6. Boys From The Past

562 98 20
                                    


"Jeno?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jeno?!"

Jeno berbalik dan tersenyum lebar menatap Karina yang baru saja keluar dari lift Apartemennya. "Hai, Karinaaa!!"

"Lo ngapain disini?"

"Jemput lo biar gue bisa anter kuliah."

"Hah?"

"Gia bilang kalian ada kelas jam 2. Jadi gue kesini mau jemput lo dengan niat anterin lo ke kampus hari ini." Jeno mendekat lalu dengan santai merangkul Karina, "Yuk?"

Karina berdecak lalu menepis tangan Jeno di bahunya, "Apa, sih? Jangan pegang-pegang ya lo!"

"Hehe. Sori." Jeno nyengir, "Yaudah ayo buru ntar lo keburu telat loh!"

"Yang mau berangkat sama lo siapa, sih?"

"Elo, kan?"

Karina berdecih tak habis pikir, "Emang gue ngeiyain? Gini ya Jeno jangan mentang-mentang lo nolongin gue dan gue mau di tolongin sama lo semalem, lo jadi ngerasa kalo gue udah mulai kesemsem sama lo-"

"Emang enggak? Biasanya kalo di drakor yang sering kakak gue tonton sekarang tuh waktunya lo udah mulai nyaman sama gue tau, Rin."

"Jangan mimpi!" Teriak Karina kesal membuat Jeno menahan senyumnya, "Dan jangan kebanyakan nonton drama! Minggir!" Karina pun berlalu membuat Jeno menahan lengannya.

Karina pun langsung melotot, "Gue bilang jangan pegang-pe-"

"Iya-iya maap sori." Kata Jeno cepat sambil melepas lengan Karina, "Cuma plis lo ke kampus nya bareng gue aja dong! Plis banget inimah!"

Karina menarik nafas emosi, "Sebutin alesan kenapa gue harus ke kampus bareng lo?"

"Oke, the reason is-jadi mobil Kavi masih sama gue dan nanti malem bakal gue balikin. Jadi cuma hari ini kesempatan gue untuk nganterin lo karena besok-besok gue cuma punya motor dan lo gak mungkin kan gue anterin pake motor? Motor gue itu terlalu jelek buat cewe sempurna kayak lo, Rin. Nah, makanya gue mencoba untuk sadar diri dan belagak keren dengan mobilnya Kavi walaupun cuma hari ini aja supaya lo mau di anterin sama gue hehe."

Karina terdiam saat melihat Jeno masih nyengir di depannya. Entahlah, perasaannya benar-benar seperti acak-acakan saat ini, ia tak begitu mengerti mengenai perasaannya tetapi saat Jeno begitu merendah di depan dirinya membuat dia seketika teringat dengan kata-kata menyakitkan yang sering ia lontarkan kepada lelaki itu dan ia pun merasa seperti telah melakukan hal buruk kepada Jeno selama ini.

"Rin!" Panggil Jeno membuat Karina tersentak, "Gimana? Mau, gak?"

"Sure." Kata Karina cuek. "Karena lo bilang cuma hari ini aja dan gak ada hari besok-besok." Karina pun berjalan mendahului Jeno membuat lelaki itu mengejar dan berteriak kegirangan di sepanjang lobi Apartemen.


I OWE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang