35 - Akhirnyaaa!!!

1.6K 189 76
                                    

MAAF BARU BISA UP LAGI YA GUYS!!!
🤕🤒😩

***

Jasmine berdiri dihadapan pria yang telah menyapanya itu bersama detakan jantung yang jadi memompa kencang di rongga tubuhnya. "Ngapain kamu disini?" sambil mendecakkan lidahnya, "I mean, what're you doing here?" romannya yang langsung menjadi kesal saja.

James Morrone masih menatap sayu pada Jasmine seiring jemari ingin menggapai tangan daripada Jasmine. "I miss you my baby girl." rayu tulusnya, tapi digibas kasar oleh penolakan Jasmine.

"No! Don't call me your baby girl. That's disgusting!" geremat kesal gigi Jasmine sambil melangkah ingin meninggalkan James namun jemarinya berhasil diraih oleh James.

"I need you Baby. Please forgive me!" dan ttiba menarik Jasmine kedalam pelukannya.

Jasmine meronta bahkan langsung menampar pria jangkung itu satu kali dipipi kirinya. "Pakkk!!" James pun melepasnya lagi.

"I hate you James!" sentak Jasmine dengan nafas yang naik dan turun menahan kesal.

James merunduk namun masih tak mau biarkan langkah Jasmine dapat pergi, ia memegang erat sebelah tangan Jasmine lagi. "Please accept my apologies! You have misunderstood me all along! I never cheated on you Baby! I only love you." keluh pria tampan yang nyaris bertubuh telanjang berlutut dihadapan Jasmine, terbias penuh harap dan itu cukup menjadi pusat perhatian orng-orang yang tengah berada di area kolam.

"I don't care!" sentak Jasmine lagi dan menarik tangannya hingga berhasil, lalu gegas segera pergi meninggalkan James Morrone masih dalam keadaan berlutut disana.

Jasmine Roland, ternyata ia pernah menjalin kasih dengan sang actor ini setelah kepergian mendiang John Haque.

Akan tetapi perasaan jatuh cinta yang sempat tumbuh bersama sang actor harus runtuh seketika setelah hatinya dikhianati perselingkuhan Morrone dengan wanita lain, dan itu sanggup membuat Jasmine menoreh kebencian mendalam kepada James hingga mentalnya hancur dan rasa trawmanya seorang Jasmine hanya sudi mengingat kisah cintanya ketika bersama mendiang John Haque saja di dalam keluh otaknya.

***

Di Singapore. Ikatan saling merengkuh itu terasa syahdu dirasakan kedua tubuh Jihane juga John dalam siratan rasa takut saling menyakiti lagi diantara satu sama lainnya.

Lingkaran lengan John enggan melepas ditubuh sang istri dengan haru juga was-was, seraya jemari yang menyusup pelan nan gemetar dikulit perut Jihane dibalik kimono mandinya yang memang Jihane baru saja selesai mandi disore hari waktu Singapore tersebut.

Maka pastinya sisiran jemari gemetar itu tentu dapat dirasakan oleh Jihane dan cukup membuat roman Jihane menjadi mengerung diparasnya.

John membisu, wajahnya terbenam di tulang pundak sang istri, sementara Jihane mengelus heran di tulang belikat sang suami.

"I'am sorry..." lontar pelan John terdengar sendu bahkan semakin merekat dipelukannya karena isi otak yang tak mampu lekang dari ingatan bingungnya mengenai perkara malam itu bersama Jasmine.

Dahi Jihane mengerut seraya membuka pelukan dan menatap di wajah suaminya, "Tunggu tunggu, kok kamu minta maaf sama aku??" tanya Jihane mengernyit heran dimatanya.

John menggeleng cepat yang artinya tak mau berterus terang namun rasa bersalah itu tak sanggup tersembunyi di roman bimbang diwajahnya.

"Hmmm, jangan bilang kalo kamu udah bikin salah sama aku ya John?" lanjut Jihane agak menjadi bernada tegang dan meremas pelan rekat kemeja di arah punggung suaminya, namun lagi-lagi John hanya menggeleng saja.

Mine's Just Yours |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang