Saat turun dari bus, tangan Minho masih enggan beranjak dari bahu Jisung. Keduanya berjalan bersama menuju kampus. Sementara itu, Seungmin terdiam sejenak di depan halte bus untuk menjaga jarak aman untuk hatinya.
Benar, Seungmin dan Minho memang bersekolah di kampus yang sama namun mereka mengambil jurusan yang berbeda sehingga tak banyak waktu untuk bertemu atau bertegur sapa.
Tapi ternyata diam-diam Seungmin sering memperhatikan Minho yang tak sengaja melintas melewati kelasnya untuk sampai di kantin. Sejak saat itu, Seungmin mulai mengagumi sosok Minho hingga akhirnya mereka bersatu dengan status kakak-adik.
Lamunan Seungmin buyar karena sebungkus roti yang tiba-tiba melayang dihadapannya.
" Roti hangat! Mau teh atau kopi?" Ucap Hyunjin sambil menujukan bawaannya.
" Kau ini membuatku terkejut saja!"
" Benarkah? Apa kau juga terharu? Tidak heran aku memang sebaik dan setampan itu." Dia memang selalu begitu, Hyunjin si drama king.
" Iya, iya, kau yang paling tampan! Hyunjin yang paling tampan! Keren! Yang penting aku dapat makanan gratis darimu tiap hari, supaya kau semakin tampan."
" Tentu saja sayang, aku akan bawakan roti, bubur atau apapun yang kau ingikan Seungmin. Karena kaulah satu-satunya pemilik hatiku. Dan selamat ulang tahun sayang, Mumumuu..." Hyunjin mencoba mencium Seungmin, dengan cepat Seungmin meletakan kopi panasnya di bibir Hyunjin yang meruncing.
" Aduh! Aduh! Panas!" Keluh Hyunjin. Seungmin tertawa puas melihat reaksi Hyunjin.
" Apa kau mau mencobanya lagi sayang? Ciuman panas dariku?" Goda Seungmin.
" Kau itu benar-benar kejam Seungmin. Sudah bertahun-tahun kita berteman, tapi kau tidak pernah mengijinkan aku mencicipi sedikit saja rasa bibirmu itu!" Keluh Hyunjin.
" Sebelum itu, apa kau mau mencicipi rasanya pukulan manis dari tanganku ini di wajah tampanmu?"
" Tidak, tidak, tidak, terimakasih! Ayo kita kekelas. Kalau sampai terlambat bisa gawat."
Seungmin dan Hyunjin berjalan kekampus bersama sambil bersenda gurau sepanjang jalan.
________________________________________
Kini Seungmin, Hyunjin dan beberapa teman seangkatan mereka sedang bercuit asik di salah satu bangku kantin kampus. Minho mengamati sang adik yang tersenyum lebar saat teman-temannya itu mulai menggodanya. Tapi fokus Minho tertuju pada satu mahluk yang begitu dekat dengan sang adik.
Hyunjin dengan tak malu, bergelayut, bersandar manja dan beberapa kali menggoda Seungmin dengan cara mencoba menciumnya di hadapan semua orang. Hal itu membuat fokus Minho menjadi terusik dan tangannya mengepal kuat.
Jisung memilih bangku yang membuat Minho berhadapan langsung dengan sang adik tiri yang duduk di sebrangnya.
" Kau mau pesan apa kak?" Tanya Jisung.
" Terserah kau saja."
" Baiklah, aku pesankan yang biasa saja ya," Jisung pergi untuk memesan makanan.
Seungmin yang merasa ada mata lain yang menatap tajam kearahnya, mulai menyelidiki asal aura gelap tersebut dan mendapati Minho yang berada di sebrang bangkunya sedang mengamati dirinya dan teman-temannya di sana. Seungmin segera merunduk untuk menghindari tatapan sang malaikat maut.
" Kau kenapa Seungmin?" Tanya Hyunjin yang heran dengan perubahan mimik temannya tersebut.
" Tidak, tidak apa-apa. Hyunjin aku ---- pergi kekelas dulu, sepertinya noteku tertinggal disana." Ucap Seungmin dengan sedikit gugup.

KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] Brother in Trouble
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca! Book ini berisi unsur dewasa [ 23+] Bagi yang belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji #bxb #Seungmincentric #romance #drama #nc #hurt