[28] The End Of Ascendant

5.3K 534 49
                                    

Trigger Warning!

violence, harsh words, blood and gun 🔞

⚠️⚠️⚠

Part ini mengandung adegan kekerasan yang tidak patut untuk ditiru! Mohon untuk tidak membacanya bila tidak dapat menoleransi adegan berdarah, kekerasan dengan senjata api yang dapat memicu trauma.

Saya sudah peringatkan sebelumnya. Bila masih memaksa untuk membaca, resiko menjadi tanggungan Anda :)

「 "I hope you still want to believe me." 」

SEUNGCHEOL berhasil mengambil alih ruang kendali setelah menumbangkan orang-orang yang berjaga di sini. Mereka bergelimpangan di lantai dengan darah merembas keluar entah dari mulut maupun lehernya yang tersayat dalam.

Manik gelapnya berkobar menemukan Sera melalui CCTV yang kembali menyala, tengah berusaha dilepaskan dari kursi kejut mematikan itu oleh Kim Mina dengan buru-buru. Menebak bahwa gadisnya akan dibawa pergi entah ke mana, secepat mungkin jemarinya menekan beberapa tombol kendali sebelum menarik mic di hadapannya.

"Touch her once again and I'm gonna break your hand, Seungyeon."

Seungcheol sudah mengulik siapa Kim Mina sejak lama. Siapapun yang dekat dengan Sera di luar orang-orang kenalannya, Seungcheol akan mencari tahu sedalam mungkin hingga berhasil membongkar siapa mereka sebenarnya. Termasuk perempuan itu.

"You hear me, Kim Seungyeon. Touch her then I will break you into pieces for sure."

Mina terlihat melepaskan Sera kembali terduduk lemas. Tertawa sesaat sebelum menengok tepat pada kamera pengawas yang tengah ditatapnya.

"Kau sudah mengenalku, ternyata, Park Seungcheol? Senang bisa berada di dekatmu lagi. Aku masih tidak menyangka kau sudah sehebat dan seganas ini." Mina tersenyum sinis.

"Hentikan omong kosongmu dan tinggalkan dia. Atau aku akan memburu kepalamu."

"Terdengar kejam dan brutal. Tidak heran bila banyak yang takut dan tunduk padamu." Mina terkekeh berlaga tenang. "Kupikir anak laki-laki yang dulu bermimpi bisa menghukum orang jahat seperti orangtua kandungnya itu masih ada. Tapi ternyata dia sendiri menjadi bagian dari mereka, bahkan lebih keji dari itu."

"The boy was dead long ago. Just like the girl who once said that she wanted to be a hero for goodness. But look at her now, being a slave and making those bad poison even to kill my girl. So who is the most pathetic here?"

[Anak itu sudah mati sejak lama. Sama seperti gadis yang pernah berkata bahwa dia ingin menjadi pahlawan demi kebaikan. Tapi lihatlah dia sekarang, menjadi budak dan membuat racun-racun itu bahkan untuk membunuh gadisku. Jadi siapa yang paling menyedihkan di sini?]

Mina tertawa keras. "Kalau begitu, gadismu lebih menyedihkan di sini. Bertemu denganmu dan terjebak ke dalam lingkaran setan ini karena terlanjur percaya pada bajingan sepertimu. Jika aku adalah dia, aku jelas lebih memilih mati daripada harus menjadi bonekamu sespesial apapun itu."

Ditatapnya Sera dengan pandangan kasihan. Tersenyum miris melihat gadis itu bahkan tidak dapat berkutik setelah efek setruman hebat tadi. Tangannya tak kuasa menahan diri untuk tidak menyentuh wajah yang mulai dihiasi bulir-bulir keringat dingin itu.

The Red Hair ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang