6

1.9K 151 3
                                    

Minho terus diam memperhatikan setiap pembicaraan dan strategi mereka. Tak lama kemudian bus pulang mereka datang. Minho menarik kasar tasnya dari pangkuan Hyunjin dan masuk lebih dulu kedalam bus.

Sementara itu setelah berpamitan, Seungmin naik kedalam bus dan memilih tempat duduk yang kosong di sana. Minho yang mengira jika Hyunjin akan naik bersama mereka mulai panik, ketika melihat kursi di samping Seungmin yang kosong.

Salah satu dari pemuda tadi terlihat bangkit menuju Seungmin, dengan cepat Minho melesat dan mengisi kekosongan di samping sang adik. Tak lupa Minho pun memasangkan sebelah earphonenya ketelinga Seungmin.

" Hey kau! Kenapa menyerobot seperti itu?!"

" Memang kenapa? Dia pacarku, apa ada masalah dengan itu?" Minho menunjukan pilinan tangan keduanya yang membuat pria tersebut segera mengambil jarak aman.

Seungmin terdiam, hatinya berdebar kencang. Perkataan Minho dan sentuhan tangannya membuat Seungmin salah tingkah.

Minho yang merasakan suhu tubuh Seungmin yang mulai naik segera melepaskan genggamannya dan menarik kasar earphonenya dari Seungmin.

" Jangan berpikir macam-macam! Aku hanya tidak ingin dia mengganggumu itu saja. Aku juga akan bertindak sama pada orang lain!"

" Hyung juga seperti itu pada orang lain?" Perasaan Seungmin sedikit kecewa.

" Tentu saja. Kau kan memang seperti orang lain bagiku!" Ketus Minho.

Seungmin terdiam, retakan hatinya terdengar renyah. Minho sama sekali tak menganggap bila dirinya seorang yang spesial padahal dia begitu spesial di hati Seungmin.

Seungmin kembali mengalihkan pandangannya kearah jendela bus. Perlahan tapi rasa kantuk mulai menyandera kesadarannya. Kepala Seungmin beberapa kali terhantuk karena menahan berat matanya.

Minho melirik tipis kearah sang adik yang mulai terpejam dengan kepala yang bersandar kuat pada jendela bus tersebut. Beberapa polisi tidur membuat kepala sang adik terbentur-bentur ringan.

Minho menahan kepala Seungmin dengan tangannya agar tak terbentur lebih parah. Minho menarik perlahan kepala sang adik agar bersandar di bahunya. Seungmin mendusal untuk mencari posisi nyaman bagi kepalanya yang kini bersandar di bahu sang kakak. Dia pun kembali tertidur pulas.

" Cih! Baru bergadang semalam, dia sudah tidak kuat membuka mata sekarang." Decit Minho pelan. Minho terus mengamati wajah Seungmin.

" Dia ---- manis sekali ----" Minho terpukau dengan lekukan wajah Seungmin yang terlihat sempurna di matanya. Pipi tebal, mata sipit dan wajah manis Seungmin memang bisa menarik perhatian siapa saja.

Minho terus memperhatikan wajah tenang Seungmin dan Seungmin semakin merasa nyaman bersandar di bahu Minho hingga mereka tak sadar jika halte tempat mereka seharunya turun sudah terlewat.

Minho menaikan bahunya tiba-tiba untuk memencet bel, hingga membuat Seungmin terkejut dan bangun.

" Hyung ada apa?" Seungmin mengusap matanya.

" Bangunlah! Halte tempat kita turun sudah terlewat! Ini semua gara-gara kau!"

" Kenapa gara-gara aku? Aku kan tidak tahu apa-apa!" Seungmin menekuk wajahnya.

" Sudah! Ayo turun!"

Seungmin yang masih belum sadar sepenuhnya hampir terjatuh saat melangkah keluar, beruntung Minho menahan tubuhnya hingga dia tak terjatuh.

" Pelan-pelan! Menyusahkan saja!" Ketus Minho.

" Maa ---- af..."

Kini perjalanan mereka menuju kerumah lebih jauh dari biasannya. Minho melirik sang adik yang berjalan dengan malas di sampingnya.

[ BL ] Brother in TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang