuk menghasilkan karya yang lebih bagus lagi .

Jadi jika ada salah penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .

Cahaya matahari masuk menyeruak dari balik tirai jendela kamarnya, ia melenguh pegal saat menggerakkan bagian tubuhnya yang terasa sakit di setiap sendinya. Wanita itu duduk dan memegang tengkuknya sembari mengulas senyum membayangkan percintaan mereka yang begitu panas semalam.

 Wanita itu duduk dan memegang tengkuknya sembari mengulas senyum membayangkan percintaan mereka yang begitu panas semalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak hanya sekali atau dua kali tapi berkali-kali Marvis membuatnya menuju puncak klimaks yang mengairahkan. Amala tak habis pikir, kenapa stamina pria itu bagai kuda yang tiada habisnya.

Saat terbangun Marvis sudah tidak ada disisinya, namun itu hal yang biasa di alami Amala. Wanita itu lalu beranjak kearah balkon sebentar menikmati udara pagi.

Tok. .tok. .tok. .

"Nyonya saya membawakan sarapan anda." Ucap kepala pelayan dirumahnya.

Amala menyuruh pelayan itu masuk dan menaruh sarapan itu di atas meja. Saat pelayan sudah pergi Amala mulai memakan sarapannya yang berisi telur orak-arik, bacon, roti panggang dan satu gelas susu.

 Saat pelayan sudah pergi Amala mulai memakan sarapannya yang berisi telur orak-arik, bacon, roti panggang dan satu gelas susu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awalnya wanita itu tidak terbiasa dengan sarapan ala orang kaya seperti Marvis. Namun lama kelamaan Amala mulai terbiasa dan meninggalkan nasi saat sarapan.

Setelah selesai sarapan Amala berjalan ke arah nakas untuk mengambil ponselnya. Dibawah ponselnya dia melihat selembar cek yang bertuliskan satu milyar.

Dia mendesah. "Jadi ini bayaranku." Gumamnya pada diri sendiri. "Semudah ini mendapatkan uang satu milyar."

Setelah memasukkan cek itu kedalam dompet, Amala pergi kekamar mandi untuk bersiap karena hari ini dia harus menjenguk putrinya dirumah sakit.

Seperti biasa dia diantar supir, setengah jam lebih dalam perjalanan akhirnya dia sampai dirumah sakit. Saat melewati resepsionis salah satu perawat menghampirinya.

AMALA Istri Kontrak Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang