19. Canteen.

1.4K 248 17
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sebenarnya anak-anak kelas berpikir, bisa saja setelah sang ketua kelas dan berandalan kelas mereka jadian, kelas akan damai, atau setidaknya Bahiyyih bisa membuat Haruto gak berulah.

Ternyata sama aja, terbukti mereka lagi-lagi di hukum di lapangan karena ulah Haruto.

Bahiyyih padahal sudah minta gurunya untuk tidak menghukum mereka, tapi gurunya tetap menghukum mereka karena ulah Haruto.

Ada banyak sekali cara untuk membuat mereka sekelas di hukum.

"Capek ya, kelas kita padahal kelas unggulan tapi kenapa sering di hukum."

Bahiyyih saat mendengar itu hanya tersenyum kecil, mau bagaimana lagi ya.

Sebenarnya tadi setelah menentukan semua anak-anak yang ikut lomba untuk acara sekolah nanti, semuanya lanjut belajar seperti semula.

Nah di saat itulah Haruto membuat ulah, Haruto gak suka sama gurunya, tapi ya gak perlu membuat semua anak kelas yang gak salah ikutan di hukum.

Tampaknya si orang yang membuat mereka di hukum juga gak peduli sama sekali.

"Lo ada masalah apa sih sama bu Yurim?" tanya Bahiyyih yang ikutan duduk di sebelah Haruto sambil meletakkan tangannya ke roknya.

Soalnya anginnya dari tadi berhembus dengan cukup deras membuat rambutnya saja berterbangan saat ini.

"Malas saja," balasnya membuat Bahiyyih mendengus, ya semua orang juga memang biasanya malas sama guru.

Tapi masa sih gak ada alasan malasnya karena apa.

"Gue pas kelas 10 kemarin, nilai matematika gue pas ulangan hampir mendekati sempurna, eh tuh guru malah nuduh gue katanya nyontek," jelas Haruto yang menoleh kearah Bahiyyih yang sekarang sudah menyingkirkan rambutnya yang menutupi mukanya.

Salah satu tangannya masih di letakkan ke paha agar roknya tidak ikutan terangkat.

"Emangnya lo gak nyontek."

Haruto saat mendengar itu langsung memutarkan bola matanya membuat Bahiyyih langsung meringis.

"Canda doang elah, marah ya?" tanya Bahiyyih sambil memegang lengan pacarnya itu.

"Menurut lo?"

"Kayak cewek deh lo," balas Bahiyyih membuat Haruto menatapnya dengan tajam.

Tapi Bahiyyih sudah kembali fokus menyingkirkan helaian rambutnya yang masih saja menutupi mukanya itu.

"Ikat rambut lo mana sih? Risih sendiri gue ngelihat lo benerin rambut terus."

Bahiyyih segera merogoh kantung jas sekolahnya dan segera memberikan ikat rambutnya ke Haruto.

"Eh? Buat apa?" tanya Bahiyyih sambil menoleh kearah Haruto yang sudah bergeser ke belakangnya.

Haruto gak menjawab dan Bahiyyih bisa merasakan tangan Haruto yang sedang memegang rambutnya.

Anak-anak kelasnya yang tentunya gak jauh dari Bahiyyih dan Haruto tampak memperhatikan sambil tersenyum menggoda kearah Bahiyyih yang mukanya mendadak terasa memanas itu.

Cowok itu ternyata sedang menguncir rambutnya, entah rapi atau enggak tapi yang Bahiyyih rasakan rambutnya sudah dikuncir satu oleh pacarnya.

Haruto kembali bergeser agar duduk di sebelah Bahiyyih lagi.

"Apaan sih lo," ucap Bahiyyih yang membuat Haruto mengernyitkan dahinya.

"Apaan?" balasnya dengan bingung dan menatap heran ke Bahiyyih yang menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

Class Leader || Haruto × Bahiyyih✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang