Hai jangan lupa vote and comment
Cerita ini mengandung unsur dewasa, untuk 18 ++. Diharap pembaca bijak dalam memilih bacaan. Follow penulis untuk mengetahui notif update selanjutnya.
Penulis:eista_Di tengah malam yang gelap, seorang wanita duduk disebuah bar pusatnya dikota Jakarta. Beberapa pria melihatnya dengan tatapan mesum, seolah olah ingin menelanjangi tubuhnya cantiknya. Dia adalah Amala Samora, wanita dengan perawakan tinggi, kulit putih dan juga wajah yang cantik. Dia datang bukan untuk bersenang-senang namun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya serta anaknya.
Wanita itu sadar, perkerjaannya jauh dari kata baik, dia juga paham menjadi pekerja komersial sama saja dengan menjadi wanita yang rendahan. Tak ada pilihan lain bagi wanita itu, gaji yang besar serta tuntutan hutang memaksanya menjalani pekerjaan tersebut. Jika ada pilihan lain Amala juga tidak mau bekerja seperti ini. Tapi inilah satu satunya pekerjaan yang menurut Amala menghasilkan uang dengan cepat untuk membayar pengobatan anaknya Misya. Dia harus melayani beberapa orang yang berbeda setiap harinya, terkadang dua sampai tiga orang setiap malamnya. Yang wanita itu lakukan tidak menjual tubuhnya, wanita itu hanya melayani dengan menemani minum dan juga karaoke. Amala berjalan ke arah toilet dan menatap dirinya di depan cermin.
Bagaimana bisa dia menjadi wanita malam sekarang ?
Jika ibunya tau mungkin ibunya akan menangis tersedu-sedu dan tidak akan menganggap dirinya sebagai anak lagi. Namun kenyataannya, dia sekarang hanyalah sebatang kara dan satu-satunya harta yang dia miliki adalah putrinya Misya Arindra.
Amala membuka tas makeup yang selalu dia bawa ketempat tersebut. Diolesnya lipstick merah terang untuk menambah kesan lebih sexy pada bibirnya. Lalu di semprotnya sedikit minyak wangi dengan aroma Vanila yang terkesan manis, aroma tubuhnya selalu membuat pria di dekatnya mabuk akan tubuhnya .
Amala berjalan keluar toilet menuju meja bartender. "Martin berikan aku vodka." Ucap wanita itu.
Martin menatap amala "Ada apa ?." Tanya martin. "Sepertinya ada sesuatu yang terjadi."
Amala meneguk vodka yang ada didepannya dengan sekali teguk. "Hanya masalah kecil, kau tak perlu tau."
"Baiklah, aku bertanya karena mungkin aku bisa membantumu."
"Aku tak yakin kau bisa membantuku Martin."
Martin memberikan wanita itu satu gelas vodka lagi. "Bersenang senanglah, jangan seperti orang yang sudah tidak bernyawa." Ledek Martin.
"Aku memang tidak bernyawa." Jawab wanita itu kesal.
Wanita itu meminum minumannya dengan frustasi, Suara dentuman musik yang keras tetap saja tidak bisa membuat hatinya terhibur. Pikirannya kacau, walapun raganya berada disini namu yang dia pikirkan hanyalah putrinya yang sekarang terbaring dirumah sakit.
"Sebaiknya kau cerita padaku, walaupun aku tidak bisa membantumu setidaknya itu bisa meringankan pikiranmu." Tawar Martin.
"Putriku terbaring dirumah sakit."
Putri. .Pria itu tidak tau jika Amala ternyata memiliki seorang anak. Dia memang tau Amala pernah menikah, namu untuk putri dia baru mengetahuinya sekarang.
"Berapa usianya?" Tanya Martin.
"Hampir lima tahun. Aku butuh uang Martin, sekarang dan secepatnya."
"Memang berapa banyak yang kau butuhkan ?".
"Tidak banyak hanya 20 juta ." Jawab Amala santai. Wanita itu kemudian mendorong gelasnya yang kosong kearah Martin untuk di isi vodka lagi .
"Wow. . untuk apa uang sebanyak itu ?. Gajiku disini saja hanya cukup untuk kehidupanku sehari hari. Maafkan aku ladies, sepertinya aku memang tak bisa membantumu ." Jawab Martin .
"Lalu kenapa kau menawarkan berapa banyak , jika sepeserpun kau tak punya." Amala membuang mukanya malas .
Martin tertawa canggung. "Aku memang tidak punya, Tapikan kau meminjamnya pada Madam."
Wanita itu tersenyum sinis mengingat Madam yang menolaknya mentah-mentah saat dia berusaha meminjam uang.
"Itu mustahil Martin, aku sudah mencobanya. Tapi dia mengusirku bahkan memakiku dengan kata kata kasar berulang kali."
Tak sadar jika orang yang kini tengah mereka bicarakan berjalan mendekati Amala.
"Ada tamu untukmu hari ini, Dia sangat penting, aku harap kau tidak membuatnya kecewa." Dia Madam Sahara, pemilik bar tempat Amala bekerja saat ini.
"Aku sangat malas sekarang, tidak bisakah orang lain saja."
"Dia hanya menginginkanmu." ucap Madam Sahara penuh penekanan. "Segera pergi temui dia atau aku tidak akan memberimu gaji hari ini.
Banyak pekerja komersial lain di bar tersebut tapi kenapa selalu dirinya yang menjadi incaran para lelaki itu. Wanita itu menghembuskan nafas kasar.
"Ya, aku akan melayaninya puas !."
Madam Sahara adalah orang yang membawanya ketempat ini. Dulu kehidupannya berjalan dengan semestinya, hingga takdir merubah hidunya 180 derajat. Cobaan datang bertubi-tubi mengancurkan rumah tangganya dan juga anaknya. Amala mempunyai suami yang mencintainya dan kedua orang tua yang menyayanginya, itu dulu.
Hingga ayahnya meninggal saat amala berusia 10 tahun dan ibunya juga meninggal saat amala berusia 18 tahun. Amala masih mengingat jelas saat ibunya berkata tentang arti namanya .
"Amala kuwi jeneng seng ngei bapakmu nduk, artine suci lan resik.(Amala itu nama yang memberikan ayahmu, artinya suci dan bersih)." Kata ibunya dari bahasa jawa.
Nama yang diberikan orang tuanya sama sekali tak cocok untuknya. Dia bukan wanita suci dan bersih, melainkan hanya wanita kotor.
Belum lagi dulu saat suaminya berselingkuh, suaminya terang-terangan membawa jalang atau wanita selingkuhannya kerumah mereka. Mungkin jika satu hingga dua kali wanita itu masih bisa menerimanya. Namun hampir setiap malam Amala harus melihat pemandangan yang menjijikkan itu. Tak hanya berselingkuh, suaminya juga penjudi kelas kakap. Semua barang barang dirumahnya habis dijual suaminya untuk berjudi.
Hingga uang dan tabungannya juga raib untuk suaminya berfoya-foya. Yang paling sialnya lagi bagi amala, pria brengsek itu sekarang pergi setelah meninggalkan sejumlah hutang yang besar pada dirinya dan putrinya.
Memang dasar pria br*ngsek dan b*jingan, jika aku menemuinya mungkin aku harus membunuhnya. umpat wanita itu.
Amala memutuskan untuk pindah dari kota kejogja ke kota jakarta, untuk memberikan pengobatan yang terbaik untuk Misya .
"Dia di kamar VVIP ." Ucap Madam Sahara menepuk pundaknya .
Amala berlalu meninggalkan Madam Sahara dan berjalan menuju kamar tersebut .
Siapa lagi yang harus dia layani saat ini. apakah seorang pejabat ? Atau seorang pengusaha kaya raya ? .Karena hanya pria yang mempunyai banyak uang yang mampu menyewa kamar VVIP di bar tersebut.
Tanpa ragu Amala mengetuk pintu tersebut.
"Masuk . " jawab seorang pria di dalam sana. Amala dapat mendengar suara berat pria tersebut, dari suaranya saja dia bisa tau jika yang ada didalam sana adalah pria tampan.
"Kau ! ! " satu kata keluar dari mulut Amala. Wanita itu ternyata mengenalnya. Ternyata dunia sesempit ini. Siang tadi dia bertemu dengan pria yang ada dihadapannya, dan sekarang malam harinya dia bertemu lagi. "Apa yang kau lakukan disini."
Pria itu mengubah posisi duduknya, dia menyilangkan kakinya "Tentu saja untuk kau layani."
"Aku tak berniat melayanimu, lebih baik kau pergi sebelum aku mengusirmu."
Tapi dengan angkuh pria iti menjawab. "Madam tak memberi tahu, aku orang yang cukup penting. Untuk membuat bar ini bangkrut aku dapat melakukannya dengan mudah."
Wanita itu tertegun dan tak dapat bekata-kata lagi, tak ada pilihan lain selain melayani pria yang ada dihadapannya kini.
Jangan lupa untuk tekan bintangnya dan Coment. 🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
AMALA Istri Kontrak Sang CEO
General FictionAMALA hanyalah wanita biasa hingga takdir merubah hidupnya . Amala rela menjadi wanita malam untuk menyelamatkan nyawa anaknya . Apapun akan dia lalukan untuk satu satunya harta yang dia miliki,walaupun Amala harus menjual dirinya sendiri . Misya Ar...