30. Hope.

1.2K 233 19
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Hari ini pacarnya ulang tahun dan Bahiyyih sudah menyiapkan kadonya, bahkan kue juga, tapi dia gak berencana membawanya ke sekolah, itu ide buruk.

Dia masih bersikap biasa saja apalagi ketika melihat sekitaran koridor ada banyak anak-anak cewek yang memberikan ucapan selamat ulang tahun ke pacarnya.

Haruto cuma menanggapi dengan anggukan saja, lagipula sebenarnya dia gak tau mau berekspresi seperti apa juga.

Bahkan pacarnya saja gak mengatakan apapun kepadanya dari tadi, padahal Bahiyyih pergi ke sekolah saja bareng sama Haruto.

"Mau ke kantin dulu?"

"Iya," balas Haruto sambil melirik sekilas kearah Bahiyyih yang sudah hapal dengan kelakuannya itu.

Bahiyyih hanya mengangguk lalu berjalan pergi dari pacarnya untuk menuju ke kelas duluan.

"Langsung ke kelas habis itu."

"Hmm," balas Haruto lalu dia melihat Bahiyyih benar-benar menghilang dari pandangannya.

Dan lagi-lagi ada banyak sekali orang yang memberikannya ucapan ulang tahun.

"Enak nih, bentar lagi dikasih hadiah sama pacar."

"Bukannya dia sering dapat hadiah dari mantan-mantannya dulu?"

Haruto hanya memutarkan kedua bola matanya ketika mendengar ucapan dari teman-temannya itu.

Gak ada yang benar, kalaupun dia dapat hadiah dari mantannya, malah suka dia berikan lagi ke mereka, soalnya gak berguna saja untuk Haruto.

Kecuali kalau mantannya dulu memberikan dia miniatur atau apalah, maka bakalan dia pajang di kamar.

Tapi mantannya gak pernah memberikannya itu sih, jadi gak ada barang dari mantannya yang di pajang ataupun di simpan oleh Haruto.

"Palingan nanti dia memberikan barang yang sama seperti mantan gue dulu," balas Haruto lalu melihat ekspresi teman-temannya yang menatapnya dengan aneh.

"Kurang bersyukur lo."

"Alah sok bilang kurang bersyukur, padahal lo semua yang menjadi penampung kado-kado dari mantan gue, lupa? Tapi untuk kado dari dia, bakalan gue simpan."

"Haruto jadi bucin," ejek Alex yang membuat teman-temannya yang lain menyoraki Haruto yang mendengus.

Aneh memang, padahal Bahiyyih itu sama saja seperti mantannya yang lain, walaupun ada yang beda sih, cuma tuh cewek yang bisa buat dia malu, hebat.

Bahiyyih menggunakan apa coba sampai membuatnya seperti itu.

"Biarin deh dia seperti itu, daripada mainin hati cewek terus, anggap aja kena karma, hatinya sekarang lagi dimainin oleh ketua kelasnya sendiri."

"Omongan lo cringe banget," balas Haruto yang bangkit dari duduknya ketika mendengar suara bel masuk yang sudah berbunyi.

Dia berjalan menuju ke kelas bersama teman-teman yang lain, walaupun beda kelas, tapikan satu arah.

Teman-teman Haruto termasuk Haruto langsung terkejut melihat anak kelasnya yang memberikan kejutan kepadanya.

Sebenarnya buat apa kaget ya? Soalnya anak kelas ini kalau sedang ulang tahun pasti semuanya akan di kejutkan seperti ini.

Tapi masalahnya Haruto saat temannya ulang tahun gak melakukan apapun kecuali hanya ikut memberikan uangnya untuk membeli kue dan kadonya.

Bahiyyih tadi di suruh membawa kuenya, padahal Bahiyyih aslinya ada kue sendiri di rumahnya untuk pacarnya, tapi ya gak masalah sepertinya.

Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang