Prologue.

4.8K 419 22
                                    

Semua murid kelas XI Mipa 1 harus di hukum berdiri di lapangan hanya karena tingkah salah satu murid di kelas tersebut.

Cowok yang membuat semua anak di kelas itu dengan santainya malah bersandar di pohon sambil menoleh kearah anak cewek kelas lain yang sedang olahraga.

Lebih menarik melihat itu dibanding melihat tatapan tajam anak kelasnya terutama ketua kelasnya yang baru saja datang.

"Sebenarnya apa yang terjadi di kelas tadi?" tanya cewek yang baru saja sampai di lapangan.

Matanya tadi menatap tajam kearah cowok yang pasti membuat mereka dihukum seperti ini.

"Saat lo di panggil ke ruang guru tadi, si Haruto buat masalah sama guru," balasnya membuat cewek tersebut menghela nafasnya.

Dia tau kalau masalah itu, tapi masalah lebih jelasnya itu apa coba.

"Lebih jelasnya? Jangan bilang dia buat jebakan di depan pintu kelas?" tebak si ketua kelas sambil menatap anak kelasnya.

"Itu sih hal biasa, kalau yang ini bisa buat guru jantungan kali."

"Bahiyyih."

Cewek yang bernama Bahiyyih sekaligus ketua kelas itu menoleh kearah seseorang yang sedang memanggilnya saat ini.

"Siapa?" balas Bahiyyih dengan bingung membuat cowok yang memanggilnya itu memilih pergi daripada malu, apalagi terlihat sekali anak-anak yang sedang dihukum di lapangan ini hendak menertawakannya.

"Lanjutkan, gue gak akan bisa tau apa yang terjadi kalo gue gak tau masalah awalnya apa," tanya Bahiyyih sambil menatap kearah temannya.

"Haruto menaruh kepala patung di laci meja guru, tadi gurunya berteriak dengan heboh sekali, sebelum dia menghukum semuanya disini."

Bahiyyih menepuk keningnya sendiri sebelum berjalan dengan kesal kearah cowok yang selalu membuat masalah di kelas itu.

Bagaimana bisa sih cowok berandalan seperti Haruto bisa masuk kelas unggulan.

"Haruto! Tanggung jawab sialan, sini ikut gue," ucap Bahiyyih sambil menarik tangan cowok yang berada di hadapannya itu agar mengikutinya ke ruang guru.

"Tanggung jawab apaan coba? Gue bahkan gak pernah melakukan sesuatu ke lo," balas Haruto lalu dia langsung meringis ketika tangan cewek di hadapannya itu langsung mengeplak kepalanya.

"Bukan tanggung jawab itu, dasar mesum, intinya lo harus minta maaf ke guru yang buat kita semua dihukum disini."

Haruto saat mendengar itu memutarkan bola matanya sebelum dia menarik dengan kasar tangannya agar terlepas dari pegangan Bahiyyih.

"Gue harus minta maaf sama guru? Ogah, minta maaf aja sendiri, jangan ngajak gue," balasnya sambil berjalan pergi meninggalkan Bahiyyih yang mengepalkan tangannya dengan kuat saat ini.

Berandalan itu, dia senang menjadi ketua kelas, tapi untuk saat ini dia menyesal karena ada Haruto di kelasnya yang membuat semuanya jadi kacau.

Tidak ada hari tanpa kejahilan cowok itu, sepertinya kalau dia gak melakukan kenakalan, bakalan stress kayaknya.

"Sorry ya, gue kayaknya gak bisa juga buat minta maaf ke gurunya, lagipula Harutonya gak mau diajak minta maaf," ucap Bahiyyih sambil membungkuk pelan kearah teman-temannya yang sedang kepanasan saat ini di lapangan.

"Santai aja kali, kami tau lo itu ketua kelas jadi harus tanggung jawab dengan anak-anak kelas, tapi masalahnya lo gak perlu merasa terbebani, lagian yang buat masalahkan dia, bukan lo."

Bahiyyih menoleh sekilas kearah Haruto yang masih saja menatap anak-anak cewek kelas sebelah.

Lalu dia melihat Haruto yang menoleh sambil menjulurkan lidahnya, tampak mengejek Bahiyyih yang baru saja minta maaf sama anak-anak kelas ini.

Cowok sialan, awas aja dia kalau buat masalah lagi.

Tbc.

Baiklah, aku sebenarnya memang pengen buat book Haruto x Bahiyyih, soalnya uwu aja kalo dilihat-lihat, kapal hantu sih, wkwkw.

Gapapa-gapapa, kita buat untuk asik-asik aja.

Ini lokal, tapi gimana ya, namanya tetap nama asli:)

Kalau suka, vote dan komennya jangan lupa.

Jadi, mau lanjut atau enggak nih? Komen ya.

Sampai jumpa di part selanjutnya.























Salam,




Anaknya Taekook.

Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang