[23] If This Is Wrong

6.2K 622 30
                                    

Slight!🔞

「 "Bolehkah aku egois sekali saja?" 」

MENGIKUTI lainnya, aku segera membungkuk hormat begitu berpapasan dengannya. Tidak ada ekspresi berarti di wajahnya selain hanya menatap lurus ke depan, melewatiku begitu saja. Namun meninggalkan suasana membeku yang kini menyergapku dan mengikuti layaknya hantu. Hal yang seharusnya wajar tetapi malah mengganjal di batinku atas sikap Kim Mingyu hari ini.

Sudah lebih dari sepekan sejak kejadian itu dan ini adalah kali pertama aku melihatnya muncul kembali. Meyakinkanku bahwa sesuatu sedang terjadi di kelompok mereka sebab Seungcheol juga tidak terlihat dalam kurun waktu sama. Dia menghilang begitu saja, tanpa kembali ke apartemen barang sejenak, tanpa ada kabar karena aku pun tidak dapat menghubunginya.

Hingga kini, aku masih tidak menyimpan nomor ponselnya yang justru membuatku semakin sulit menemukan ketenangan.

Meski begitu, dia masih mengerahkan anggotanya untuk menjagaku. Bahkan sampai di dalam restoran ini karena aku benar-benar merasa diawasi sekalipun sedang bekerja. Pernah sekali aku tidak sengaja memergoki Kepala Hwang sedang bicara melalui panggilan telepon di belakang restoran ini dan menyebut keadaanku.

Memberiku kesimpulan bahwa Kepala Hwang memang bersikongkol dengan Seungcheol di sini.

"Cheon Sera."

Begitu keluar dari ruang ganti, aku mendapati Kepala Hwang memanggil sekaligus menghampiriku. Memberikan sesuatu yang membuatku lekas membuka tangan demi menerimanya.

"Dari Seungcheol. Gunakan itu untuk pulang. Di luar sangat dingin."

Sudah kuduga.

"Kepala Hwang."

Dia berhenti di beberapa langkah setelah melewatiku. Menengok dengan ekspresi datarnya yang membuatku sedikit meremat sarung tangan merah yang masih baru ini.

"Apa Anda tahu apa yang sedang dia lakukan saat ini? Saya belum mendengar kabarnya cukup lama."

"Dia akan muncul setelah mengerjakan urusannya. Jangan pikirkan apapun dan pulanglah."

"Anda beberapa kali bertukar kabar padanya. Bolehkah saya tahu sedikit keadaannya dari Anda?"

Dia tampak mengembuskan napasnya cukup berat sebelum akhirnya mengedikkan dagu agar aku mengikutinya. Memersilahkanku memasuki ruangannya lalu menutup pintu setelah memastikan tidak ada siapapun mengikuti kami.

"Dia memerintahku untuk mengawasimu. Beberapa hari ini aku melihat para musuhnya mengintai kemari. Seungcheol memang sudah mengerahkan beberapa anggotanya untuk berjaga di sekitar sini tapi mereka belum tentu tahu wajah-wajah yang berhasil masuk kemari selain aku."

"Maksud Anda...?"

"Mereka adalah anggota dari mantan kelompokku. Dan mereka sedang mengincarmu, seperti yang sudah Seungcheol prediksikan."

"Anda pernah menjadi anggota gangster...?" tanyaku nyaris tercekat. Selanjutnya aku melihat dia mengesah cepat seraya memalingkan wajah. Terlihat enggan menjawab. "Kepala Hwang—"

"You're not supposed to be here, Cheon Sera. Apalagi berhubungan dengannya. Dia terlalu berbahaya untukmu dan keberadaanmu juga menyulitkannya. Aku mengatakan ini bukan untuk membelanya tetapi kau sudah mengacaukan banyak hal."

Melihat Kepala Hwang berusaha mengontrol cemas juga kesal yang mungkin ditujukan padaku, batinku mencelus menyadari bahwa ada perkara besar yang sedang mereka sembunyikan.

The Red Hair ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang