Sementara itu, Seungmin tengah duduk sendirian di halte menunggu bus yang akan mengantarkannya kekampus. Wajah Seungmin terlihat kesal saat dirinya memandangi benda kotak pintar itu.
" Ya! Hwang Hyunjin! Apa kau mau mati, Hah?! Aku sudah menelponmu puluhan kali dan kau masih saja mengabaikanku, lihat saja akan ku bunuh dia nanti!" Oceh Seungmin seraya menusuk-nusuk benda kecil yang tak bersalah itu.
" Seungmin...." Panggil seseorang lirih. Seungmin menoleh keasal suara dan bertulak pinggang.
" Kemana saja kau? Apa maksud chatmu semalam?"
" Aku hanya merasa pertemanan kita ini sia-sia...." Jawab Hyunjin lemas.
" Jadi selama ini pertemanmu tidak tulus padaku begitu? Ya! Hwang Hyunjin jawab!" Bentak Seungmin, sementara itu Hyunjin hanya terdiam memandangi tanah yang menjadi pijakannya.
Sejak semalam hatinya hancur karena terus terbayang saat Seungmin dan Minho berciuman di depan matanya, dan juga tentang perkataan Minho yang seolah mengancam kehidupannya.
Tak lama bus yang di tunggu pun datang, Seungmin menggenggam tangan Hyunjin dan menariknya untuk masuk ke dalam bus. Jisung terkejut melihat Seungmin dan Hyunjin yang duduk bersama di dalam sana.
Minho yang juga melihat kejadian tersebut, menarik tangan Jisung sebelum bus itu berlalu pergi. Minho menggiring Jisung agar duduk bersamanya di kursi belakang. Keduanya menatap dua orang muda yang sedang terdiam satu sama lain di hadapan mereka.
" Hyunjin! Kenapa kau diam? Jawab aku, apa pertemanan kita selama ini tidak ada artinya untukmu?"
" Entahlah Seungmin, aku bingung."
" Maaf Hyunjin, bukan aku tidak tahu tentang perasaanmu padaku. Selama ini pun aku mencoba membuka hatiku untukmu. Aku selalu mengingat semua kebaikanmu tapi ---- perasaan itu tak kunjung tumbuh. Jujur aku sangat bahagia saat bersamamu, bercerita, tertawa tapi hatiku tidak merasa sakit ketika kau bersama orang lain. Karena aku tahu kau teman baikku."
" Jadi selama ini hanya bisa jadi teman ya?" Hyunjin tersenyum tipis.
" Maaf....." Seungmin merasa tak enak hati. Yang dikatakan Seungmin itu sungguh terjadi. Seungmin sering berpikir untuk menerima Hyunjin untuk status yang lebih, namun hatinya sama sekali tak tergerak. Berbeda ketika dia melihat Minho untuk pertama kalinya, hati Seungmin langsung merasa ada sesuatu yang spesial.
Hyunjin menatap wajah suram Seungmin, dia sangat menghargai kepolosan dan kejujuran Seungmin, itu juga yang membuat Hyunjin akhirnya tertarik pada sosok manis itu.
" Sudahlah Seungmin ---- jangan terlalu dipikirkan. Terkadang orang harus egois agar dia tahu kordinat pasti kedudukannya di dalam hidup seseorang. Aku sangat menghargai pertemanan kita selama ini. Kau sudah menjadi teman terbaikku Seungmin, untuk kedepannya tetaplah seperti ini. Jangan karena ungkapan dari ku yang berlebihan membuat kita akhirnya menjauh. Maaf aku sudah mencintaimu."
" Aku yang harusnya minta maaf, aku sudah mencoba Hyunjin, sungguh!" Mata Seungmin berkaca-kaca.
" Iya, aku juga melihatnya. Ya, hati bukanlah benda mati yang bisa kita arahkan seenaknya. Sekarang kita fokus saja pada kuis hari ini. Kita berjuang bersama seperti biasa, oke!" Hyunjin kembali bersemangat.
" Oke!"
" Tapi ---- nanti aku menyalin milikmu ya," Rayu Hyunjin.
" Tiba-tiba aku menyesal memiliki teman sepertimu." Dahi Seungmin mengerut.
" Ayolah Seungmin, siapa suruh kau membuat hatiku tidak tenang seharian kemarin. Jadi aku tidak sempat belajar." Hyunjin bersandar manja pada bahu Seungmin.
" Memangnya sejak kapan kau rajin belajar?"
" Iya juga sih, hehehe..."
Sementara itu, tangan Jisung dan Minho mengepal kuat melihat tubuh Hyunjin yang kini bersandar manja pada pujaan mereka.
" Tidak akan ku biarkan Seungmin di rebut! Aku akan memisahkan mereka hahaha..." Jisung tertawa jahat(?)
" Hannie --- jadi kau benar-benar menyukai Seungmin? Bukan menyukaiku?" Minho menatap mata Jisung dalam.
" Kenapa aku harus menyukai pria dingin, sinis dan sadis sepertimu? Tipeku itu yang seperti Seungmin, manis, cute, penyayang, hhuuu ---- rasanya aku ingin menciumnya!" Jisung tak sanggup membayangkan khayalannya tentang Seungmin yang melintas di kepalanya.
Minho menggaruk kepalanya yang tak gatal. Kini dia bingung harus bersikap bagaimana pada Seungmin dan kedua pengagumnya tersebut.
_________________________________________
Kini Seungmin dan Hyunjin sedang sibuk mengerjakan kuis di kelas mereka, sementara itu ternyata Minho sejak tadi terpantau mondar - mandir tak tentu arah di depan kelas adiknya tersebut.
Kelas Seungmin akhirnya selesai, Seungmin dan Hyunjin keluar kelas bersama sambil bersenda gurau. Melihat sosok yang dicari, Minho segera membawa lari Seungmin dari kampus secepat kilat.
" Hyung, ada apa?"
" Jangan banyak bertanya! Nanti aku jelaskan!"
Minho terus menggenggam tangan Seungmin, hingga mereka sampai di halte bus. Seungmin dan Minho kembali mengatur nafas mereka yang memendek.
" Hyung.... Sebenarnya ada apa?" Seungmin masih bertanya-tanya.
" Dengar! Hari ini Jisung berencana untuk menyatakan perasaannya padamu."
" APA?! Tapi --- bukankah kalian berdua____" Seungmin terkejut.
" Apa kau pikir aku dan Jisung adalah pasangan?" Tanya Minho yang di balas anggukan cepat dari Seungmin.
" Apa kau sudah gila?!"
" Jika kalian bukan pasangan, kenapa hyung selalu memanggilnya dengan sebutan "honey" ?"
" Aku memanggilnya Hannie karena nama lengkapnya Han Jisung. Bukan honey dalam bahasa inggris seperti perkiraanmu itu!" Mendengar perkataan Minho, Seungmin terkekeh pelan.
" Lalu kenapa hyung membawa aku lari? Ah, aku tahu... Hyung cemburu padaku kan? Hyung diam-diam menyukaiku! Akhirnya..." Seungmin tersenyum bahagia. Sementara wajah Minho kini tak ubahnya seperti udang rebus.
" Berisik, bocah!" Minho salah tingkah.
" Jadi benar hyung menyukaiku?" Tanya Seungmin penasaran.
" Tidak!"
" Bohong, hyung pasti berbohong. Hyung menyukaiku kan? Iyakan?"
" Tidak Seungmin!" Minho terus membantahnya hingga membuat bibir Seungmin mengerucut kesal.
" Seungmin!" Seungmin menoleh keasal suara dan mendapati Jisung serta Hyunjin melambaikan tangan kearahnya.
" Baiklah, karena hyung tidak menyukaiku. Aku akan pergi kesana dan menerima pernyataan Jisung. Bagaimana?" Ancam Seungmin.
" Ya sudah! Pergi saja sana! Hust!" Usir Minho dingin, membuat Seungmin semakin kesal kepada yang tua di hadapannya.
" Ya sudah aku pergi!" Ucap Seungmin dengan nada tinggi.
Saat Seungmin berbalik dengan cepat Minho menarik pinggul dan menahan tekuk Seungmin.
" Jangan pernah melirik orang lain jika aku ada di sini Seungmin. Aku tidak menyukaimu --- tapi aku mencintaimu. Aku sudah jatuh cinta padamu Seungmin."
Ungkapan indah Minho membuat hati Seungmin berbunga-bunga. Minho mengecup lembut bibir Seungmin di depan umum dengan tak ragu, karena kini hatinya telah menetap pada satu nama.
Seungmin menutup matanya, dia begitu menikmati setiap lumatan kasih sayang yang Minho berikan. Hari ini seperti mimpi indah baginya, hingga membuatnya tak ingin terbangun.
" Aku juga sangat mencintai hyung, aku mencintaimu..." Seungmin memeluk erat tubuh Minho.
Kyuji_25
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] Brother in Trouble
Fanfic[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca! Book ini berisi unsur dewasa [ 23+] Bagi yang belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji #bxb #Seungmincentric #romance #drama #nc #hurt