Hari ini Seungmin menjalani pemeriksaan jantung dan paru-paru. Dia terbaring di atas ranjang rumah sakit yang dingin dengan beberapa alat penjepit yang kini terpasang di keempat pergelangan tubuhnya.
Beberapa menit tubuhnya seperti keram terkena efek dari alat yang terpasang. Setelah selesai Seungmin menghadap suster bagian, untuk mengambil hasil dari pemeriksaanya untuk di serahkan pada dokter utama.
" Kau --- bukankah kau Seungmin? Anak Yoona? Apa kabar? Apa kau masih ingat padaku?" Sapa salah seorang perawat di sana.
" Iya, aku ingat, anda bibi Sunny kan? apa kabar?" Seungmin menunduk hormat.
" Kau melakukan rekam jantung dan rogten paru? Untuk apa melakukan pemeriksaan menyeluruh? Apa kau akan melakukan operasi?" Terka Sunny yang di balas senyuman ringan dari Seungmin.
" Kau sakit apa nak? Dimana ibumu? Apa dia tidak mengantarkanmu?"
" Ibu ----- tidak tahu tentang hal ini. Aku merahasiakan semua ini dari ibu."
" Apa? Seungmin, tidak baik merahasiakan hal sebesar ini dari orang terdekatmu. Operasi adalah hal terbesar dalam hidup seseorang. Kau tidak akan sanggup melewatinya sendiri, nak. Begini saja, aku akan membantumu bicara pada ibumu, apa kau mau?"
" Tidak bi, aku mohon rahasiakan ini dari ibu atau keluarga besarku. Aku yakin bisa melewatinya seorang diri. Aku permisi dulu." Setelah mengambil hasil pemeriksaannya, Seungmin pun pergi.
Sunny sebenarnya tak ingin terlalu ikut campur dengan kehidupan pasien, namun Seungmin adalah anak dari teman baiknya, Sunny merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan Seungmin. Ditambah lagi, anak itu sudah ditinggalkan kedua orang tuanya. Kehadiran Yoona akan sangat berarti baginya.
Akhirnya dengan segala pertimbangan, Sunny menelpon Yoona dan memberitahukan semuanya. Yoona yang mendapat kabar dari Sunny, terkejut bukan main. Dia segera mengambil ijin dari kantornya dan pergi menemui Seungmin di rumah mereka.
Yoona menarik nafas panjang ketika mengetahui mobil Seungmin memasuki teras rumah. Dia berdiri menatap sendu kearah mobil tersebut. Seungmin telah menebak apa yang ingin ibunya bicarakan, dia mencoba untuk tetap tenang dan tegar agar tak semakin membuat ibunya khawatir.
" Ibu, kenapa berdiri di sini? Masuklah!" Basa-basi Seungmin.
" Apa salahku padamu Seungmin? Apa kau sudah tidak menganggap aku sebagai ibumu? Kenapa kau menghukumku seperti ini?" Tangisan Yoona seketika pecah. Tubuhnya melemah, dia tak kuasa menatap mata sang anak yang terlihat tegar.
" Bu --- jangan menangis di sini. Kita bicara didalam ya, aku akan menjelaskan semuanya!" Bujuk Seungmin.
Seungmin memapah Yoona masuk kerumah. Dia meminta Yoona untuk duduk di sofa sementara Seungmin mengambilkan minuman untuknya.
Yoona memeriksa tas Seungmin yang berisi data pemeriksaan medisnya, persis seperti yang Sunny katakan. Hati Yoona sakit bukan main, air matanya tak kunjung surut menatap semua data tersebut.
" Minumlah bu, supaya ibu lebih tenang." Seungmin menyodorkan segelas air pada Yoona. Setelah melihat sang ibu lebih tenang Seungmin mulai menceritakan semua kondisinya.
" Aku minta maaf padamu Seungmin, aku sudah gagal menjadi ibu yang baik untukmu. Aku begitu takut kehilangan ayah Minho hingga membuatku menjadi wanita egois dan menyakitimu hingga seperti ini. Aku mohon maafkanlah aku."
" Ini bukan salah ibu atau siapapun. Aku hanya mencari waktu yang tepat untuk mengatakannya pada kalian, hanya saja sampai saat ini aku belum bisa menemukan waktu tepat untuk mengungkapkan semuanya. Jika bukan karena bibi Sunny, mungkin aku tetap akan menyimpan rahasia ini sampai waktu operasiku datang."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] Brother in Trouble
Fiksi Penggemar[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca! Book ini berisi unsur dewasa [ 23+] Bagi yang belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji #bxb #Seungmincentric #romance #drama #nc #hurt