23. Manja

10 5 14
                                    

HAI GUYS I'M COME BACK....

KANGEN SAMA AKU GA SIH? DAH LAMA LOH BARU UPDATE....

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT YA....

HAPPY READING......

☆☆☆

Kini Gema dan Manda sudah berada di meja makan. Tapi keberadaannya masih belum diketahui sepasang pasutri yang sedang menikmati sarapan dengan hikmat.

"Selamat pagi pah, mah." Sapa Manda kepada pasutri tersebut.

"Pagi sa---" Ucapan mamah Vera terjeda ketika netranya melihat seorang laki-laki yang bukan merupakan anak sulungnya. Tapi ia mengetahui siapa laki-laki tersebut.

"Eh ada Gema? Kesini kapan?" Tanya mamah Vera.

"Pagi om, tante." Sapa Gema dengan senyum canggungnya. "Gema kesini dari semalam tan." Ucap Gema.

Mamah Vera mengernyitkan dahi. "Dari semalam?" Tanyanya.

"I-iya tan. Tadi malam saya kesini bareng sama Raka tapi waktu mau pulang ga dibolehin Manda. Katanya suruh nginep disini aja. Maaf ya om, tante Gema nginep ga izin dulu." Jelas Gema.

Papah Herman dan mamah Vera mengangguk serta memberikan senyum manisnya kepada Gema. "Ga papa kok tadi malam juga om sama tante udah tidur duluan. Ya udah sekarang kita sarapan dulu yuk." Ajak mamah Vera.

"Tapi----" Ucapan Gema terpotong oleh suara barinton seseorang.

"Tapi apa Gema? Udah ya sarapan disini aja anggap rumah sendiri." Sela papah Herman. Ya! Suara barinton yang Gema dengar berasal dari papah Herman.

Tak mendapat respon dari Gema sekarang giliran mamah Vera yang angkat bicara. "Gema ayo sarapan dulu ga usah sungkan anggap kami itu keluarga kamu sendiri dan anggap rumah ini rumah kamu."

Dengan rasa tak enak Gema mengangguk. Akhirnya ia memilih duduk di samping Manda.

Ketika Manda akan memasukkan sesuap nasi terdengar sesorang bertanya kepadanya. "Manda abang kamu mana? Tadi kata bik Inah kamu turun sama abang tapi kok abangnya ga kelihatan." Tanya mamah Vera yang tak melihat keberadaan putra sulungnya.

"Oh bang Raka mah. Tadi dia tuh masih tidur udah Manda bangunin tapi dia ga bangun-bangun maybe cape, kan dia baru pulang." Kata Manda.

Mamah Vera mengangguk. "Terus sarapannya gimana?" Tanya mamah Vera lagi.

"Nanti Manda anterin ke kamarnya bang Raka." Lagi-lagi mamah Vera hanya mengangguk.

Setelah perbincangan itu suasana ruang makan menjadi hening hanya ada suara alat makan yang saling bertubrukan.

Sekitar 30 menit mereka menyelesaikan sarapannya. "Mah makanan buat abang mana? Biar Manda anter sekarang." Beo Manda.

Dengan segera mamah Vera menyiapkan makanan untuk anak sulungnya. Setelah selesai mamah Vera memberikan nampan berisi makanan dan air putih itu kepada Manda.

Manda segera menerima nampan itu dengan baik. "Manda ke kamar bang Raka dulu ya pah, mah, bang Gema." Pamit Manda sebelum meninggalkan ruang makan tersebut.

SEVEN DAY AND FOREVER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang