12. Yours.

1.4K 256 16
                                    

Sebelum baca, vote dan komen, ok thanks.

***
Sebenarnya Bahiyyih bisa melihat teman sekelasnya yang tampak cemas karena takut tim basket mereka kalah.

Tapi yang mereka takutkan malah gak terjadi sama sekali karena jarak skor yang ada di papan skor sangatlah jauh dan yang memimpin juga tim basket sekolah mereka.

Katanya tim ini gak pernah kalah sama sekali, tapi kenapa bisa ada selisih banyak skor dengan tim basket sekolah mereka coba.

"Ini mah merem juga kayaknya bakalan tau siapa yang menang," ucap Hikaru yang tadinya cemas sekarang malah sombong.

Diikuti oleh anak-anak kelasnya yang setuju dan Bahiyyih hanya menggelengkan kepalanya, terserah mereka saja sih.

Kalau sombong juga gak akan membuat tim basket mereka kalah apalagi waktunya tinggal sedikit lagi, untuk kembali mengejar skor juga sepertinya akan sulit.

"Lihat deh Haruto, dia malah tampak main-main sama tim lawan."

"Wajar bukan dia melakukannya? Kalian tadikan bisa lihat sendiri tim lawan tadi pas awal sombongnya kebangetan."

"Pantas saja kalau Haruto begitu."

Haruto menatap kearah kapten tim basket lawannya saat ini sebelum tersenyum kecil sambil melemparkan bola basket di tangannya ke ring lawan dari jarak yang cukup jauh.

Jika bola tersebut berhasil masuk ke ring, maka tim mereka akan mendapatkan 3 poin.

"Lo sombong, padahal bola itu belum tentu masuk ke dalam ring."

Haruto mengernyitkan alisnya sambil tertawa sebelum cowok di hadapannya menoleh kearah belakangnya dimana bola tersebut masuk dengan tepat ke ringnya.

"Kalaupun gak masuk juga, tim gue bakalan tetap menang," balas Haruto sambil menepuk bahu cowok di hadapannya sebelum berjalan kearah anggotanya yang lain.

Karena waktu pertandingan sudah usai dan kemenangan pertama untuk tim basket yang di pimpin olehnya.

Anak-anak sekolah tampak bersorak dengan sangat kencang saat melihat hasil yang ada di hadapan mereka.

Haruto memutarkan bola matanya saat baru saja mau duduk ke bangkunya, matanya bisa melihat ada orang tuanya di sana.

"Bokap sama nyokap lo," ucap Alex sambil menyenggol lengan Haruto.

"Tau, gue gak buta," balas Haruto sambil menatap tajam temannya tersebut, awas aja kalau orang-orang sekolahan tau kalau Haruto adalah anak pemilik sekolah.

Berbeda dengan Bahiyyih yang dari bangku penonton bisa melihat pemilik sekolahan ini yang merupakan orang tua Haruto itu.

"Lihat deh ekspresinya Haruto, kayak gak suka begitu saat ketemu dengan orang tuanya," ucap Hikaru dengan suara yang kecil, dia mencoba berbisik padahal aslinya tuh cewek susah ngomong dengan suara kecil.

"Dia ada masalah sama orang tuanya?" tanya Bahiyyih lalu langsung dibalas dengan gelengan oleh Hikaru.

"Enggak, cowok itu mana ada masalah orang tuanya, dia tuh cuma gak mau ketahuan aja," balas Hikaru yang membuat Bahiyyih hanya mengangguk saja saat mendengarnya.

Oh cowok itu sedang berekspresi seperti tidak kenal dengan orang tuanya saat ini.

Kembali ke Haruto yang bisa melihat mamanya tersenyum kepadanya, namun dia harus menjaga ekspresinya, jadi Haruto hanya bisa tersenyum kecil seolah-olah tidak kenal dengan orang tuanya itu.

Ayolah dia tidak mau semua orang tua tentang orang tuanya, makanya dia memilih untuk berekspresi seperti ini.

"Bagus, lanjutkan sampai kalian bisa membawa piala untuk sekolah ini," ucap papanya sambil mengulurkan tangannya ke Haruto yang menghela nafasnya.

Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang