***
Tiba di bandara Surabaya, ketiganya menaiki taxi bersama. John memilih duduk disamping pengemudi sedangkan Jasmine dan Jihane tak ada pilihan lain harus duduk berdampingan dikursi belakang.
Tak sejumput senyumpun terbias di paras Jihane untuk Jasmine selama diperjalanan, padahal Jasmine cukup sering melempar senyum pada Jihane.
Dan seperti mencoba beranikan diri, Jasmine mulai melontar kata pada Jihane, "Jihane sorry, may I ask you a question?" tanya beroman senyumnya yang masih agak canggung.
"No. Gak usah nanya, percuma gak bakal aku jawab bener." ketusnya dan Jasmine jadi meregang dua alisnya keatas.
"Sayang jangan gitu donk, Jasmine nanya baik-baik lo Yank. Tanya aja Jeim gak perlu ragu..." John menoleh wajah kebelakang sembari bergeleng pada Jihane heran mengapa istrinya bisa seketus itu.
"Gak jadi kok John..." sungging geleng Jasmine pada John yang tak perlu di permasalahkan.
___Hanya habiskan beberapa menit saja untuk bisa sampai di kediaman John, merekapun tiba.
John masuk dan menghampiri ayah angkat atau Pak Jiman yang tengah merapihkan rumput di halaman depan, John merangkulnya.
"Le??! Bapak sweneng sekali kamu sudah bisa bebas tok Le!" ucap Pak Jiman haru. "Buk?!" teriaknya sambil noleh arah rumah. "Jenny pulang Buk!! Maksud Bapak John Buk!!"
Tak lama Mbo Jumi pun berlari keluar, "Beneran itu kamu Nduk? Jenny! John!" sambil berjalan cepat ingin menangis Mbo Jumi memeluk erat John. "Jaluknya Simbok udah balik lagi sekarang..."
John tersenyum haru, "Maaf Mbok, John baru bisa kesini lagi..." mengusap punggung simboknya dalam rangkulan.
Mbo Jumi menangkub tangan di dua pipi John. "Iyo ra popo Sayang, sing penting kamu udah bisa bebas karo slamet Simbok udah sukur sanget tok Le!!"
"Iya Mbok..." tak lupa tentunya Mbo Jumi pun memeluk Jihane juga Pak Jiman yang disalimi oleh Jihane.
"Ayu tenan mantu kita ini yo Pak?!" puji Mbo Jumi selalu sambil mengelus satu pipi Jihane dan Jihane membalas senyum berterimakasihnya kepada mereka. "Ayo masuk masuk..." ajak semangat simbok.
"Tunggu dulu Mbok, John punya kejutan buat kalian berdua loh! Coba liat ke pintu gerbang." ucap John menujuk gerbang dengan wajahnya dan wujud Jasmine pun melangkah masuk dari sana.
Mbo Jumi dan Pak Jiman membelalak terkejut melihatnya. "It itu Nok Jasmine???" melotot dan terbata Mbok Jumi sungguh tak percaya setelah sekian tahun bertemu lagi dengan tunangan mendiang anak majikannya dulu.
"Iya Mbok, itu Jasmine tunangan mendiang kak John." jawab John pelan dan ikut menyendu.
"Nduk!! Ini kamu tok Cah ayuuu? Nok Jasmine?!" Mbo Jumi berjalan cepat lagi dan benar-benar menangis cukup histeris memeluki Jasmine begitupun dengan Jasmine yang juga menangis.
"Mbok Jumi... Apa kabar Mbok?" benak Jasmine pun menembus lagi pada bayangan-bayangannya dimasa lalunya ketika bersama John dan keluarga John disini begitupun dengan Mbo Jumi.
"Mbok baik-baik aja Cah ayu! Kemana saja tok Nduk baru kesini lagi..." sedu Mbo Jumi yang kini dua pipi Jasmine yang ia pegang erat.
"Ceritanya panjang Mbok..." Jasmine menunduk bersama lumatan airmatanya sungguh terlihat memilukan sekali dan dipeluk kembali oleh Mbo Jumi, begitupun dengan langkah Pak Jiman yang menghampiri dan mengusap dikepala Jasmine karena bagaimanapun walau mereka adalah sebagai art, tetapi mereka sudah menjadi seperti anggota keluarga disini.
Terlihat paras Jihane yang tak bisa dipungkiri ikut mengharu di samping suaminya berdiri namun ia masih ingin sembunyikan perasaannya itu dibalik rasa gengsi miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mine's Just Yours |EnD|
RomansKebucinan wanita cantik yang telah dinobatkan sebagai ratu kecantikan dunia. Namun sosoknya itu jatuh hati pada bodyguardnya sendiri dan rasa cintanya yang bucin parah tanpa tau bahwa sosok bodyguardnya itu sesungguhnya adalah berjenis kelamin perem...