03. Taruhan

86 42 80
                                    

HAI GUSY AKU COME BACK NIH

JANGAN LUPA FOLLOW+VOTE+COMMENT YAH

HAPPY READING......

☆☆☆

Akhirnya makan siang keluarga Askandar telah selesai. Ya walaupun tanpa Papah Herman suasana makan siang tetap hitmat meskipun harus dimulai dengan keributan Raka dan Manda. Ngomong-ngomong Papah Herman masih di kantor yah biasalah namanya juga orang sibuk wkwkwk.

Sekarang di ruang makan Mamah Vera dengan Bik Inah sedang membereskan meja makan. Di sisi lain Manda dan Raka sedang duduk berhadapan di meja makan memperhatikan Mamah Vera dan Bik Inah yang sedang beres-beres.

Manda merasa ada seseorang yang sedang memperhatikannya. Yah ternyata benar saja dugaan Manda. Raka yang duduk dihadapan Manda tengah memperhatikan dengan tatapan yang sulit diartikan.

Melihat itu Manda berinisiatif untuk bertanya. Tak lama Manda menatap balik Raka seraya menaikan alisnya tanda Dia bertanya kepada Raka.

Raka yang peka akan tatapan dan kode alis yang diberikan Manda dengan cepat membalas menggunakan dagunya yang mengarah ke Mamah Vera dan Bik Inah yang sedang beres-beres seolah menyuruh Manda untuk membantu mereka.

Tanpa membalas akhirnya Manda berdiri untuk membantu Mamah Vera dan Bik Inah beres-beres.

"Mah, Bik sini biar Manda bantu." Ucap Manda seraya mengangkat piring kotor dari tangan Bik Inah untuk Ia bawa ke wastafel.

"Eng- Makasih Non." Ucapan Bik Inah terpotong kala Manda langsung mengambil alih piring kotor tersebut.

"Bu, Bik Inah izin ke belakang untuk cuci piring kotor tadi." Izin Bik Inah kepada Mamah Vera yang dijawab anggukan kepala.

Saat Bik Inah sampai dapur terlihat Manda sedang berdiri di belakang wastafel dengan tangan yang sedang sibuk mencuci piring kotor.

Bik Inah yang melihat itu langsung bergegas menuju tempat Manda  berada agar Manda dapat menghentikan kegiatannya tersebut. "Non Manda udah ih! Biar Bik Inah aja."

Manda berbalik badan dan tersenyum ke arah Bik Inah. "Ga papa Bik biar Manda aja udah nanggung juga."

"Tapi Non Bik Inah ga enak sama Non Manda."

Manda yang melihat Bik Inah dengan raut wajah memelas hanya dapat mengalah. "Ya udah-ya udah. Nanti ini Bik Inah ya yang lanjutin. Manda mau ke tempat Mamah dulu."

"Siap Non Manda." Jawab Bik Inah seraya mengangkat tangannya membentuk hormat.

Manda berlenggang pergi dari dapur menuju ruang makan. Saat tiba di ruang makan netra hitam milik Manda mendapati dua orang berbeda gender masih berada di ruang makan. Siapa lagi kalau bukan Mamah Vera dan Raka.

Manda langsung menghampiri Mamah Vera. "Mah mau Manda bantu?" Tanya Manda kepada Mamah Vera yang masih belum selesai juga membersihkan meja makan.

"Boleh banget sayang." Jawab Mamah Vera dengan senyum manisnya.

Raka yang masih setia duduk kini mulai bosan. Ia berniat masuk ke kamar namun niatnya terurungkan karna mendengar seseorang memanggil namanya.

SEVEN DAY AND FOREVER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang