2 - Stay Strong

3.1K 219 16
                                    

***

Harus tetap berdiri tegap, melangkah kuat, berhati tegar dan melihat lurus ke depan, Jenny Haque sigadis berusia 24th terlahir sebagai putri dari seorang mantan pejabat negara sekaligus sebagai mantan mafia besar bernama Jabbar Haque.

Ayahnya yang kini sudah berusia 60th sudah mulai sakit-sakitan dan tengah dirawat intensif disebuah rumah sakit besar di Surabaya atas penyakit diabet dan kondisi jantungnya yang semakin memburuk.

"Nak, Ayah cuma punya kamu di dunia ini dan Ayah sangat mengkhawatirkan dirimu jika nanti kamu sendirian setelah Ayah tiada." Jabbar mengawali dalam suara yang serak dibaringannya merekat jemari tangan putrinya.

"Ayah jangan bicara begitu Yah, Jenny jadi sedih kalau denger hal itu." murung roman Jenny dalam pandangannya yang merah karena sudah berhari-hari hanya terus menangis memikirkan kondisi sang ayah.

"Ayah ingin meminta sesuatu padamu, meminta bantuanmu Jenny, satu perkara dan ini sangat penting sekali. Maukah kamu melakukannya untuk Ayah Jen?" lanjut sang ayah dengan nafas yang tak begitu normal sedikit berat naik dan turun.

"Ayah jangan dulu banyak bicara Yah! Jenny akan lakuin apapun asalkan Ayah sembuh kembali." mata Jenny berair lagi sambil mengusap-ngusap dada sang ayah.

"Ayah tidak apa-apa Jen, kamu tenang saja, ini cuma sakit biasa." kembali mengambil jemari putrinya diatas dadanya seraya memberikan satu benda berbentuk kotak kecil berwarna hitam pada genggaman tangan Jenny, dan Jenny tertegun melihat itu.

"Apa ini Yah??" menajamkan pandangannya Jenny mengetahui bahwa itu semacam benda thumb drive atau sebuah flashdisk berukuran kecil.

"Di dalamnya itu ada banyak file yang sangat penting bagi perekonomian dan keamanan negara ini. Disana ada banyak hal yang akan teruangkap, ada data teman jahat Ayah yang masih menjadi mafia di negara ini sampai saat ini yang bernama Jefri. Juga ada video yang menunjukan tempat keberadaan harta Ayah dalam bentuk bongkahan dan batang-batang emas hasil kejahatan Ayah selama ini yang hampir bernilai 10 Trilun Nak, dan Ayah simpan bongkahan itu di dasar laut." Jenny mengipit mata dan sang ayah menatap putrinya dengan pandangan yang sayu.

"Sebanyak itu Yah?!" Jenny bergeleng sambil terus menatap benda tersebut ditelapak tangannya.

"Ayah tak rela jika kamu memakan harta itu Jenny, harta Ayah dari hasil bisnis pertambangan masih banyak direkening Ayah dan itu semua buat kamu Nak, kecuali harta di dalam laut, mereka harus kembali ketangan pemerintah karena itu milik pemerintah." lanjut Jabbar yakin.

"Terus apa yang harus Jenny lakuin Yah?" Jenny mengerut kening seraya terus menatap kondisi sang ayah yang terlihat menahan sakit.

"Kamu bawa file ini ke Jakarta dan berikan pada Jenderal Jayadi Chedid secara langsung tanpa melalui pelantara." berhenti berucap untuk menarik nafas terlebih dahulu dan melanjutkan kembali "Beliau adalah perwira tentara paling tinggi di negeri ini, dan dulu kami sempat bersahabat sewaktu Ayah masih menjabat sebagai menteri dan beliau masih menjabat sebagai perwira menengah kolonel.

"Baik Yah, Jenny pastiakan benda ini sampai ketangan Jenderal Jayadi Chedid itu tanpa pelantara. Jenny akan cari cara sebisa mungkin supaya bisa bertemu langsung dengan beliau." mengangguk Jenny yakinin pula ayahnya.

"Ayah percaya pada kemampuan kamu Jen, tapi seandainya kakakmu masih ada pasti Ayah takan mengandalkanmu untuk perkara sebesar dan sebahaya ini." sesal lirih Jabbar menahan airmata diupuknya mengingat kembali pada saat kepergian istri dan anak sulungnya dalam kecelakaan pesawat beberapa tahun silam.

"Ayah please jangan banyak pikiran dulu, Ayah harus selalu tenang. Ibu dan kakak sudah pergi dan tenang disana." Jenny menunduk mengelus-ngelus tangan ayah menahan kepiluannya. "Aku sanggup kalaupun harus menjadi laki-laki dan memikul beban seberat apapun demi Ayah." lanjutnya harus terus meyakinkan ayahnya demi kondisi sang ayah bisa lebih tenang.

Mine's Just Yours |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang