3. Tawaran Pernikahan

15.6K 537 8
                                    

Happy Reading .
Mari tinggalkan vote sebelum membaca 🙏 .

Jika ada kesalahan kata dan kalimat bahasa saat penulisan mohon maaf untuk yang sebesar besarnya .

Setelah mendengarkan perkataan dokter tersebut, wanita itu merasa sangat frustasi dengan kehidupannya sekarang dan apa yang ia jalani saat ini. Andai saja dia bisa mati bersama putrinya dan hidup bahagia di surga, mungkin Amala akan memilih jalan tersebut. Namun kenyataannya itu tak semudah yang dia bayangkan.

Amala keluar dari rumah sakit dengan tubuh gontai tak bertenaga, pikirannya kacau dan hatinyapun sudah lelah. Wanita itu berjalan keluar dari rumah sakit hingga tiba di sebuah perkampungan sempit yang padat dengan penduduk. Tak sampai disitu, wanita itu masih harus berjalan melewati gang-gang sempit untuk mencapai tempat tinggalnya. Tempat tinggalnya berada di ujung gang tersebut.

Dia memang sengaja menyewa satu petak kontrakan yang tak besar, tapi cukup untuk menampungnya. Kontrakan yang dia sewa berdekatan dengan rumah sakit, mempermudah wanita itu untuk menjenguk Misya.

Saat telah tiba didalam rumahnya, Amala bergegas menutup pintu itu dan tubuhnya mulai merosot kelantai. Airmatanya tumpah seketika membasahi wajah cantiknya. Riasan wajahnya berantakan karena terlaku lama menangis.

Hikkss . . hikkss . . hiksss . . .

Dengan tersedu sedu Amala menangis, meluapkan kekesalan hatinya. Dosa apa yang dia perbuat, sehingga membuatnya bernasib seperti sekarang.

Aku tak menyalahkan tuhan untuk semua yang kualami, mungkin memang aku yang bodoh. bolehkah aku menangis tuhan? aku lelah, aku terlalu lelah untuk semua ini tuhan. gumamnya pada diri sendiri.

tapi apa semua dapat terselesaikan jika wanita itu hanya menangis.

Setelah lama tenggelam dalam kesedihannya, mata wanita itu mulai terlihat bengkak. Dia merebahkah dirinya di ranjang dan memilih untuk tidur, dia butuh istirahat sekarang untuk menghadapi hari esok.

Malam harinya Amala terbangun karena dering ponsel yang mengusik tidurnya. Sembari mengejapkan matanya tangannya mencari benda pipih itu.

LION IS CALLING . . .

Lion adalah sahabat Amala waktu mereka di jogja. Hingga akhirnya mereka di pertemukan kembali di jakarta , berkat kerja keras Lion yang mencari Amala lewat media sosial .

Pertemuan pertama mereka saat Lionn datang kebar tempat kerja Amala. Lebih tepatnya Amala yang menyuruh Liona untuk datang kesana. Amala tertawa saat melihat Liona masuk kedalam bar waktu itu ,semua mata memandanginya, mungkin Liona terlihat aneh. Ya bagaimana tidak aneh, perempuan itu datang dengan menggunakan hijab dan pakaian yang syar'i.

"Assalamualaikum Mala." ucap Liona dari seberang telepon.

"Waalaikumsalam Lion, tumbeh nih nelpon ada apa ? "

"Sebenarnya gini, Apa kamu ada waktu malam ini Mala ,ada satu hal yang ingin aku bicarakan. "

"Maafkan aku Liona, tapi malam ini aku harus bekerja di bar." Dalih Amala, karena sebenarnya wanita itu mempunyai janji dengan Marvis malam ini.

"Kalau begitu aku ketempat kerjamu saja, seperi hari lalu . "

"Tidak tidak . Itu bukan ide yang bagus . " sergah Amala .

"Lalu ? " tanya Lion .

"Mungkin besok saja gimana, atau kita bisa bicara lewat telepon saja Lion . " saran Amala .

"Tidak bisa Mala ,ini sangat rahasia . Besok saja aku akan menemuimu . " jawab Liona.

"Baiklah , di taman dekat jalan Sudirman . " Jawab Amala .

AMALA Istri Kontrak Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang