AMALA 12

9.3K 478 35
                                    

Double up hore ,buat nemenin weekend readers sekalian .

Jangan lupa vote and comment

Jika ada kesalahan mohon maaf ,author juga punya salah . Tapi tetep harus di tekan bintangnya di pojok kiri bawah . Oke

Pakaiannya basah kuyup karena guyuran air hujan , riasannya juga telah hilang karena usapan tangannya menyeka air hujan yang mengguyur wajah cantiknya .

Salma kepala pelayan menyambut kedatangan wanita itu . "Biar saya bantu nyonya ." Ucap pelayan itu memberikan handuk pada Amala ,dan membawakan tasnya .

"Tuan dia . ."

"Tuan sedang menunggu anda di ruang kerjanya ." Jawab Salma seakan tau maksut dari perkataan majikannya .

Jadi dia sudah pulang batin wanita itu.

Salma mengikuti Amala, membantu wanita itu membersihkan dirinya hingga selesai .

"Saya akan menemuinya sekarang ,bi Salma boleh pergi sekarang ."

"Baiklah nyonya ."

Amala keluar dari kamarnya mencari keberadaan suaminya Marvis . Dia membuka pintu besar yang ada di hadapannya saat ini . Dunia Amala seakan ingin berhenti ,matanya bertatapan langsung pada Marvis yang berdiri di depan meja kerjanya .

Pria itu menatap Amala dengan tatapan tajam ,seolah ingin menguliti wanita itu hidup hidup .
Wanita itu melangkah perlahan mendekatinya . Amala gugup ,tubuhnya bergetar ,tanpa mendongak Amala tau jika sekarang dia telah berdiri di hadapan pria itu .

Marvis memasukkan tangannya kedalam saku celananya , pupil matanya membesar membuat mata pria itu lebih gelap .

"Sudah selesai bersenang senang ." Ucap pria itu begitu dingin bagi Amala .

Dia mengangkat pandangannya menatap pria itu .

"Aku tidak bersenang senang ,aku menjenguk seseorang dirumah sakit ." Amala berusaha tetap tenang walaupun kini dia merasa sesak .

Pria itu meraih ragu Amala dan mencengkeramnya . "Sepertinya aku terlalu baik padamu ." Amala kesakitan tapi dia tidak mengeluarkan rasa sakitnya melalui jeritan itu akan membuatnya terlihat lemah .

"Aku cuma pergi sebentar dan kau semarah ini ."

Brakk . . .

Marvis memukul meja yang ada di belakangnya . "Sebentar katamu ? apa telingamu tuli , aku menyuruhmu tetap diam dirumah itu juga untuk kesehatanmu ."

Pria itu sebenarnya cemburu pada wanita itu , dia berfikir dalam keadaan yang tidak begitu sehat saja isterinya masih bisa bertemu dengan pria lain .

"Tapi aku baik baik saja ,aku sehat Marvis ."

"Oh jadi begitu , kau sehat benarkah ?".

Pria itu menyeringai , meraih tubuh Amala dan menjatuhkannya di atas sofa besar yang ada diruangan itu .

"Jika kau sehat berarti kau bisa melayaniku sekarang ."

Tanpa mendengar jawaban dari Amala , pria itu membuka baju Amala secara paksa hingga membuat beberapa bagian menjadi sobek .

Amala diam tak beranjak walaupun tubuhnya mulai merasa kesakitan saat Marvis memasukkan kejatanannya secara paksa pada Amala .

Pria itu juga meninggalkan banyak bekas ciuman ditubuh Amala .

Marvis meninggalkan Amala setelah mencapai kenikmatannya , wanita itu meringkuk dengan tubuh polosnya di atas sofa .

"Aku isterinya tetapi kenapa aku seperti pelacur baginya ." Rintih wanita itu .

AMALA Istri Kontrak Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang