10 menit terdiam di depan cermin, jarinya mengetuk ketuk meja tampak seperti tengah berpikir. Hatinya ragu, sesekali melirik ke sebuah paperbag berisikan gaun dan sepatu. Sebelumnya Taehyung sengaja mengiriminya bingkisan itu, pikirnya mungkin ia tak akan mampu membeli semua itu. Atau mungkin dia khawatir rosé akan membuatnya malu dengan tampang miskinnya sekarang? Pikiran itu semakin melalang buana jauh, terlalu jauh sampai rosé terlupa kalau mantan kekasihnya bukanlah sosok penilai.
Helaan napas terdengar begitu berat, belum lama menerima telfon dari ibunya. Kondisi jisung kian melemah, butuh secepatnya donor ginjal namun bukan itu masalahnya. Jika saja mencari pasti ada namun uang yang belum pasti ia punya. Pernikahan belum jelas kapan dimulai dan belum tentu juga terlaksana.
Tidak, rosé sudah melangkah sejauh ini. Tak ada gunanya jika terus ragu, hanya akan membuang waktu sia sia.
Tak butuh waktu lama dirinya sudah siap. Meraih ponsel yang sempat bergetar, taehyung mengiriminya pesan. Ternyata dia sudah di depan. Buru buru mengambil tas lalu keluar, sedikit gugup karena ia hanya memoles wajahnya biasa saja. Bukan tak bisa hanya saja ia tak percaya diri dengan riasan tegas.
Menghampiri pria yang tengah duduk did epan kap mobil. Pandangannya menyimak dari atas sampai bawah. Rosé jadi gugup, apa dirinya tampak norak? Padahal ia sudah berdandan sebiasa mungkin. Atau dirinya terlihat berlebihan? Rasanya tidak mungkin.
"Telat 2 menit"
Rosé melongo. Ia kira akan diprotes apa ternyata....
Hanya 2 menit tidak akan membuatmu mati kim!
Menggerutu kesal, membuntuti taehyung yang sudah lebih dulu masuk ke mobil. Pria itu nampak membenarkan dasinya yang terasa mencekiknya. Yang benar saya masa ia gugup hanya karena melihat wanita menggunakan mini dress?
Agaknya Taehyung harus memprotes kerja sekretarisnya yaitu lalisa yang telah memilihkan rosé baju kurang bahan seperti itu, leher hingga pundak terpampang jelas? Oh no!
Keheningan telak menyelimuti mereka di sepanjang jalan. Tak ada yang membuka suara baik Taehyung maupun rosé. Keduanya nyaman dengan lamunan masing masing. Rosé, pikirannya berkecamuk meratapi nasibnya nanti bertemu calon mertua sementara Taehyung masih dikuasai rasa terkejutnya. Baru kali ini, datang ke kompek gang sempit, apa rosé selama ini tinggal disana? Sebuah petak rumah yang mungkin hanya seukuran kamar tidurnya.
Jangan tanyakan mansion keluarga kim seberapa besar jika tidak mau minder ya....
___
Mobil terparkir tepat di depan halaman mansion. Baru rosé hendak keluar namun Taehyung sudah lebih dulu membukakan pintu. Mungkin ini bagian dari skenario yang mesti mereka lakukan, menjadi sepasang kekasih penuh mesra di depan calon mertua.
Rosé gugup, meraih uluran tangan itu dengan tatapan yang enggan bertemu.
Pasang mata mengamati, mungkin ada sekitar empat maid menyambut mereka. Mengarahkan pada meja makan yang disana sudah ada taun dan nyonya kim.
Taehyung melirik ke arah rosé, merasakan genggaman yang terasa dingin. Gadis itu tersentak kala sesuatu merengkuh pinggangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex My Husband
RomanceRoseanne park- terpaksa menikah kontrak dengan pengusaha muda, tampan, dan kaya raya. Awalnya mungkin rosé berpikir seharusnya ia bersyukur namun setelah tau siapa yang akan menikahinya, mantan kekasih satu satunya dikala SMA, ia tak tau harus bersi...