Beberapa bulan terakhir, Minho dan Seungmin menjalani hubungan terlarangnya dengan mulus. Tapi lambat laun mulai muncul rasa resah di hati Seungmin, dia sangat ingin meresmikan hubungan mereka dan meminta restu dari ayah dan ibu mereka.
Hari ini Seungmin dan Minho tengah menonton film horor bersama di kamar Seungmin saat kedua orang tuanya bekerja.
Minho memeluk Seungmin dengan selimut yang melingkar kuat sebagai benteng keduanya, karena kebetulan sejak kemarin hujan tak henti turun hingga membuat Seungmin sering terserang demam.
Seungmin sangat fokus pada alur carita film tersebut, hingga membuat kepalanya bersandar kuat pada tangan Minho. Seungmin bukanlah orang yang pemberani, namun bersama Minho dia bisa melewati rasa takutnya dengan mudah, kecuali ketakutan akan kehilangan Minho dari hidupnya.
Minho tiba-tiba mendusal leher Seungmin dan menghisapnya hingga muncul bekas yang terang dari sana.
" Hyung ---- sampai kapan kita seperti ini? Aku lelah..."
Mendengar perkataan yang muda, Minho pun melepaskan sanderaannya pada leher jenjang Seungmin.
" Lelah? Apa yang maksudmu Seungmin?"
" Aku ingin mengakhiri hubungan tanpa restu ini hyung... Aku ingin menikah denganmu." Seungmin membelai lembut wajah tampan yang selalu menghiasi harinya itu.
Mendengar permintaan Seungmin tersebut, perlahan Minho mengendurkan pelukannya.
" Maaf kan aku Seungmin, untuk yang satu ini jawabanku masih sama." Minho merunduk.
" Tapi mau sampai kapan hyung? Aku sudah mengatakan tentang hubungan kita pada ibu____"
" APA?! SEUNGMIN APA KAU SUDAH GILA?"
" Tenanglah hyung, ibu telah merestui hubungan kita. Ibu tidak mempermasalahkan status kita. Kita pun hanya saudara tirikan? Semua orang juga mengatakan jika kita bisa menikah."
" Apa kau tidak dengar jawaban ayah pada bibimu, saat bibimu menyinggung tentang pernikahan kita, seketika itu juga ayah marah. Dengan jelas ayah mengatakan jika dia menolak keras jika mungkin kita saling mencintai, apa lagi sampai mengatakan jika kita ingin menikah! Tidak Seungmin! Jawabannya tidak!" Minho selalu pesimis setiap kali Seungmin membuka pembicaraan tentang keseriusan hubungan ke duanya.
" Hyung, aku sudah meminta ibu berbicara pada ayah. Aku yakin ibu bisa meluluhkan hati ayah tentang ini. Yang aku perlukan darimu hanyalah keberanianmu untuk melangkah bersama denganku kejenjang yang lebih pernikahan itu. Kau mau kan hyung?" Seungmin berusaha keras merayu Minho.
Minho menatap dalam mata Seungmin yang penuh harap padanya.
" Aku mohon hyung, aku tidak ingin berpisah dengan mu. Sebenarnya aku____"
" Tidak Seungmin! Aku --- tidak bisa." Kini berganti Seungmin yang menatap mata yang tua dihadapannya.
Minho tertunduk tak berdaya. Dia tak bisa membayangkan kemarahan sang ayah. Rasa takut akan kemarahan dan kehilangan sang ayah selalu menjadi momok menakutkan baginya, hingga menahan setiap langkah dalam hubungannya dengan Seungmin.
" Hyung ---- kenapa? Apa kau tidak mencintaiku?" Mata Seungmin mulai sembab.
" Sudah ku katakan berkali-kali padamu bukan itu alasannya. Aku --- aku hanya belum siap."
" Mau sampai kapan kita seperti ini? Jika sampai ayah mendengarnya dari orang lain tentang hubungan kita, bukankah hatinya akan lebih terluka?"
" Entalah____" Raut wajah bimbang Minho membuat Seungmin khawatir. Dia meraih tangan Minho dan menggenggamnya erat.

KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] Brother in Trouble
Fanfiction[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca! Book ini berisi unsur dewasa [ 23+] Bagi yang belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji #bxb #Seungmincentric #romance #drama #nc #hurt