25. Jurang Kematian

2.1K 133 6
                                    

Yuk follow penulis dulu sebelum membaca part ini yaa
Penulis:eista_
Part ini mengandung unsur 21++
Bocil diharap jauh² yaa.

Amala menggeleng kuat. "Tolong lepaskan aku Marvis." Lirihnya, wanita itu benar-benar tak punya tenaga untuk melayani suaminya saat ini.

"Mulutmu menolak tapi dengan jelas tubuhmu menerima semua respon dari sentuhanku." Ucap Marvis. Tangannya bergerak lincah dibagian bawah tubuhnya.

Pria itu melepas bra istrinya dan memainkan kedua buah gundukan dibalik bra itu dengan mulutnya.

"Sshhhh. . ." Amala mendesah penuh nikmat. "Jangan lakukan itu, aku berjanji tidak akan meninggalkanmu."

"Sudah terlambat sayang, aku sudah terlanjur marah. Kenapa kamu tidak menjelaskan kejadian yang sebenarnya padaku tapi malah mengambil keputusan sendiri untuk meninggalkanku."

"Yang butuh penjelasan itu aku bukan kamu. Kamu yang berselingkuh kenapa aku yang terlihat salah Marvis."

Plak . .

Satu tamparan keras mendarat di pipi wanita itu. "Sudah berapa kali aku bilang, aku tidak pernah berselingkuh." Kemarahan pria itu sulit untuk dikontrol saat ini.

Amala menangis, hatinya sangat sakit karena ini pertama kali Marvis menamparnya. "Kamu menamparku." Katanya memegang pipinya yang terasa perih dan panas.

"Aku benci dengan orang yang bodoh ! Aku harus bilang berapa kali, jika aku tidak berselingkuh."

Umpatan pria itu menusuk hatinya, Tangisnya pecah saat itu juga, Amala menangis sesenggukan, matanya panas dan juga tenggorokannya sakit tercekat.

"Itu hanya alasanmu saja. Kamu tidak bisa membuktikan bahwa kamu tidak berselingkuh. Sudah berapa sering kalian bertemu dibelakangku ? Sudah berapa kali kamu dan wanita itu melakukannya tanpa sepengetahuanku ? Tanya Amala bertubi-tubi.

"Diam !" Marvis membungkam mulut istrinya dengan mulutnya. Mencium Amala dengan sangat brutral. Amala tak tinggal diam dia menggigit bibir suaminya hingga mengeluarkan darah agar Marvis menjauh dari dirinya. Tapi sepertinya dia sia-sia. Karena pria itu menekan lebih kuat bibirnya membuat ciuman mereka semakin panas bercampur bau anyir darah.

"Sepertinya hukuman ini masih belum cukup untukmu Mala, kamu masih saja menaruh rasa curiga mu itu terhadapku." Marvis lalu mencari dasinya. Mengikat kedua tangan istrinya.

"Walaupun kamu tidak meninggalkanku, tetap saja kamu masih tidak bisa percaya padaku kan." Ujarnya.

"Ahh Marviss . .hentikan itu sakit."

Mavis mendorong miliknya masuk dengan sekali sentakan kedalam kewanitaannya. "Aku tidak akan berhenti sampai kamu benar-benar punya anak dariku." Pria itu memperlakukannya benar-benar seperti binatang. Saat Amala bergerak sedikit saja Marvis akan memukulnya entah dibokong atau dipipinya.

Apa yang salah dari dirinya sehingga Marvis membuatnya mengalami mimpi buruk seperti ini. Amala memilih untuk mengalah, dia sudah tak sanggup lagi.

"Cukup, aku yang salah ! Semua salahku ! Cukup aku tidak kuat lagi." Sekuat apapun dia memberontak, wanita itu tidak bisa menghentikan suaminya. Rasanya saat ini Marvis tengah memperkosanya dengan sangat cabul dan berutal. Pria itu berkali-kali membuatnya orgasme dan menyemburkan benihnya berulang kali kedalam rahimnya.

Setelah lima jam lebih pria itu ambruk di samping istrinya, nafas yang memburu dan detak jantung yang berpacu cepat, Marvis sungguh kelelahan begitu juga dengan Amala yang pingsan disampingnya.

AMALA Istri Kontrak Sang CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang