Seungmin sedang menunggu bus pulang sendirian sembari berbalas pesan dengan Hyunjin mengenai tugas kuliah mereka. Fokus Seungmin tiba-tiba teralih pada sebuah truk expedisi yang bertuliskan label nama perusahaan jasa milik Donghae.
Seungmin terus mengamati gerak truk tersebut yang kini memasuki sebuah gang sempit dan gelap di ujung perempatan jalan.
" Untuk apa truk itu kesana? Apa ayah sudah membuka cabang baru? Tapi bukankah ayah dan ibu justru sedang meributkan masalah perusahaan yang ekonominya semakin memburuk? Aku harus memeriksanya!"
Seungmin perlahan bergerak menuju lokasi truk tersebut terparkir. Terlihat beberapa orang mulai menurunkan paket-paket tersebut kedalam sebuah gudang ynag gelap.
" Bukankah harusnya paket-paket itu dikirim ke pemiliknya? Kenapa malah di letakan di sini?"
Seungmin mengeluarkan ponselnya, dia merekam setiap kejadian yang terjadi di sana, dan segera mengirimkan video tersebut pada Changbin untuk meminta pendapatnya tentang masalah ini.
" Wah! Wah! Rupanya ada tamu tak di undang! Apa kabar calon adik ipar?" Sapa Chan dan beberapa orang yang memergoki kegiatan Seungmin di sana.
Seungmin memperhatikan secara rinci wajah Chan. Otaknya mulai mencerna sebuah memori yang sepertinya masih tersimpan rapat dalam kotak file memori di otak Seungmin.
" Dia --- aku merasa tidak asing dengannya, suaranya, bahkan sebutan itu. Apa dia pacar kak Minho? Akh! Sial! Kepalaku sakit lagi!"
Seungmin memegangi kepalanya yang berdenyut kencang karena dia terlalu memaksakan diri untuk mengingat kejadian itu dengan cepat.
" Ada apa Seungmin? Kau masih tidak ingat siapa aku? Sayang sekali ya, padahal aku pikir perselisihan ini akan semakin seru. Tapi kau malah menyerah begitu saja!"
" Perselisihan apa? Aku tidak mengerti!"
" Tentu saja kau tidak mengerti, karena kau masih melupakan seseorang yang paling terpenting dalam hidupmu. Tapi tenanglah, lupakan saja semua kenanganmu dengannya. Dengan begitu, akan lebih mudah bagiku untuk membuatnya menerima pernyataan cintaku dan pada akhirnya, dia --- hanya akan menjadi milikku!" Chan tertawa, dia merasa takdir semakin berpihak padanya.
" Sebentar lagi aku dan Minho akan menikah, dengan begitu jalan bagi cinta kalian sudah terputus untuk selamanya!"
Tanpa sadar Chan terus berceloteh di hadapan Seungmin tentang masa lalu yang sebenarnya telah Chan sembunyikan rapat-rapat dari Seungmin, agar Seungmin tak dapat mengingat kembali tentang perjalanan cintanya dengan Minho.
" Aku --- mencintai kakak? Apa benar? Apa aku mempunyai perasaan seperti itu pada kakakku sendiri? Tapi --- aku memang merasa ada keresahan yang tak bisa di jelaskan ketika melihat wajah sedih hyung --- hyung? Benar! Aku bukan memanggilnya dengan sebutan kakak tapi hyung! Minho hyung!"
Gemelut dalam hati dan pikirannya itu membuat fokus Seungmin terbagi. Dia tidak menyadari jika salah seorang anak buah Chan sudah bersiap untuk melenyapkannya dengan sebuah balok kayu besar di tangannya.
" Rasakan ini!"
BRUGH!
" Jangan pernah berani menyentuh adikku!" Changbin datang tepat waktu. Dia menghajar semua kaki tangan Chan yang berusaha menyerangnya dan Seungmin, sementara Chan sudah lebih dulu melarikan diri dari tempat kejadian.
Changbin menghubungi polisi dan tak berapa lama, bandit-bandit itupun di ringkus beserta barang bukti dan rekaman yang Seungmin kirimkan pada Changbin.
________________________________________

KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] Brother in Trouble
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca! Book ini berisi unsur dewasa [ 23+] Bagi yang belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji #bxb #Seungmincentric #romance #drama #nc #hurt