1

4.5K 241 9
                                        

Kejadian hari itu begitu mengusik hati dan nurani Minho pasalnya dia harus merelakan ciuman pertamannya diberakhir tragis. Meski hanya sekilas Minho masih bisa merasakan saat bibir Seungmin menyentuh bibirnya lembut dan itu membuatnya berkali-kali menggeram.

" Sial! Anak itu sudah keterlaluan! Lihat saja apa yang akan ku lakukan padanya saat kita kembali kerumah!" Gerutu Minho pada bayangan dirinya di cermin.

Tok! Tok!

" Hyungie..."

" Ck! Bocah itu lagi! Harusnya hari itu, sekalian saja ku lempar dia bersama sepatunya kedanau, supaya aku tak mendengar suara manja itu lagi!" Gumam Minho pelan.

" Hyung, ayah dan ibu sudah menunggu untuk sarapan bersama. Setelah itu kita akan pergi jalan-jalan kepantai, ini pasti akan menyenangkan!" Seungmin tersenyum dan begitu bersemangat.

Minho menarik handle pintu kencang hingga tanpa sengaja Seungmin yang berada di baliknya, terhempas dan masuk dalam pelukan yang tua. Pipi Seungmin menyentuh dada bidang Minho, dari sana Seungmin dapat mengirup jelas aroma parfum sang kakak.

" Pergilah dari tubuhku! Kau membuat pakaianku kusut!" Ketus Minho sambil meletakan jari telunjuknya di dahi yang muda seraya mendorong tubuh kecil Seungmin menjauh.

Mendapat perkataan dan perlakuan dingin dari Minho malah membuat senyum Seungmin semakin melebar. Minho memandanginya dengan heran.

" Kenapa kau tersenyum?! Memangnya ada yang lucu?!"

" Aku suka harum parfum hyung." Ucap Seungmin polos.

Mendengar perkataan Seungmin, pipi Minho mendadak memerah seperti kepiting rebus. Jantungnya berdetak tak karuan sementara yang muda masih memandanginya dengan senyum polos seperti biasa.

" Jangan mengatakan hal yang aneh! Sudah cepat jalan!"

" Iya, ayo hyung!" Seungmin memilin lengannya pada sebelah lengan Minho dan bergelayut manja.

" Sudah ku bilang, menjauhlah dariku, apa kau tuli!" Minho mendorong Seungmin menjauh.

" Aahh... Hyung sebentar saja."

" Tidak!" Minho menepis tangan Seungmin.

" Aah..ahh..aahh..." Rengek Seungmin manja seraya mengehntakan kakinya kuat kelantai, namun rengekannya itu terdengar berbeda di telinga Minho.

Minho segera membungkam mulut adik tirinya itu dan menyudutkan tubuh yang muda di dinding.

" Jangan mengerek sambil mendesah begitu bodoh! Nanti orang berpikir kita sedang macam-macam." Minho salah tingkah.

" Hhhmpt...hmm..hmmm ..." Oceh Seungmin saat tangan Minho masih mendekap kuat mulutnya.

" Diamlah! Atau ku sumpal mulut berisikmu itu dengan sendalku!" Ancam Minho, seketika Seungmin pun terdiam.

Saat sang adik sudah mulai menjinak, Minho pun melepaskan bungkamannya dan berjalan santai menuju lestoran penginapan.

Donghae sengaja mengajak keluarga barunya untuk pergi berwisata untuk mempererat hubungan kedua anak mereka. Mereka menginap di sebuah penginapan sederhana yang langsung terhubung dengan pantai yang indah di sisi selatannya.

" Pagi ayah, pagi ibu..." Sapa Seungmin manis dan memberikan ciuman manja di pipi Yoona.

" Pagi manis, kemari --- duduklah disini!" Yoona menarik kursi di sampingnya untuk memberi ruang pada Seungmin.

Minho duduk santai di samping sang ayah, tanpa basa basi Minho mulai menyentuh sebuah paha ayam yang menggoda di hadapannya. Disaat yang sama Seungmin pun menginginkan bagian yang tersebut, hingga tarik menarik singkat terjadi di sana.

[ BL ] Brother in TroubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang