[27] Bloodshed

5K 552 25
                                    

Trigger Warning!

violence, harsh words, blood 🔞

⚠️⚠️⚠

Part ini mengandung banyak adegan kekerasan yang tidak patut untuk ditiru! Mohon untuk tidak membacanya bila tidak dapat menoleransi adegan berdarah, kekerasan dengan senjata tajam hingga siksaan fisik yang dapat memicu trauma.

Saya sudah peringatkan sebelumnya. Bila masih memaksa untuk membaca, resiko menjadi tanggungan Anda :)

「 "Touch her then I will break you into pieces." 」

"S.COUPS, tunggu!"

Mingyu mengejar di belakang Seungcheol yang melangkah begitu cepat menuju mobilnya. Mencekal kuat bahu pria itu agar berhenti sekaligus menutup kembali pintu mobil dengan bantingan.

"Bukan ini keputusan yang seharusnya kau ambil! Kau ingin membunuh dirimu sendiri untuk kedua kalinya?!" Mingyu tanpa gentar mencengkeram kerah pakaian Seungcheol dengan kuat. "Choi Seungcheol, listen to me!!"

"I don't have much time to listen your fucking babble so fuck off!!"

"Ini bukan hanya soal gadismu tetapi anggota kita juga disandera!! Kau juga pasti tahu bahwa ini jebakan untukmu! Setidaknya biarkan aku dan yang lain mengikutimu demi menyelamatkan mereka juga melindungimu!"

Amarah berkilat di matanya, Seungcheol mendorong Mingyu menjauh dengan hentakan. "Aku bisa mengatasi ini dan tidak akan melakukan kesalahan kedua kalinya. Jadi kau tidak perlu melindungiku."

"You're taking a very high risk, S.Coups! If you die, they will die too, so will we!!" teriak Mingyu geram. "Presdir Choi juga tidak selamanya bisa melindungimu! Kau pikir dia akan selalu memertahankanmu meskipun itu akan merugikannya? Hanya karena kau anak asuhnya?! Dia pasti lebih memilih melepaskanmu daripada harus menjatuhkan kerajaannya!"

[Kau mengambil resiko sangat tinggi, S.Coups! Jika kau mati, mereka juga akan mati, begitu juga kita!!]

"That's why I'm counting on you to take over my command." Kembali Seungcheol menyingkirkan tangan Mingyu, menatap pria itu tanpa riak kala melanjutkan, "Presdir Choi juga sudah percaya sepenuhnya padamu. Jadi setidaknya, kalian akan tetap baik-baik saja."

Segera Seungcheol masuk ke dalam mobil dan melaju kencang meninggalkan markas. Menyisakan Mingyu yang berteriak marah meninju dinding pilar di dekatnya. Mengerti benar maksud dari jawaban sang ketua.

Bahwa Seungcheol sudah mempersiapkan diri untuk melepas kekuasaannya, bahkan mengorbankan nyawa demi menyelamatkan anggotanya, juga gadisnya.

────• red hair man •────

Bangunan itu berada di pedalaman hutan di pinggiran kota bagian timur. Lokasi yang bahkan sulit dideteksi melalui peta elektronik dan sengaja didirikan dengan tampilan buruk. Langit sore yang tidak cerah diiringi embusan angin musim dingin yang amat menusuk pun memberi kesan gelap mencekam pada tempat tersebut.

Pandangan Seungcheol jatuh pada syal krem yang tergeletak di kursi di sebelahnya. Dia masih ingat dengan jelas bahwa Sera mengenakan pemberian Lee Sooja ini saat berangkat bekerja tadi. Tapi Seungcheol harus menemukannya teronggok di tengah jalanan sempit dengan bercak darah juga butiran aspal mengotorinya.

The Red Hair ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang