BiT

9.5K 267 11
                                    

Minho dan sang ayah duduk berdua di sebuah lestoran di tengah kota. Ayah Minho nampak gugup, karena untuk pertama kalinya setelah 10 tahun kepergian sang istri, untuk pertama kalinya dia berani memperkenalkan calon ibu sambung bagi putra semata wayangnya.

" Permisi, aduh maaf aku terlambat." Sesosok wanita dewasa yang cantik dan lembut menghampiri mereka.

Minho memperhatikan wanita tersebut dari ujung kepala hingga kaki. Dari wajahnya, terlihat jika sang wanita memiliki umur yang tak terpaut jauh dari ayahnya.

" Minho kenalkan ini Yoona, calon ibumu. Sayang kenalkan ini anakku Minho." Donghae mengenalkan dengan bangga anak semata wayangnya itu.

" Tampan ya," Puji Yoona.

" Tentu saja! Ayahnya saja setampan ini apa lagi anaknya." Goda Donghae dan mereka berdua tertawa bersama. Minho memutar matanya malas, dia sama sekali tidak tertarik dengan kemesraan yang terjalin di sana.

" Oh iya, kau bilang akan membawa putramu untuk diperkenalkan pada kami. Dimana dia?"

" Maafkan aku, anak itu sulit sekali di bujuk. Jadi aku_____"

" Aku di sini! Salam kenal paman, namaku Kim Seungmin." Tiba-tiba Seungmin muncul dan membungkuk di hadapan calon ayah sambung dan kakak tirinya.

" Seungmin ----- syukurlah nak, akhirnya kau mau datang juga." Yoona berdiri memeluk anak semata wayangnya itu dan mengajaknya duduk bersama.

Minho memandangi Seungmin dan di balas oleh senyuman selengean dari yang muda.

" Kenapa kau memandangiku terus hyung? Aku tampan ya?!" Goda Seungmin sambil berpose cool dihadapan Minho, membuat ayah dan ibu mereka terkekeh pelan.

Minho hanya menggeleng dan mengacuhkan keabsurd tan calon adik tirinya itu.

Mereka makan malam bersama dan saling bertukar cerita menarik, namun tidak dengan Minho. Dia memilih untuk banyak diam dan menikmati hidangannya tanpa gangguan.

Seungmin memperhatikan raut wajah Minho yang dingin tanpa ekspresi. Minho mencapit sepotong daging dengan sumpitnya, tiba-tiba tangan Seungmin menahan sumpit tersebut dan memakan potongan daging yang terselip di sana. Seungmin tersenyum pada Minho.

" Terimakasih hyung!" Seungmin tersenyum manis. Minho kesal bukan main, tapi dia berusaha untuk menujukan senyum di wajahnya.

" Aduh maaf nak, Seungmin memang selalu manja begitu. Maafkan dia ya, Seungmin ayo cepat minta maaf pada Minho!" Tegur Yoona yang tak enak melihat ekspresi Minho.

" Tidak! Hyungkan akan menjadi hyungku, jadi mulai sekarang kau harus membiasakan diri untuk memanjakanku, mengerti!"

" Seungmin ---- tidak sopan bicara begitu!"

" Sudahlah sayang, lagi pula yang Seungmin katakan itu ada benarnya. Mereka akan segera menjadi saudara. Jadi biarkan Seungmin bermanja pada Minho supaya mereka bisa cepat saling mengenal dan beradaptasi." Bela Donghae

" Terimakasih paman."

" Jangan panggil aku paman sayang, mulai sekarang kau harus terbiasa memanggilku ayah."

" Baik ayah, terimakasih."

" Anak pintar." Donghae mengelus surai Seungmin.

" Dasar penjilat!" Umpat Minho pelan.

_________________________________________

Hari pernikahan itu akhirnya datang juga. Minho memandang dingin pasangan yang tengah berbahagia di depan altar.

Fokusnya mulai terusik saat dia menyadari bila adik tirinya itu tiba-tiba menghilang dari tempat acara. Minho memutuskan untuk mencari kemana perginya mahkluk menjengkelkan itu.

Minho mencari Seungmin ke seluruh ruangan di gedung tersebut, namun anak itu tak terlihat batang hidungnya. Saat hampir menyerah, Minho tak sengaja melihat penampakan sang bocah yang sedang duduk santai di sebuah batang pohon besar, di taman dekat danau.

" Dia itu sejenis kera atau bagaimana? Bisa-bisanya dia duduk di sana!" Minho menggeleng.

Minho berjalan mendekati pohon dimana Seungmin berada. Minho mengamati sang adik yang duduk santai sambil bersenandung ria di atas sana dengan sepotong kue di tangannya.

" Bagaimana kau bisa memanjat dengan sepatu dan kue di tanganmu?!" Minho heran melihat perilaku sang adik.

" Itu mudah kalau hyung belum tua," Cibir Seungmin dengan kekehannya yang begitu menjengkelkan di hati Minho.

" Cepat turun!"

" Kenapa?"

" Turun!"

" Tidak mau! Kalau hyung mau pergi kesana, pergi saja sendiri! Aku mau di sini dan menikmati pemandangan."

" Kau tidak setuju dengan pernikahan ini?"

" Bukan begitu, aku hanya tidak nyaman berada di tengah banyak orang. Dan yang paling membuatku kesal, mereka mulai membandingkan aku dengan dirimu. Memang apa hebatnya punya kakak tiri yang seperti zombie sepertimu."

" Maksud mu seperti zombie itu apa?"

" Bercerminlah di air danau dan kau akan lihat betapa suramnya wajahmu itu, hyung!"

" Jangan banyak bicara! Cepat turun! Kau tidak lihat celana dan jasmu kotor." Minho menarik kaki Seungmin.

" Tidak mau!" Tolak Seungmin tegas.

" Turun!"

" Jangan memerintahku!"

" Aku kan hyungmu, kau harus mendengarkan aku mulai sekarang! Turun!"

" Hyung ---- gendong ----" Seungmin merentangkan tangannya.

" Jangan bermimpi!"

" Cepat gendong! Atau aku tidak akan turun!"

" Kau tidak mau turun?"

" Iya!"

" Oke!" Minho melepas kedua sepatu Seungmin dan melemparnya ketengah danau.

" Ya! Hyung! Apa yang kau lakukan?"

" Dimana-mana tidak ada anak kera yang bergelantungan dengan memakai sepatu. Duduklah di sana selama kau mau, aku pergi dulu!"

" Akh! Hyung! Bagaimana caraku kembali kalau kau ambil sepatuku! Mana mungkin aku pergi kepesta tanpa sepatu! Hyung!!" Teriak Seungmin, namun Minho mengacuhkannya.

Batang pohon yang licin membuat tangan Seungmin yang berpegang padanya tergelincir hingga membuat tubuh Seungmin menjadi tak seimbang.

" AAKKHH!!" Teriak Seungmin refleks.

BRUGH!!

Seungmin terjatuh dari atas pohon, namun sialnya tubuhnya mendarat di atas tubuh sang kakak tiri. Mata keduanya membulat, bibir Seungmin dan Minho bertemu sekilas namun itu cukup membuat dunia mereka sesaat seolah berhenti berputar.

-END-





















Eh kena prank wkwk

Yuk di simak kehaluan Author yang lainnya.

Jangan lupa vote dan komennya ya gaes

Lap yu yeoreobun 😘





Brother in Trouble

Kyuji_25

[ BL ] Brother in TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang