08. Permintaan Maaf

43 24 6
                                    

HAI GUSY GIMANA KABAR KALIAN?

SIAP BUAT BACA LAGI?

UDAH LAH GA USAH LAMA-LAMA BASA BASINYA

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YAH GUSY

HAPPY READING.....

☆☆☆

Pagi hari ini di sebuah ruangan kamar yang ditempati Manda terdengar suara gemercik air. Sepertinya Manda sedang menyelesaikan ritual mandinya.

Hari ini Manda tidak terlat bangun karena tidurnya tidak nyenyak yang disebabkan masalah kemarin.

Kurang lebih 30 menit Manda berada di dalam kamar mandi. Sekarang Manda sedang menyiapkan keperluan yang akan dibawa ke sekolah hari ini.

Manda berjalan dengan santai menuju meja makan yang ternyata sudah ada orangtuanya dan juga abangnya.

"Pagi." Sapa Manda ke semua orang yang ada di meja makan.

"Pagi." Jawab Papah Herman dan Mamah Vera kompak. Lain halnya dengan Raka yang hanya menampilkan wajah datarnya dari awal Manda bergabung ke meja makan.

"Tumben ga terlat bangunnya." Kata Mamah Vera.

"Hehehe. Iya Mah." Balas Manda sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Manda yang menyadari bahwa Raka tidak seperti biasanya lalu ia memberanikan diri untuk bertanya.
"Bang lo kenapa diem terus ga kek biasanya."

"Hm." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Raka. Sepertinya ia masih marah dengan kelakuan Manda yang membentaknya kemarin.

"Bang ngomong dong! Kalau gue salah ya ngomong! Jangan malah diem kek gini. Ga enak tau didiemin." Ucap Manda terdengar tidak santai.

"Lo mau gue ngomong hm!" Kata Raka.

"Iya bang gue pengin lo ngomong lagi kek biasanya."

"Percuma Nda kalau gue ngomong ujungnya juga ga didengerin malah gue dibentak."

"Maksudnya bang?"

"Lo lupa atau pura-pura lupa! Kemarin lo bentak gue di depan Mamah sama Papah! Lo, gue bilangin yang bener malah ga trima! Manda lo itu udah besar bukan bocil SD lagi yang kalau dibilangin pasti marah balik atau kabur gitu aja! Lo udah SMA harusnya lo berfikir dewasa bukannya malah kekanak kanakan! Gue ini abang lo ga sepantasnya lo bentak gue! It's okay lo emang sering bentak gue apalagi kalau gue ga pulang ke rumah, itu wajar. Dan gue juga ga marah kalau lo bentak gue gara-gara itu.  Gue anggap itu bentuk kasih sayang lo ke gue dan itu juga karna gue salah. Tapi untuk kemarin itu udah ga wajar! Lo bentak gue karena gue nasehatin lo and nasehat gue juga baik bukan bikin lo sesad! Ga sepantasnya lo gituin gue Nda!"

Tanpa disadari kata-kata Raka berhasil membuat cairan bening yang sudah menggenang di pelupuk mata Manda jatuh membasahi pipi cubby Manda.

"Ma-maaf bang gu-gue ga ber-maksud ben-tak loh." Ucap Manda sesenggukan karna berbicara dengan menangis.

"Gu-e min-ta ma-af seka-li lagi." Setelah mengatakan kata maaf ke dua kalinya Manda langsung pergi menuju garasi untuk mengambil motornya dan bergegas mengendarai motornya membelah jalanan kota yang ramai.

SEVEN DAY AND FOREVER [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang