Jeno mengerjap saat tangan April memegangi pipinya yang di tampar oleh Karina. Perlahan dia bergerak mundur dan membuat tatapan mereka bertemu."Jen, sorry. Gue cuma mau nge-check pipi lo. Sakit, gak?"
Jeno tersenyum tipis, "Gue gak pa-pa. Lo tadi juga di tampar sama Karina. Rambut lo juga udah acak-acakan banget. Lo ke dalem gih minta tolong Naraya atau Gia biar di obatin, gue mau-"
"Lo mau ngejar cewe ga punya sopan santun itu? Seriously?"
Jeno menghela nafas, "Karina aslinya gak kayak gitu, Pril. Gue udah bilang kan kalo dia aslinya cewe yang baik? Dia lagi salah paham sama gue jadi gue harus ngejelasin semuanya sama dia. Sekarang lo mending masuk. Gue mau ke Karina dulu."
"Jen, please!" April menahan lengan Jeno yang akan menjauh, "Bisa gak sih lo jadi cowo jangan-"
"Jen!" Kinara berlari mendekat di ikuti oleh teman-temannya yang lain di belakang gadis itu. "Kenapa? Kamu gak pa-pa? Karina mana? Dia salah paham ya pasti? Hng-ini kalian ngapain? I though you with Karina tapi ini-kenapa April?"
Mata Kinara tertuju ke arah tangan April yang belum melepas lengan Jeno. Namun perlahan tangan Jeno terangkat untuk menepis lengan gadis itu pelan membuat April tertegun dan sedikit malu karena secara tak langsung Jeno menolaknya di depan teman-teman lelaki itu.
"Aku gak pa-pa." Jawab Jeno tersenyum tipis.
"Si Depe ngomong apalagi sama lo? Dia pasti udah keterluan banget kan kali ini sampe lo jadi lemah letih lesu lunglai kayak gini?" Tanya Hema bertubi-tubi dengan emosi.
"Udahlah, Hem." Ujar Jeno lalu matanya bertemu dengan Rama yang memandangnya takut, "Lo kenapa masih aja nyimpen video itu sih, Ram?"
"Bang Jen maaf.."
"Harus banget lo masukin tuh video di saat seperti ini?"
"Bang, gue bener-bener gak maksud. Tuh video gue ngeditnya udah lama banget dan waktu itu tuh gue mikirnya lo sama Kak Kin bakalan bareng makanya gue masukin dan gue gak tau kalo akhirnya bakalan kayak gini." Rama benar-benar merasa bersalah.
"Lo punya pemikiran darimana kalo gue sama Kinara akhirnya bakalan bareng? Lo tau sendiri kalo-"
"Soalnya Kak Kin sendiri yang bilang kalo dia sempet cinta sama lo, Bang." Potong Rama cepat membuat semua orang menatapnya dan Kinara bergantian.
"Hah?!"
"Gue serius! Kak Kin, iya, kan?"
Kinara yang sekarang menjadi pusat perhatian semua orang mengangguk dengan santai, "Iya bener. Gue sempet cinta sama lo. So what?"
Semua orang melongo antara kaget dan tidak tahu harus merespon apa.
Sementara Jeno mengusap wajahnya kasar. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan hari ini, tetapi otaknya seperti di paksa untuk berpikir dan itu membuatnya merasakan pusing yang sangat luar biasa.
Hema yang peka, mendekat untuk merangkul Jeno, "Apartemen gue, yuk? Kita clear-in semuanya disana." Kata Hema membuat Jeno mengangguk pasrah.
"Ram, tolong tutup cafe, ya? Kita cabut duluan." Ujar Hema.
"Tapi gue mau ikut, Bang."
"Terus kalo lo ikut yang anterin April siapa?" Kavi yang sedari tadi berdiam akhirnya bersuara.
"Gue aja." Kata Jeno. "Gue anter April dulu ntar gue susul kalian ke Apart Hema."
Jeno mendekat ke Kinara, lalu mencubit pipi gadis itu pelan, "Kamu ntar nginep di Hema aja. Tungguin aku. Sekalian jelasin soal omongan kamu yang tadi. Bikin orang ketar-ketir tau, gak? Santai banget lagi ngomongnya kayak gak ada beban."

KAMU SEDANG MEMBACA
I OWE YOU
Romance[[[[[SELESAI]]]]]] Tentang, Kamu dan aku yang saling melawan masa lalu. Masa lalu yang membawa kamu padaku sebagai penyembuh. Masa lalu yang memberikan arti bahwa cuma kamu yang selalu ingin aku tuju. @nct