05. Keluarga

61 29 33
                                    

HAI GUYS I'M COMEBACK

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YAH😘

HAPPY READING......

☆☆☆

Setelah kejadian di mana Manda membuat Raka terjatuh dua kali. Akhirnya keluarga Askandar telah  melaksanakan ibadah sholat Maghrib berjamaah yang di imami oleh Papah Herman. Sekarang keluarga Askandar sedang duduk rapi di meja makan dengan berbagai  makanan enak yang telah tersaji dihadapan mereka.

Hening satu kata itulah yang dapat menggambarkan keadaan di meja makan tersebut.

"Papah pulang kapan?" Manda mencoba membuat keadaan berubah menjadi tidak hening. Karena Manda yang notabennya tidak suka dengan keadaan hening Dia lebih suka keadaan yang ramai.

Raka yang mendengar ada suara langsung melirik ke arah sumber suara dengan lirikan tajam khas Raka. "Hust! Diem. Ga liat Lo orang-orang lagi sibuk makan?"

"Apaan sih sirik aja Lo!"

Mendengar jawaban Manda lagi-lagi Raka hanya dapat menghela napas berat  Dia sedang tidak mood untuk beradu argumen dengan adeknya.

☆☆☆

Ruang keluarga

Setelah makan malam yang hening kini mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga. Papah Herman dan Mamah Vera duduk di kursi yang sama sedangkan Raka berada di samping Kiri Papah Herman dan Manda duduk di samping kanan Mamah Vera.

Hening beberapa saat sebelum akhirnya Manda membuka suara. "Papah pulang kapan?" Pertanyaan yang sama yang Manda tanyakan ke Papah Herman saat mereka berada di meja makan.

"Tadi sekitar jam 5 sore."

"Masa? Kok Manda ga liat?"

"Ya iya lah Lo ga liat Lo aja habis molor bege!" Ucap Raka menyela ucapan yang akan Papah Herman katakan.

"Bisa ga sih Lo ga usah nyela pembicaraan?!"

"Bisa tapi tidak berlaku buat Lo."

"Ih! Dasar Lo yah Abang___." Ucapan Manda tepotong kala mendengar suara berat tengah berbicara.

"Stop! Raka, Manda kalian kenapa sih ribut mulu hm?" Suara berat yang Manda dengar adalah suara dari Papah Herman.

"Abang tuh Pah. Dia selalu ganggu Manda." Adu Manda kepada Papah Herman.

"Abang terus! Dia tuh Pah yang jatuhin gue dua kali!" Kini giliran Raka yang mengadu ke Papah Herman seraya menunjuk Manda yang berada di samping Mamah Vera.

"Manda bener kata Abang kamu hm?" Tanya Papah Herman dengan nada mengintimidasi.

"Eng- enggak Pah." Bantah Manda.

"Enggak-enggak pala Lo oval!" Ucap Raka dengan raut wajah merah padam menahan amarah.

"Gue ga jatuhin Lo dua kali yah. Yang pertama Lo jatuh sendiri. Yang kedua Lo jatuh gara-gara gue lepas genggaman tangan Lo dari tangan Gue."

SEVEN DAY AND FOREVER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang