11. Worried.

1.5K 251 17
                                    

Sebelum baca, vote dan komen, ok thanks.

***
Pertandingan basket yang diadakan di sekolahnya di adakan hari ini, semuanya tampal excited.

Pertama mereka gak akan belajar untuk beberapa hari ke depan karena pihak sekolah menyuruh mereka untuk menonton dan mendukung tim basket sekolah mereka.

Apalagi sekolah ini adalah tuan rumah, jadi wajar saja mereka meminta hal seperti itu.

Bahiyyih sih cuma memperhatikan ada banyak orang yang entah dari sekolah mana datang kesini, dirinya masih berada di kelasnya, nanti deh dia keluar.

Palingan saat ini semua tim masih di kumpulkan di lapangan sebelum mereka akan bertanding nanti.

Buat apa juga dia panas-panasan di sana, walaupun dia takut sih, bagaimana kalau cowok itu bisa membawa tim basket sekolah menuju kemenangan?

Bisa-bisa dirinya akan jadian dengan Haruto.

Bahiyyih memukul pipinya sendiri membuat ada beberapa anak kelasnya menoleh dengan bingung ke ketua kelas mereka.

"Hei? Lo gapapa?" tanya Chaeyeon yang duduknya gak jauh dari Bahiyyih.

"Gue gapapa, tadi gue agak ngantuk aja tadi, sekarang sudah gapapa," balas Bahiyyih dengan cepat membuat temannya itu mengangguk.

Walaupun mereka agak bingung, padahal kalau emang ngantuk, bukannya bisa saja ketua kelas mereka itu cuci muka di banding menepuk pipinya tadi, mana tampak keras sekali tadi.

Bahiyyih menghela nafasnya, mana mungkin dia bilang dirinya begitu karena memikirkan kalau dirinya akan jadi pacar Haruto.

Kalau cowok itu menang tentunya, membayangkan hal itu terjadi malah membuat Bahiyyih merinding sendiri, mau bagaimana lagi, mereka itu gak pernah akrab sama sekali.

Lalu tiba-tiba pacaran, bukankah akan timbul banyak pertanyaan, Bahiyyih cuma bisa meletakkan mukanya ke atas meja.

Sial, kenapa sih dia memikirkan hal ini terus dari kemarin-kemarin, padahal belum tentu juga cowok itu akan menang.

Sayang sekali rasa pesimisnya lebih mendominasi, berpikir cowok itu sepertinya akan menang deh.

"Kenapa lo? Sakit?"

Bahiyyih reflek mengangkat kepalanya dan menoleh kearah cowok yang bertanya ke dirinya barusan.

Di sana ada cowok yang terus menganggu pikirannya beberapa hari belakangan ini.

"Gak."

Haruto hanya mengangkat bahunya sambil melewati meja Bahiyyih untuk menuju ke loker yang ada di belakang mejanya.

"Bukannya lagi pada kumpul di lapangan, kok lo malah ada disini," tanya anak kelas membuat Haruto menoleh sambil mengangkat sepatu basketnya.

"Gue lupa ambil nih sepatu," balasnya sambil melepaskan sepatu yang di gunakannya lalu memakai sepatu basketnya.

Anak-anak kelas lalu mulai menyemangati teman sekelasnya itu, apalagi Haruto kan kapten tim basket, pasti beban tuh cowok cukup berat.

"Semangat ya."

"Jangan malu-maluin sekolah, apalagi sekolah kita jadi tuan rumah."

Haruto hanya mengangguk saja sambil memakai sepatunya tersebut.

"Santai aja kali, gue juga bakalan malu kalo tim basket sekolah kalah, lagian kalo gue menang juga, gue bakalan dapat hadiah," balas Haruto sambil menaruh sepatu yang dia gunakan tadi ke lokernya.

Bahiyyih yang mendengar itu langsung kembali merinding, sialan malah diingatkan lagi.

"Iya sih, hadiahnya cukup besar ya."

Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang