16 - I touch U more

2.4K 193 100
                                    

Nih gua kasih 1x lagi! Pada bawel lo... 🙄
Ini yang terakhir ya jangan minta" lagi, part ninaninu lagi yang diminta... 😌
Oke lah ini lanjutan mereka semalem yang belum tuntasss.

Jan lupa besok pada puasa n stopp dulu baca crt wp yang bisa ngundang pertengkaran libido kalian ye...😂

Enjoy reading n Bye....

***

Bibir Jenny tersungging kecil pula merasakan Jihane yang semakin menyusup terus kedalam pelukannya di dalam selimut mereka, jemari Jihane menyisir mengelus-ngelus kepala Jenny dibelakang wajahnya dan disambut tangan Jenny merekat memegangi jemari Jihane, dan Jihane pun membawa tangan Jenny untuk meraba diwajahnya, yang lalu Jihane mengecupi jari Jenny nan mengulum jari telunjuk Jenny bak mengulum lolipop saja yang Jenny bisa paham itu, jika Jihane sudah berbuat begitu berarti Jihane ingin dipuaskan kembali.

Tubuh Jenny naik diatas Jihane seraya keduanya saling tatap menatap lekat yang masih dengan kerinduan membara diantara mereka berdua. Jenny enggan untuk berkedip meresapi paras Jihane yang selalu menggairahkan itu dan tatapan Jihane yang menatap Jenny dengan segala kekagumannya itu.

Mendekat dan saling beradu di wajah dan di puncak hidung mereka, bibir Jenny pun menepi dibibir bawah Jihane nan menggigitnya pelan, maka mulai meringis ada disuara Jihane. Digigit cukup lama disana dan ditarik perlahan... dan dilepas lalu dihisap dalam-dalam oleh mulut Jenny, maka merekapun mulai saling berbalas cium tarik menarik tanpa henti.

Lepas bercium, wajah Jenny turun dan bertepi dipuncak satu nipple merah muda Jihane, maka giliran mulut Jenny yang kini seperti mengemut permen disana silih berganti yang sesekali menggigitnya pula membuat tubuh Jihane meleok merasakan rasa geli namun itulah yang bikin candu bagi Jihane.

Kedua paha Jenny mengapit pinggul Jihane dan mulai beradukan kedua milik mereka nan saling bergesek pelan keatas dan kebawah. Puncak dua bukit pinggul Jenny mengembang kempis menguasai kewanitaan Jihane yang polos bersama ringisan demi ringisan terdenagar lagi dari bibir terbuka Jihane.

"Mau pakai Dildo?" tanya lembut Jenny yang naik lagi keatas menatap paras sang kekasih kembali.

Dan Jihane bergeleng yang berarti tidak mau. "Pakai jari aja..." jawab Jihane pelan dan itu semakin meresahkan kegairahan dalam Jenny untuk Jihane.

Tubuh Jenny mundur dan duduk meraih tubuh Jihane untuk bangun dan duduk pula naik dipangkuan Jenny karena posisi itulah favorit dari seorang Jenny.

Dengan lipat kaki mengapit dua paha Jenny, keduanya berposisi duduk bertelanjang. Jemari tangan kanan Jenny menyusup kebawah Jihane dan mengelus-ngelus milik Jihane dengan pelan bersama dua paras mereka yang kembali beradu dan saling menatap penuh cinta nan kepasrahan mereka yang tulus.

Jemari Jihane membelai kepala dan rambut pendek Jenny seiring desahan dan ringisan pelan keluar lagi dari bibirnya merasakan elusan lembut jemari Jenny yang terus bertahan dibawahnya... memicu keluarnya lendir sexsual milik Jihane dan itu keluar nan berlumat dijemari Jenny disana.

"Kamu basah Sayang..." guman resah Jenny yang terpejam meresapi lendir itu dijemarinya dan perlahan jemari itupun masuk kedalam milik Jihane, mengelus setiap dinding sensitif didalam sana dan memutar pelan penuh perasaan memicu rasa geli dan rasa nikmat yang begitu candu untuk Jihane lagi disentuh selembut itu oleh Jenny, Jihane terlihat mulai sayu merem dan melek dikedua matanya bersandar kepala di bahu Jenny, Jihane tak berdaya yang pula terpejam menggigit-gigit pundak Jenny yang kemudian bibirnya bergeser meraih bibir Jenny... mereka berciuman kembali saling tarik menarik lagi.

Kedua tubuh itu bergetar dan berputar lembut dalam keadaan duduk Jihane diatas tubuh Jenny, keduanya menikmati dengan terus bergoyang lembut tanpa mau terburu-buru menghabiskan waktu walau suasana alam diluar apartemen sudah terang menderang.

Jihane terkulai dan menjatuhkan tubuhnya ke kasur kembali bersama pinggul yang masih diatas pangkuan Jenny, mata Jihane terpejam yang hanya terus meresapi kenikmatan gairahnya dalam sentuh lembut Jenny disekujur tubuhnya, Gigitan Jenny menguliti perut Jihane, menjilati pusar Jihane dan itu memicu kegelian lagi pada Jihane dan membuat tubuhnya meleok-leok lagi sambil mulutnya mengulum jemari miliknya sendiri namun Jihane belum mau menyerah pada Jenny.

Wajah Jenny turun dan mengecup vagina basah Jihane bersama beberapa jemari kanannya yang masih terus bergairah didalam sana menjepit, mengelus, memutar, menusuk tubuh Jihane dan itu tentu memicu orgasme Jihane akhirnya naik dan menuju gairah klimaxnya yang tinggi. "Aaaaahhh Sayaaang!!!" jerit Jihane panjang dan lama... tak perdaya dalam kenikmatannya. "Sayangku nggak, aku gak kuat lagi..." suara Jihane terdengar terbata-bata pula sambil menggigit punggung tangannya sendiri maka Jenny pun berhenti, bibirnya berhenti menggigit-gigit vagina Jihane seiring menurunkan pinggul Jihane dan bibir Jenny menyisir menggerayangi tubuh Jihane dari bawah hingga atas dan Jenny mendekap tubuh Jihane lagi sambil jemari yang meraih ujung selimut menyelimuti tubuhnya juga tubuh Jihane dibawah tubuhnya kembali dan keduanyapun hendak terpejam lagi disana, namun suara getar panggilan dari ponsel Jihane di atas nakas terdengar, keduanya melek dan saling menatap lagi seiring tangan Jihane meraih dan menerima panggilan itu yang datang dari Ibu Juliana.

"Hello Sayang selamat pagi. Kamu tidur di apartemen ya Ji??" suara sang ibu mengawali.

"Pagi Mam, I iya Mam, aku di apartemen. Kenapa emangnya Mam?" menjawab sambil menahan geli dari gigitan dan ciuman pelan Jenny dilehernya.

"Kamu nanti pulang sebelum jam makan malam ya Nak. Jangan lupa ajak John juga ke sini." Jenny berhenti dan mendengar kelanjutan suara dari Ibu Juliana di ponsel yang suaranya dilouds tersebut.

"Memangnya mau ada acara apa Mam?" Jihane meregang dahi menatap Jenny begitupun Jenny.

"Nanti malam akan kedatangan Bapak Presiden kerumah atas undangan makan malam dari papa dan keluarga kita, dan Pak Presiden mau bertemu dengan John katanya..." bibir Jihane juga Jenny terbuka terperangah saling menggercap mata kaku ada pada tatapan keduanya, maka keadaan rumit itu mereka yakini akan tiba kembali...

TBC
------
2 April 2022

***

Mine's Just Yours |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang