14. Noda Darah

46 25 20
                                    

HAI GUSY I'M COME BACK

JANGAN BOSEN YA BACA CERITA INI

UDAH PART 14 AJA NIH TAPI MASIH ADEM AYEM AJA NIH

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENTNYA YA...

HAPPY READING....

☆☆☆

"Assalamualaikum." Ucap seorang perempuan yang baru saja sampai di rumah keluarga Herman.

Mendengar salam dari seseorang Mamah Vera segera menjawabnya. "Waalaikum__ Astaghfirullah Manda kamu kenapa?!" Panik Mamah Vera ketika melihat kondisi Manda yang jauh dari kata baik.

Manda pulang dengan pakaian yang sangat kotor dan dipenuhi banyak noda darah.

Mamah Vera bangkit dari duduknya dan berjalan cepat menghampiri Manda. "Sayang kamu kenapa? Ada apa yang terjadi? Kamu ga kenapa-napa kan?" Tanya Mamah Vera berturut-turut.

Manda menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan sang Mamah yang begitu mengkhawatirkan keadaanya.

Lagipula orang tua mana yang tidak khawatir terlebih seorang ibu melihat putri semata wayangnya pulang dengan pakaian dipenuhi noda darah?

"Man__" Ucapan Manda terpotong ketika suara barinton menyapa indra pendengarannya.

"Ada apa ribut-ribut?" Ucap Papah Herman yang sedang berjalan menuju tempat Mamah Vera dan Manda berdiri.

Mamah Vera yang mengenali suara itu segera berbalik badan dan berjalan menghampiri sang suami.

Papah Herman mengernyitkan kening ketika melihat Mamah Vera menangis. "Hey kenapa nangis? Ada apa?" Tanya Papah Herman.

Tak langsung menjawab Mamah Vera malah menunjukan jarinya ke arah Manda. Persis seperti anak kecil yang sedang bertengkar dengan temannya.

Papah Herman yang tau maksudnya segera merotasikan matanya ke arah yang Mamah Vera tunjuk.

Ketika netranya bertemu dengan Manda, Papah Herman membulatkan matanya melihat kondisi Manda.

"Manda kamu kenapa?" Tanya Papah Herman yang terdapat nada khawatir di sana.

"Manda___" Lagi dan lagi ucapan Manda terpotong dengan suara barinton yang sangat ia kenali. Bukan, bukan suara Papah Herman melainkan suara seseorang yang meneleponnya saat berada di Mall.

"Ada ap__ Ya Allah Manda kamu kenapa?!" Seketika Raka mengurungkan niatnya untuk bertanya kala netranya melihat keberadaan Manda dengan kondisinya sekarang.

Manda berotasikan matanya. Semua orang bertanya bahwa ia kenapa tapi ia tidak diberikan waktu untuk menjawab. Menyebalkan!

Manda membuang nafasnya dengan kasar. "Pah, Mah, Bang Manda itu ga kenapa-napa. Ga usah khawatir gitu kali."

"Ga kenapa-napa gimana? Keadaan kamu aja kek gitu. Liat baju kamu! Noda darah ada dimana-mana!" Kata Mamah Vera dengan nafas yang tersenggal-senggal.

SEVEN DAY AND FOREVER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang