14. Boyfriend.

1.5K 271 31
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Pertandingan yang cukup menegangkan karena sama-sama tim memiliki poin yang seri, bisa dikatakan masih belum tau siapa yang akan menang saat ini.

"Ya sebenarnya kalau sekolah kita kalah juga gak memalukan sama sekali, lawannya saja memang sehebat itu."

"Lo mah enak ngomong gitu, tapi pikirkan juga anak-anak tim basket kita, pasti mereka akan malu, walaupun juara kedua sekalipun."

Anak-anak cewek yang lain masih semangat memberikan dukungan untuk Haruto yang dari tadi selalu mengimbangi permainan basket dari tim lawannya.

Haruto cuma menggelengkan kepalanya ketika mendengar teriakan anak-anak cewek padahal dia hanya mengelap keringat di dahinya saja saat ini.

Waktu tinggal 1 menit lagi, dirinya harus merebut bola tersebut dan masukkan setidaknya 3 poin, lalu setelahnya dia akan membuat lawan tidak fokus.

Ok, rencananya seperti itu, Alex yang tampaknya juga berpikiran sama langsung merebut bola dari tim lawan lalu mengoper bola ke Haruto.

Sebenarnya dia yang harusnya menyetak poin, namun dia lebih percaya jika Haruto bisa melakukannya, apalagi Haruto sedang berdiri tepat di tengah lapangan.

"Nice pass," ucap Haruto saat bola tersebut sudah berada di tangannya, dia mulai memantulkan bola tersebut ke lantai, lalu dia bersiap untuk melempar bola tersebut ke dalam ring lawan.

"Jangan biarkan dia melempar bola tersebut ke ring, ayo rebut bolanya."

Haruto mendengar itu gak takut sama sekali dan malah segera melempar bola tersebut sebelum bola itu di rebut oleh tim lawan.

"Gak akan pernah gue biarkan kalian menguasai bola itu sampai akhir pertandingan," ucap Haruto sambil tersenyum sombong ketika bola yang dia lempar ke ring tadi masuk dengan sempurna di sana.

Bolanya sudah berhasil tim mereka rebut lagi, tinggal menunggu waktu habis saja.

Tim lawan berusaha merebut bola karena poin mereka tertinggal.

Tapi Haruto dan timnya itu tentu saja licik, mana mungkin mereka ceroboh saat di akhir seperti ini.

Sebelum mereka semua bisa mendengar suara peluit yang dikeluarkan oleh wasit yang menandakan pertandingan mereka akhirnya usai saat ini juga.

Haruto dan semua anak-anak timnya tampak loncat-loncat dengan bahagia di ikuti oleh sorakan yang sangat besar dari bangku penonton.

Semuanya berpelukan di sana, mereka gak buat malu sekolah, mereka senang karena hal itu, ayolah harga diri mereka ada disini jika kalah.

Mata Haruto menoleh kearah bangku penonton dan ternyata matanya malah langsung bertemu dengan mata Bahiyyih yang sedang menatapnya juga sekarang.

Sebelum cewek itu mengalihkan tatapannya kearah lain.

"Ayo rayakan, apa perlu buat pesta? Di rumah lo ya!" ucap Alex dengan bersemangat mengajak Haruto agar pesta di rumahnya itu.

"Lo gila apa? Kok pesta di rumah gue sih," balas Haruto saat mendengar ucapan Alex tadi, bisa ketahuan lah kalau dirinya anak pemilik sekolah.

Alex langsung tertawa kecil, ah bener juga, dia salah tempat, mana mungkin di rumah Haruto sih.

"Emangnya kenapa gak boleh di rumah lo? Selama ini kami sudah keliling-keliling ke rumah yang lain, kecuali rumah lo."

Haruto mendengus dan menatap tajam kearah Alex yang menoleh kearah lain itu, gara-gara tuh cowok padahal, tapi cowok itu malah tampak tidak bersalah sama sekali saat ini.

Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang