hallo! kangen gak? hehe
jangan lupa bintang & comment yaAAA kl ga aku bkl ngilang lagi he he he *ketawa setan*"Good morning, Naraya!"
Naraya terkesiap kaget saat membuka pintu kamar kostannya dan menemukan Kavi dengan cengiran yang jarang sekali lelaki itu perlihatkan tetapi sangat sering untuk Naraya lihat.
"Lo kenapa bisa disini? Lo-" Naraya memberhentikan kalimatnya dan memijit pelipisnya sebelum mengumpat kecil, "Hema sialan!" Ia yakin Hema pasti memberitahu Kavi tentang keberadaannya.
Kavi terkekeh kecil lalu menutup pintu kostan Naraya dan mengambil alih tas Naraya dengan asal kemudian merangkul gadis itu menuju mobilnya membuat Naraya melotot dan memberontak.
"Lo apa-apaansih?! Lepasin gue! Lo-"
"Udah diem gak usah bawel! Lo mau ke rumah sakit, kan? Yaudah bareng gue aja sekalian. Gue juga mau ke rumah sakit kok nyamperin Jeno. Lo ini juga mau nyamperin Jeno, kan? Yaiya gak sih? Orang Jeno sekarang mau di opera-Argh!"
Kavi spontan mengangkat kakinya kaget saat kakinya di injak oleh Naraya. Lelaki itu meringis kesakitan.
"Nar-"
Naraya merebut tasnya yang berada di genggaman Kavi lalu berjalan mendahului Kavi begitu saja.
"Nar!" Kavi mengejar, "Naraya! Astaga! Naraya tunggu dong!" Kavi menarik lengan Naraya membuat gadis itu berbalik dengan mimik yang sangat dingin dan tajam.
"Lepasin!"
"Nar!"
"Gue bilang lepasin!" Naraya menyentakkan tangannya kasar membuat cekalan Kavi terlepas. Ia akan berbalik lagi untuk melanjutkan jalannya tetapi dengan cepat Kavi menggendongnya dan membawanya masuk ke dalam mobil milik lelaki itu.
"Kavi-Lo apa-apaansih-"
Pintu mobil tertutup. Naraya mengumpat dalam hati. Matanya menatap Kavi yang mengelilingi mobil sebelum masuk dan duduk di kursi kemudi.
"Kav! Lo bisa gak-"
"Enggak! Gue gak bisa!" Sela Kavi membuat Naraya bungkam. "Lo boleh ngehindarin gue, Nar. Silahkan. Tapi lo gak berhak nyuruh gue untuk melakukan hal yang sama."
"Maksud lo apa?!" Teriak Naraya tertahan.
"Gue bakal perjuangin lo."
"Goblok! Orang gila!" Umpat Naraya lalu memalingkan muka dan berusaha membuka pintu mobil yang sudah dikunci lewat kendali kunci. "Buka!" Naraya menatap Kavi, "Gue bilang buka pintunya, Kavitalan!"
"Gue serius, Nar. Mulai sekarang gue udah mutusin kalo gue berhenti jadi sahabat lo. Mulai sekarang gue bakal jadi cowo yang selalu ngejar-ngejar lo. Gue bakal perjuangin cinta gue buat lo. Gue bakal buktiin kalo gue cowo yang beda dan pantes buat lo. Gue juga bakal sembuhin lo dari trauma yang udah Bokap lo bikin. Gue gak peduli lo ngehindar ataupun nolak gue abis-abisan karena gue bakal selalu ngejar lo sampe lo luluh dan nerima gue jadi pacar bahkan suami lo nan-"
Plak!
Naraya menampar pipi Kavi keras dan tak berperasaan membuat lelaki itu terdiam dengan desisan perih di sekitar bibirnya.
"Gue gak mau." Ucap Naraya dingin, "Mau lo berjuang sampe netesin darah sekalipun gue gak akan pernah mau jadi pacar lo! Jadi tolong perg-"
"Kenapa?" Kavi mendongak hingga pandangannya bertemu dengan Naraya, "Kenapa lo gak mau banget, Nar? Kenapa lo gak coba dulu? Kenapa sama cowo lain lo mau tapi sama gue engga? Salah gue apa? Gue-"
![](https://img.wattpad.com/cover/292901983-288-k571071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I OWE YOU
Romance[[[[[SELESAI]]]]]] Tentang, Kamu dan aku yang saling melawan masa lalu. Masa lalu yang membawa kamu padaku sebagai penyembuh. Masa lalu yang memberikan arti bahwa cuma kamu yang selalu ingin aku tuju. @nct