36. Never Enough

622 83 36
                                    


Kavitalan
dmn?
i need you

Naraya meneteskan air matanya kembali saat membaca pesan yang dikirim oleh Kavi tersebut. Jujur saja, ia bahkan tidak bisa untuk berpikir jernih sekarang. Dia berada di posisi yang paling ia takuti dimana ia harus berada di tengah Papanya dan laki-laki yang sangat ia cintai.

Setelah Ivan memohon untuk meminta perlindungan darinya, pria itu menjelaskan semua apa yang terjadi. Tetapi Naraya pun tidak bisa merespon apa-apa dan akhirnya ia berakhir terduduk di samping tempat tidur sambil berlipat lutut. Tubuhnya bergetar menahan tangis dengan tangan yang mengenggam ponselnya erat. Hidupnya sudah terlalu sulit dari awal. Bahkan, ia sudah berusaha melewatkan itu semua sampai hari ini. Dan siapa sangka ia baru menyadari bahwa apa yang sudah ia lewatkan tidak akan berhenti menghantuinya di setiap langkah hidupnya selama ini.

Dan yang selalu ia ingin pertanyakan adalah kenapa harus dirinya? Kenapa Naraya bahkan tidak bisa diberi ketenangan hidup dalam waktu yang lama? Perempuan itu bahkan tidak meminta kebahagiaan di hidupnya. Dia hanya meminta ketenangan, namun kenapa semua itu terlihat mustahil baginya?

Naraya tersentak ketika ponselnya kembali berbunyi berkali-kali. Kavi kembali mengirimnya pesan membuat ia tak tega untuk tak mengacuhkan lelaki itu.

Kavitalan
nar gue kesana ya?
gue abis berantem sm papa
i really need you
23.45

Kavitalan
nar?
lo udh bobo ya?
23.48

Kavitalan
mau kabur ga nar?
ke tempat dimana cuma kita berdua disana
gue cape bgt nar disini
00. 10

Kavitalan
gue lg nangis nar dan gue bener2 butuh lo
i needed you and a hug
00.34

Naraya
ayo kabur kapan-kapan
tp kita harus cari tempatnya dulu

Kavitalan
lo tau ga kira-kira tempatnya dimana?

Naraya
gatau
but i know a place where i'll hug you tightly

Kavitalan
where's the place?

Naraya
ur motorcycle

Kavitalan
gue kebawah
pake jaket lo kita motoran sampe pagi

Naraya
aight!



***



"Hai," Sapa Kavi yang sudah berada di atas motor saat Naraya berjalan menghampirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hai," Sapa Kavi yang sudah berada di atas motor saat Naraya berjalan menghampirinya. Naraya hanya balas tersenyum sendu lalu dengan cepat menaiki motor Kavi lalu memeluk laki-laki itu erat. Naraya benar-benar membenamkan wajahnya di punggung lebar milik Kavi guna untuk menyembunyikan tangisnya yang akan kembali mengucur deras.

I OWE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang