23. Poetry.

1.2K 227 11
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Bisa gak sih kalian komen? Sepi amat woi.

***
Perubahan yang signifikan sangat terjadi ke Haruto, soalnya tuh cowok mendadak menjadi rajin sekali.

Walaupun aslinya anak kelas lebih suka kalau Haruto jadi berandalan aja, soalnya semenjak tuh cowok jadi rajin, mereka gak pernah di hukum lagi.

Selalu belajar, padahal kan mereka juga kangen di hukum guru dan gak belajar, memang sesat sekali, tapi ayolah mereka juga malas jika belajar terus.

"Haruto pacaran sama lo malah jadi aneh."

"Aneh gimana?" tanya Bahiyyih sambil memperhatikan kertas absensi di tangannya sebelum dia memberikan ke sekretaris kelasnya.

Matanya menoleh sekilas kearah Chaeyeon yang berada di hadapannya itu.

"Lihat aja tingkahnya."

Bahiyyih lagi-lagi menoleh kearah belakangnya dimana ada Haruto yang sedang sibuk dengan buku di tangannya.

Biasanya boro-boro tuh cowok mau pegang buku, apalagi buku pelajaran begitu.

"Ya bukannya bagus, kenapa malah aneh?" tanya Bahiyyih yang kembali fokus ke kertas absensi lalu bangkit dari duduknya untuk memberikan ke sekretaris kelas.

Bahiyyih lalu menoleh kearah pacarnya yang sudah tidak membaca buku lagi dan sibuk main game bersama anak-anak yang lainnya.

Ya, tuh cowok mana mungkin bakalan fokus dengan buku pelajaran tersebut.

"Tuh, tingkahnya sudah berubah lagi," balas Bahiyyih sambil memainkan handphonenya.

Guru perasaan sudah dia panggil dari tadi, jadi kalau gurunya belum datang-datang ya Bahiyyih gak tau mau ngomong apalagi, intinya dia sudah memanggil gurunya.

Anak-anak kelas tampak senang karena guru bahasa mereka memang suka ngaret, wajar sih.

Tapi kalau sudah ngasih tugas, pusing sendiri mereka, apalagi pernah mereka ada tugas buat drama pendek begitu dan berakhir gagal karena anak-anak kelas malah berantem karena rebutan kelompok.

Berakhir mereka malah di suruh buat puisi, Bahiyyih ingat sekali reaksi Haruto saat dia membaca puisinya, cowok sialan itu menertawakannya.

Haruto memang gak tau menertawakannya atau enggak, tapi jelas-jelas Bahiyyih tersinggung saat itu, ayolah tuh cowok pasti menertawakannya, dari situ juga Bahiyyih gak suka sama tuh cowok yang sudah berubah status menjadi pacarnya.

Sekarang dirinya kembali fokus ke festival sekolah yang akan di adakan sebentar lagi, sial buat kepikiran saja.

Padahal dia cuma bagian dari lari estafet, tapi tetap saja dia takut kelas mereka kalah, kan kejar-kejaran point sama anak kelas lain.

Walaupun dia yakin sih kalau pas lomba basket, Haruto bakalan membawa kelas mereka menuju kemenangan, kalau kalah harus di pertanyakan sih.

Selama dia pacaran sama tuh cowok juga, gak ada yang aneh-aneh dengannya sih, kecuali tatapan tajam dari kakak kelasnya yang tampak gak suka jika dia dekat dengan Haruto.

Aneh, emangnya salah dekat sama pacar sendiri? Dia juga gak mendekat ataupun nempel terus ke Haruto, malah cowok itu yang nempelin dia terus.

Atau dirinya di buat seolah-olah gak ada yang menganggunya lagi, lalu ketika ada waktu yang tepat dirinya bakalan di bully lagi, melelahkan sekali.

Bahiyyih menoleh kearah jendela ketika sadar jika guru bahasa mereka mau masuk ke dalam kelas, dia meraih salah satu penanya dan melemparkannya hingga mengenai kepala Haruto.

Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang