Keesokan harinya, Seungmin kembali menemui dokter yang memeriksanya untuk menentukan tanggal operasi.
Seungmin memiliki waktu sekitar dua minggu sebelum tindakan. Selama itu dia harus bolak-balik kerumah sakit untuk melakukan pengecekan menyeluruh, untuk mengurangi resiko karena operasi.
Setelah mendapat kepastian untuk hidupnya, kini Seungmin mengendari mobilnya menuju rumah Donghae untuk mendapat kepastian akan kehancuran hati dan cintanya.
Sesuai rencana, Chan beserta kedua orang tuanya akan datang hari ini untuk membicarakan rencana pertunangan dan pernikahan Bang Chan dengan Minho.
Sepanjang perjalanan Seungmin bersusah payah membangun senyum di bibirnya dan menyiapkan segenap mental dan kewarasannya supaya tak terjadi hal buruk, mengingat kesehatan Donghae yang belum stabil.
" Sore bu, sore ayah." Seungmin menyapa kedua orang tuanya dengan ramah dan wajah yang segar.
" Sore nak, kau dari mana saja? Kenapa baru datang?" Tanya Yoona.
" Maaf, bu. Tugas kuliahku sedang menumpuk jadi yah ---- begitulah." Seungmin tersenyum manis.
" Seungmin, sebenarnya ayah sedikit keberatan dengan keputusanmu yang memilih untuk pindah rumah karena kepentingan studimu. Ayah berharap kau dapat kembali mengisi kamar kosong di rumah ini."
" Tenanglah ayah, tak lama lagi rumah ini akan ramai dengan tangisan dari anak Minho hyung dan kak Chan, jadi rumah ini tidak akan terasa kosong lagi. Bahkan bila aku tidak pernah kembali lagi."
" Seungmin! Apa yang kau katakan?!" Yoona memarahi sang anak.
" Jangan marah bu, aku hanya bercanda. Tapi aku serius tentang anak-anak hyungie dan kak Chan. Mereka pasti sangat lucu, aku tidak sabar untuk melihat mereka." Seungmin tersenyum.
" Kau memang paling pintar bicara! Ayah juga tidak sabar di panggil kakek!" Donghae terkekeh.
Seungmin dan Donghae berbincang ringan di sana sambil menunggu kedatangan Chan, Minho dan kedua orang tua Chan. Gelak tawa menghiasi percakapan ayah dan anak tersebut, namun Yoona menerka sisi lain dari pembicaraan mereka. Dia melihat kehancuran dan keruntuhan di mata Seungmin.
Tak lama kemudian Minho dan Chan datang bersama dengan ayah dan ibu Chan.
" Donghae ya... Apa kabar teman baikku? Aku dengar kau sakit? Bagaimana keadaanmu sekarang?" Tanya Siwon sambil memeluk rindu teman lamanya itu.
" Aku sudah lebih baik." Donghae menepuk punggung sahabatnya bangga.
" Baguslah kalau begitu, dan ini pasti keluarga barumu."
" Iya, ini Seungmin anak bungsuku, dan ini Yoona istriku." Seungmin dan Yoona tersenyum manis pada keluarga tersebut.
Sebagai tuan rumah, Donghae menuntun mereka untuk duduk bersama di meja makan. Siwon dan Donghae sibuk berbincang tentang masa lalu mereka yang menyenangkan, membuat kedua istri mereka tersenyum malu.
Chan terlihat begitu perhatian pada Minho, Minho pun tak sedikitpun mengalihkan fokusnya dari Chan, dan di sinilah Seungmin. Di tengah keramaian yang terjadi, Seungmin merasakan angin sepi yang menerpa kencang. Dia tak mengerti dan tak ada yang memberinya jalan keluar dari badai di hatinya.
" Baiklah kawan, sekarang katakan padaku, tanggal cantik mana yang ingin kau berikan untuk pernikahan anak kita?" Tanya Siwon.
" Terserah kau saja, tapi dari yang aku dengar --- Chan memiliki proyek besar di Australia dan dia akan pergi lusa untuk mengurus pekerjaannya."
" Benar paman, karena itu ---- aku meminta ijin dari paman agar melakukan pertunangan sederhana sebelum aku berangkat. Aku ingin mengikat Minho agar dia tidak nakal dan melirik orang lain!" Chan mencolek hidung Minho membuat Minho salah tingkah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ BL ] Brother in Trouble
Fanfic[ 2MIN AREA ] Bijak sebelum membaca! Book ini berisi unsur dewasa [ 23+] Bagi yang belum cukup umur harap SKIP saja. Sekian dan terimagaji #bxb #Seungmincentric #romance #drama #nc #hurt