34 - I'am Sorry Baby

2K 191 85
                                    

***

Duduk bersandar dikepala ranjang, malam ini Jihane tengah anteng menggulir-gulir layar ponselnya, melihat pose demi pose dirinya sendiri di masa modelingnya dulu.

Duduk bersandar dikepala ranjang, malam ini Jihane tengah anteng menggulir-gulir layar ponselnya, melihat pose demi pose dirinya sendiri di masa modelingnya dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan terlintas diparas wanita cantik ini sebuah kerinduan yang menggejolak tinggi di uluh hati, rasa rindu ingin terjun kembali pada rasa uporia kegemilangan dirinya tempo itu yang bebas berekspresi, bebas menjulang tinggi meraih mimpi, bebas terba...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan terlintas diparas wanita cantik ini sebuah kerinduan yang menggejolak tinggi di uluh hati, rasa rindu ingin terjun kembali pada rasa uporia kegemilangan dirinya tempo itu yang bebas berekspresi, bebas menjulang tinggi meraih mimpi, bebas terbang kesana kemari tanpa dibatasi, dan bebas merangkul siapapun yang ia kehendaki.

Jihane termenung meresapi semuanya yang kini sudah tak bisa seperti dulu lagi. Di satu sisi mimpi menjadi bintang besar dunia masih menggelora tinggi, namun disisi lain rasa posesif yang dimiliki suaminya terlalu sensitif untuk dipertaruhkan disini.

Mengurut jari dikening bimbangnya seraya terus pandangi layar diponsel, Jihane terus berpikir langkah apa yang akan di ambil untuk masa depannya, karena jelas jika ia berlanjut menekun di karier, waktu dan pikirannya akan terkuras cukup besar disana, lalu bagaimana dengan waktu mengurusi rumah tangga juga kehadiran anak-anak yang dia juga suaminya selalu tunggu itu? Jihane mengedig bahu pelan masih belum bisa seimbang menghadapinya.

"Lagi apa istriku? Kirain udah bobo... Serius amat pandangin ponselnya." naik ranjang nan bersandar kepala dibahu Jihane, bola mata John ikut perhatikan layar ponselnya dan tentu John melihat tenggeran pose-pose seksi istrinya itu disana, terdiam... John pun turun dari sandaran dan memilih merebah dibantal.

John mengatup tanpa lanjut berucap namun keadaan ekspresi wajahnya cukup tenang dan tetap santai di lihat oleh Jihane.

Menelaah tanggapan suaminya yang jadi diam dan cuek, Jihane tau jika John kurang suka dengan foto-foto seksinya itu, tapi anehnya John tak menyeracau sama sekali seperti biasanya, Jihane menatap paras sang suami yang mengatup, mengapa rasanya kecewa dicuekin seperti ini dirasakan dihati Jihane.

"Sayang...?" mengelus lembut dikening suaminya penuh sayang lalu dikecupnya.

"Hmmm?" jawab John juga lembut namun tanpa membuka mata.

"Foto-foto ini menurut kamu terlalu terbuka ya?" tanya Jihane lekat perhatikan ekspresi diwajah suaminya.

John agak lama membisu tak langsung menjawab, "Itu kan pekerjaan kamu Yank. Kamu harus profesional kan..." jawabnya berusaha tetap tenang.

Mine's Just Yours |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang