[20] Don't Hold It

7.8K 704 49
                                    

Trigger Warning!

abuse , harsh words , violence and mature 🔞

Terdapat adegan kekerasan yang tidak patut untuk ditiru.

Lewati bagian bertanda ⚠hingga bertemu tanda ✔️ demi menghindari TW

「 "Now everything is messed up." 」

Perlahan Seungcheol membaringkan Sera ke tempat tidurnya, menyelimutinya hingga bahu kemudian begitu saja membelai kepala gadis itu. Membiarkan jemarinya merasakan lembut helainya lalu turun mengusap sudut matanya yang masih basah setelah menangis selama di gendongannya hingga jatuh terlelap.

Segala ucapan Sera berhasil menohoknya.

Dia mengerti betapa ketakutan sudah menjadi makanan sehari-hari gadis ini selama bersamanya. Bukan hanya melawan kenyataan bahwa hidupnya sudah dipenuhi mimpi buruk, tetapi juga takut dengan perasaannya sendiri.

Semua karena dirinya.

Seungcheol tahu bahwa dia tidak boleh egois. Terlebih setelah mendengar Sera yang memohon penuh putus asa, Seungcheol harus mengabulkannya. Bagaimanapun caranya.

Mematikan lampu kamar, Seungcheol keluar dari sana, juga keluar dari apartemen dan kembali melajukan mobilnya menuju markasnya.

⚠️⚠️⚠

Para anggota yang sudah berbaris segera menyambutnya dengan bungkukan hormat. Dia lewati begitu saja dengan langkah lebar, bertandang ke satu ruang di mana mereka yang berjaga pun segera menundukkan kepala.

"Dia belum mau membuka mulut, Master."

Tidak pedulikan itu, Seungcheol menjeblak pintunya hingga orang di dalam sana tersentak kaget dan langsung meringkuk di sudut ruangan. Untuk level tawanan yang sebentar lagi dieksekusi, wanita itu termasuk paling beruntung karena pakaian mewahnya masih bersih, pun riasan di wajahnya masih nampak. Hanya rambutnya yang sedikit berantakan dan tidak mendapat makanan.

Tapi Seungcheol tidak menyukai pemandangan itu. Maka tanpa belas kasih ia menarik rantai yang menjerat kaki orang itu sampai empunya terseret diiringi jeritan.

"Masih tidak mau bicara, Nyonya Cheon?"

Suara beratnya menggema mengerikan. Kembali dia menarik rantai tersebut lantaran si tawanan mencoba kembali ke sudut ruang. Kali ini dengan tenaga kuatnya hingga wanita itu meraung kesakitan. Sejenak bibirnya menyeringai mendengar nada tersiksa itu.

"Kau memang senang bermain kasar, ternyata. Seperti pria-pria yang sudah memperbudakmu di ranjangmu sendiri. Tapi sayangnya, teriakanmu terdengar menjijikkan semua."

Di sela napas tersengalnya, wanita itu berserapah dengan berani, "Bajingan sepertimu tahu apa?"

"Mau tahu apa yang kutahu mengenai kebodohanmu selama ini, selain membawa berbagai pelanggan hanya untuk kepuasanmu semata?" Sekali lagi Seungcheol menarik rantai tawanannya dengan kasar. "You whip her," mendekat demi merenggut kerah pakaiannya, "Said that she ruined your life, even throw her ONLY for bunch of money!" geramnya marah seraya mencengkeram lehernya, "Throttled and yelled at her that you wanna kill her, like this."

[Kau mencambuknya ... Mengatakan dia sudah menghancurkan hidupmu, bahkan membuangnya HANYA untuk setumpuk uang! ... Mencekik dan meneriakinya bahwa kau akan membunuhnya, seperti ini.]

The Red Hair ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang