Trigger Warning!
⚠️ abuse , blood , violence 🔞
─
「 "Kau adalah gadis naif yang belum mengenal jahatnya dunia ini." 」
─
Begitu membuka pintu rumah, aku mendapati Ibu sedang duduk bersantai di ruang tengah. Ia menyambutku dengan tatapan seperti biasanya; dingin serta tidak ada kepedulian dengan langsung berpaling kembali menatap layar televisi.
Dan seperti biasa, aku hanya bisa melengos masuk ke dalam kamar. Mengikuti arus ketidakacuhan Ibu sehingga tidak ada percakapan apapun terjalin di antara kami. Ibu benar-benar tidak bertanya dari mana aku selama ini padahal hampir sepekan aku tidak berada di rumah.
Aku merebahkan diri, melepas lelah juga rindu setelah sekian lama tidak menyentuh tempat tidurku ini. Tapi, pikiranku terus berkecamuk. Masih soal kemunculan tiba-tiba Seo Yoojin beberapa hari lalu dan pemberiannya yang berhasil membuatku syok.
Aku tidak tahu bagaimana Seo Yoojin bisa melakukannya tanpa ketahuan tetapi hari di mana setelah aku menontonnya, aku tidak lagi menemukan ketenanganku di samping pria berambut merah itu.
Video itu merekam serangkai pertarungan yang melibatkan puluhan orang di sebuah tanah lapang. Disorot jauh dari atas secara sembunyi-sembunyi namun keributannya masih bisa didengar. Mereka menggunakan benda tajam maupun balok kayu untuk saling memukul sehingga pertumpahan darah tidak terelakkan.
Hal yang paling mengejutkanku adalah pria itu muncul setelah nyaris setengah dari mereka tumbang.
Dia begitu mudah menjatuhkan beberapa orang yang mencoba menyerang. Dengan tangan kosong. Berkelit begitu lihai lalu melayangkan pukulan maupun tendangan telak di kepala lawan, menutupnya dengan injakan tanpa ampun hingga darah mencuat dari mulut mereka.
Aura mencekam darinya benar-benar kuat saat berjalan membelah lautan tubuh-tubuh yang sudah bergelimpangan. Dia tidak segan menendang mereka yang masih mencoba bangkit di jalannya hingga kembali tersungkur.
Menghampiri anggotanya yang sudah menawan seseorang yang telah terperdaya. Berjongkok demi merenggut kasar kepala orang itu hingga mendongak menatapnya, berkata sesuatu yang membuat orang itu ketakutan sebelum membanting wajahnya ke tanah dengan kencang. Berkali-kali. Hingga tidak lagi bergerak.
Aku lantas menjatuhkan ponselku karena tidak lagi kuasa menontonnya. Sampai-sampai perawat di luar mengetuk pintu beberapa kali memastikan keadaanku dan aku harus menahan gemetar kala menjawab.
Benar yang dikatakan Seo Yoojin. Dia jauh lebih menakutkan dibandingkan kelihatannya.
Bagaimana dia menyiksa orang yang berkhianat darinya, meneror orang-orang yang sudah menyerangku, menghabisi tujuh belas anggota geng motor seorang diri, itu baru skala kecil dari dirinya yang dikatakan sulit untuk dijatuhkan.
Seharusnya aku menyadari bahwa sebutan master di kelompoknya bukanlah arti kosong. Dia dijuluki itu karena mampu membuat para musuhnya berbalik memohon pengampunan di kakinya. Dan tidak mengenal ampun pada siapa saja yang berani berurusan dengannya.
Dia seorang master, karena kekuatannya sudah menyerupai monster.
Setelah menenangkan diri, aku kembali mengambil ponselku dan membuka catatan dari diska lepas itu. Di sana tertulis pesan singkat di mana nama Seo Yoojin tertera di bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Red Hair Man
Fanfiction[The Wattys 2022 winner - Fanfiction] Berawal dari rasa simpati dan kenaifanku, membawaku ke dalam kehidupan pria berambut merah yang penuh akan bahaya. Berkatnya, aku menyadari bahwa dunia ini ternyata jauh lebih mengerikan dari yang kulihat dan ku...