EP 2 : Name.

935 137 4
                                    

Sebelum baca, vote dulu lalu komen, ok thanks.

Btw, baca book baruku judulnya Lovesick, langsung cek ya, ditunggu vote dan komennya.

***
Nama bayi, tentu saja mereka akan mencari nama untuk bayi mereka.

Bahiyyih menatap kearah Haruto yang fokus dengan layar tab di hadapannya tapi entah melakukan apa.

"Sudah ketemu?"

"Belum, lagipula aku harus mencari nama yang bagus tau, kamu gak mau nama anak kita jelek kan?"

Bahiyyih memutarkan kedua bola matanya saat mendengar pertanyaan itu.

"Kamu mencari nama atau sedang bekerja? Jangan mencoba buat menipuku," ucap Bahiyyih yang malah menuduh Haruto.

Haruto menghela nafasnya sambil mengarahkan tab di tangannya itu ke Bahiyyih, dia jelas-jelas sedang mencari nama buat bayinya.

Ayolah cewek itu semenjak hamil bukannya lebih pengertian, malah tambah curiga aja.

Tapi mana ada juga ya orang yang lagi hamil perhatian, adanya selalu mau di mengerti.

Dia ingat saat Bahiyyih masuk ke trimester kedua, di saat itu lagi masa mengidam setelah bebas dari morning sickness.

Nah Bahiyyih benar-benar curiga sekali dengannya, katanya dia pulang malam pasti pergi-pergi dulu dengan cewek.

Padahal kan Haruto dari dulu memang selalu pulang malam, tapi baru kali ini dia di protes habis-habisan.

Jika bukan karena mama mertuanya yang memberikan wejangan ke istrinya itu, mungkin mereka bakalan berantem setiap hari sih.

"Baiklah, bukannya lebih baik kamu minum susu? Kamu belum minum susu kan?" tanya Haruto yang sekarang menatap curiga ke Bahiyyih yang langsung mengalihkan pandangannya agar tidak bertemu dengan mata suaminya itu.

"Kamu minum susu kan tadi siang?"

Bahiyyih gak menjawab membuat Haruto cuma menggeleng-gelengkan kepalanya.

Untung sayang, kalau enggak ya tetap saja dia gak bakalan marah sih.

"Kenapa lagi alasannya?"

"Aku mual tau minumnya, lagipula cukup pagi sama malam aja minum susunya," jawab Bahiyyih yang selalu memberikan alasan yang sama ketika di tanya kenapa gak mau minum susu.

Dulu sih suka di balas oleh Haruto, tapi ya begitulah, Bahiyyih selalu menang, walaupun menangnya karena Haruto aja yang kasihan.

Kalau mau di ocehin juga, Haruto bisa saja melakukannya.

"No, kamu harus minum 3 kali biar bayinya sehat, ingat kamu melakukannya tinggal sebulan lagi, jadi sabar, oke?" balas Haruto sambil melirik kearah Bahiyyih yang cuma mengangguk menanggapi ucapan suaminya itu.

Ya memang sih, dia memang bertingkah childish sekali padahal kan itu memang hal yang harus dia lakukan saat hamil.

Matanya melirik kearah perutnya yang sudah besar sekali, kandungannya sudah masuk ke usia 8 bulan, makanya wajar jika suaminya itu bilang dia harus tahun 1 bulan lagi.

Haruto kembali fokus ke arah tabnya, masih mencari nama yang bagus buat anaknya, walaupun susah.

Ayolah dirinya bahkan gak tau mau buat nama yang seperti apa.

Dia meletakkan tab tersebut ke meja dan matanya melihat kearah Bahiyyih yang mau bangkit dari duduknya.

"Duduk aja, biar aku yang buat susunya," suruh Haruto sambil menahan tangan istrinya itu agar segera duduk kembali.

Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang