Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔

34. Future.

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

Oh iya, baca book Hasya & Laksmi, itu book Haruto dan Bahiyyih juga, tapi versi local, jadi namanya bener-bener berubah, but, ya main castnya tetap haruyyih, vote dan komennya aku tunggu ya, thanks.

***
Hari ini dia masuk ke kelas 3, dimana tingkat terakhir menuju kelulusan.

Sebelum dirinya akan memilih untuk lanjut kuliah atau bekerja saja, walaupun tentu saja dia tau orang tuanya mana mungkin dia memilih pilihan keduanya.

Jika kakak-kakaknya pada kuliah, maka Bahiyyih juga harus kuliah.

"Sepertinya gue sama lo bakalan beda kelas."

Ada tangan yang merangkul lehernya dan Bahiyyih segera menoleh, tentunya dia tau kalau itu pacarnya, menoleh itu hanya buat memastikan saja.

"Begitu kah? Bagus kalo gitu," balas Bahiyyih membuat Haruto memutarkan kedua bola matanya.

Bicara hal beginian ke Bahiyyih gak ada gunanya, tuh cewek mana mungkin berkata yang manis-manis, seperti jangan sampai kita beda kelas atau apalah itu.

Masalah Bahiyyih sama penggemar Haruto tentu saja masih ada, gak mungkin semulus itu.

Walaupun begitu Bahiyyih tetap menanggapi dengan biasa aja, karena ada pacarnya juga yang siap membantunya.

Kan dia yang menjadi biang keroknya, jadi cowok itu harus membantunya.

Apalagi setelah masalah dengan Dahyun, si mantan pacarnya saat smp, ada lagi masalah dengan kakak kelas mereka yaitu Sora.

Cewek itu tampak tidak rela lagi jika Haruto cowok yang dia sukai itu sudah tidak tertarik dengan cewek lain.

Mengingat Haruto itu kan memang playboy sebelum pacaran sama Bahiyyih, jadi para cewek selalu berpikir bakalan punya kesempatan buat pacaran sama Haruto walaupun sehari sekalipun.

Tapi ya, di saat itu juga Haruto bilang dia gak tertarik sama sekali ke Sora, itupun dia ngomongnya di tengah lapangan membuat kakak kelasnya itu merasa malu dan gak pernah menemui Haruto lagi.

Sekarang ya cewek itu sudah lulus dengan perasaan kesal mungkin karena dia mengejar-ngejar Haruto tapi gak pernah kesampaian buat pacaran sama tuh cowok.

Bahiyyih berhenti di depan mading dengan Haruto yang berada di belakangnya, apalagi cowok itu dengan sengaja meletakkan dagunya di atas kepala Bahiyyih.

Pasti pamer kalau dia itu tinggi, Bahiyyih namun membiarkan saja ulah pacarnya itu.

Dia memilih buat memeriksa dimana kah kelasnya berada, ya kalau masuk ke kelas unggulan lagi ya dia akan biasa aja, kalau masuk ke kelas lain juga dia gak akan mempermasalahkan.

"Well, guru pun tau kalau lo dan gue itu gak bakalan pisah kelas," ucap Bahiyyih ketika melihat namanya dan diikuti oleh nama pacarnya di sana.

Mereka masih di kelas yang sama namun bukan berada di kelas unggulan lagi, gapapa deh dia menjadi gak terlalu terbebani oleh pemikiran anak-anak yang lain.

"Btw, lo gak nyuruh bokap lo buat bikin kita sekelas, kan?"

"Kurang kerjaan banget gue minta hal begituan ke bokap," balas Haruto saat mendengar tuduhan dari pacarnya itu.

Bahiyyih hanya tertawa kecil sambil menarik tangan pacarnya agar menuju ke kelas baru mereka.

Ya dengan teman-teman kelas yang baru lagi tentu saja, semua temannya di kelas 11 pada berpencar.

Memang masih ada yang sekelas lagi dengan mereka, tapi Bahiyyih gak terlalu akrab.

Haruto membuka pintu kelasnya tersebut dan bisa melihat anak-anak kelas ini langsung menatapnya semua.