4 - Terpikat

2.4K 226 44
                                    

***

"Ini nyata ataukah cuma mimpi Jo?!" sikap Jenny jadi kaku benar-benar berdiri kaku.

Jodi mengerjap-ngerjapkan matanya meyakinkan dirinya sendiri. "Ini nyata Jen!!" menatap Jenny dari atas hingga bawah dan kembali keatas, Jodi bergeleng muka.

"Ya, itu terlihat nyata." lontar tenang Kakek Jafar di tempat duduknya.

"Maksud Kakek??" Jodi dan Jenny bernada sama langsung menoleh pada arah sang kakek gondrong itu.

"Secara rasa dan penglihatan mata, dimensi Jenny berubah dan akan terlihat menjadi wujud laki-laki oleh semua orang, tapi sesungguhnya dia tidak berubah dan tetap adalah berwujud perempuan." Jenny dan Jodi saling noleh belum mengerti dan kembali menatap pada sang dukun.

"Selama nyawa Jenny masih dalam incaran para mafia, jauh lebih aman jika Jenny akan di lihat oleh semua mata dalam dimensi seperti ini." lanjut si kakek.

"Jadi Jenny berubah secara dimensi saja Kek? Maka wujud asli Jenny masih bisa terlihat kan Kek? Di arah manakah itu??" Jodi menyipit mata penuh penasaran begitupun Jenny.

"Yah. Jika bayangan Jenny terpantul dicermin, wujud Jenny di dalam cermin akan terlihat sebagai perempuan, maka selama seperti ini, jika kau berada dihadapan banyak orang, hindarilah arah cermin Nak." Kakek Jafar berjelas sambil kembali terpejam matanya.

Jenny dan Jodi mengangguk-ngangguk merasa mulai mengerti.

Mereka terdiam dan merasa mengingat sesuatu, Jenny berbalik badan dan melihat ketengah tubuhnya kearah kemaluannya dengan membuka sedikit celana dan menutupnya lagi, Jenny kembali berbalik badan.

"Tapi Kek, kenapa alat kemaluanku tidak ikut terlihat berubah ya?" Jenny menggaruk kepala agak bingung lagi, sedang Jodi kembali melotot namun sambil menahan ingin ketawa.

"Itu tidak akan terlihat berubah karena jika itu berubah maka fungsi dari organ dalam tubuhmu juga akan berubah semua, karena banyak fungsi dalam tubuh pria dan wanita itu berbeda. Jika itu berubah maka dalam dirimupun harus ikut berubah Nak. Kaum pria memiliki sperma dan kaum wanita tidak punya itu. Kamu hanya berubah secara dimensi mata yang bisa dilihat oleh semua mata, sementara alat kemaluan itu sifatnya sangat tidak bisa dilihat sembarangan orang maka itu tak akan berubah." Jenny kembali mengangguk mengerti.

"Tapi Kek memangnya wujud Jenny harus terlihat dirubahkan seperti ini ya? Dulu sempat saya antar paman saya kesini karena terlilit hutang dan banyak yang mengincar juga, dan setelah pulang dari sini paman sayapun seperti tak ada yang mengenalinya, namun dalam keadaan wujud yang tak terlihat berubah sama sekali dari paman saya." ungkap Jodi yang masih belum terlalu paham.

"Masalah yang Jenny hadapi jauh lebih riskan daripada pamanmu waktu itu. Jenny di incar manusia-manusia bersenjata yang dengan satu kali tembakan dari jarak jauh saja, nyawa Jenny bisa langsung melayang. Jenny membawa harta karun senilai 10 triliun dan itu sangat diburu orang-orang jahat itu yang bahkan mereka semua sudah tahu wajah daripada Jenny." kakek gondrong berdiri sambil menyalakan dupa kembali disana dan meniup-niupkan asap dupa kemuka Jenny.

"Energi saya akan bersamamu selama kamu ada dalam bahaya Nak." tuturnya tersenyum kecil pada Jenny.

"Makasih Kek." jawab Jenny membalas senyum. "Tapi apakah Jenny bisa terlihat berubah lagi Kek? Karena Jenny merasa kurang nyaman jika selamanya harus terlihat seperti ini." Jenny murung meresapi kenapa nasibnya harus melewati di fase seperti ini.

"Kamu bisa kembali kesini setelah semua urusanmu selesai Nak, dan Kakek akan merubahnya kembali." Jenny dan Jodi tersenyum lega.

***

Mine's Just Yours |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang