"Lo tunggu disini bentar. Gue ke dalam dulu beli tisu sama air mineral buat bersihin kaki lo." Ucap Jeno saat sudah berhasil menemukan Naraya dan membawa gadis itu duduk di kursi Indomaret terdekat.Awalnya, Jeno terkejut melihat penampakan Naraya yang sangat berantakan bahkan tidak menggunakan alas kaki sedang duduk sendirian di halte. Tetapi, seakan tahu bahwa gadis itu jauh dari kata baik-baik saja, Jeno memilih untuk tidak bertanya apa-apa karena ia pikir itu bukan urusannya sama sekali. Makanya, ia langsung menyuruh Naraya naik ke motornya dan mereka berhenti di salah satu Indomaret terdekat.
Jeno menunduk menatap Naraya yang tak merespon ucapannya, tatapan gadis itu seakan kosong dengan sisa air mata di pipinya membuat Jeno berdecak lalu meletakkan jaket nya ke pangkuan Naraya membuat gadis itupun mendongak hingga pandangan mereka bertemu satu sama lain.
"Titip jaket gue." Kata Jeno membuat Naraya mengangguk lalu Jeno pun berlari memasuki Indomaret.
Naraya pun tersenyum hambar dan tiba-tiba saja matanya berkaca-kaca lagi membuatnya dengan cepat mengumpat kasar untuk mengalihkan air matanya tersebut. Ia bahkan mengusap wajahnya kasar dan menggoyangkan kakinya gregetan membuat jaket Jeno di pangkuannya itu terjatuh ke lantai.
Gadis itu menghela nafas sebelum membungkuk sedikit menjangkau jaket Jeno. Namun, matanya pun tertarik dengan kotak rokok dan pematik api yang ikut terjatuh dari saku jaket Jeno. Tanpa pikir panjang, ia pun segera mengambil satu batang rokok dan pematiknya lalu mulai menikmati setiap isapan tembakau itu sebelum di hembuskan nya secara kasar membuatnya merasa jauh lebih tenang dari sebelumnya.
Naraya Putri Prameswari-gadis yang memiliki wajah lugu tetapi memiliki image yang jauh dari kata lugu. Sejak memasuki bangku SMP, bisa di bilang ia sudah melakukan seluruh kenakalan remaja yang ada di Indonesia-entah itu merokok, minuman beralkohol, berpesta semalaman di club, berpacaran dengan lebih dari satu laki-laki, menemani pria tua bermain judi dan lain sebagainya.
Dan tentu saja, ia memiliki alasan untuk itu.
Semenjak Mamanya meninggal, Papanya terlihat seperti menampakan wujud aslinya secara terang-terangan. Papanya itu seperti memiliki penyakit hyper-seks dan juga pedofil karena selalu berpacaran dengan gadis seumuran dengan Naraya bahkan di bawahnya. Belum lagi, Kavi -sahabatnya satu-satunya-terkurung di jeruji besi membuat Naraya tidak bisa lagi mengandalkan siapapun di hidupnya semenjak hari itu.
Awalnya ia ingin melakukan itu untuk pemberontakan kepada Papanya agar pria itu berubah. Tetapi, usahanya sepertinya sia-sia karena Papanya itu bahkan tidak peduli sama sekali membuat Naraya mencoba untuk hidup sendiri dengan berkencan dengan banyak pria kaya untuk memberinya biaya hidup tanpa pernah melibatkan Papanya di segala urusannya.
Dan saat ia ingin keluar dari dunia hitam itu, ia seperti terjebak, belum lagi labelan 'perempuan nakal' yang di berikan orang-orang kepada dirinya membuat Naraya pun susah untuk berhenti dari dunia hitam yang sudah terlalu jauh ia masuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
I OWE YOU
Romance[[[[[SELESAI]]]]]] Tentang, Kamu dan aku yang saling melawan masa lalu. Masa lalu yang membawa kamu padaku sebagai penyembuh. Masa lalu yang memberikan arti bahwa cuma kamu yang selalu ingin aku tuju. @nct