37 - Don't Disturb Us

1.3K 165 54
                                    


***

Berlari tergesa-gesa mendahului yang lainnya, segera merangkul sang istri dalam ekspresi bingung John. "Kenapa??? Ada apa Sayang??" tanya gundah gulana John menatapi wajah terisak istrinya.

Tak menolak dirangkul, Jihane menangis keras namun lemas masih berusaha menyadarkan mentalnya sendiri dari rasa seakan tengah bermimpinya ini, tapi tak kunjung jua bangun dan tak jua berubah situasi di hadapannya, Jihane pun menatap bola mata suaminya dengan pandangan yang perih.

John mengepit makin bingung atas sikap tersebut dan bertanya cepat pada Jay di sampingnya. "Kenapa ini Jay??"

Jay menjawab, "seingatku tadi Jihane sedang angkat telpon John! Dan sesaat kemudian dia jadi begini!" jelasnya yang juga khawatir.

"Ada apa ini?" kernyitan alis ada pada Jenderal Chedid seraya meraih dua pundak putrinya, sementara John dan Jay juga Jodi berjongkok mencari-cari keberadaan ponsel, dan ditemukan oleh Jodi.

"Ini John!" gegas diberikan, tak buang waktu John pun langsung melihat layar yang masih hidup itu dan masih terhubung dengan nama Jasmine.

Nanar bola mata John menatap nama tersebut. "Jasmine?" gumam pelan John, seketika pori-pori kulit disekujur tubuh merentak dingin, John menempelkan ponselnya di telinga... maka suara tangisan dari Jasmine pun terdengar.

"Jasmine??" lontar parau suara John.

"Aku hamil John... ini anak kamu berengsekkk!" sentak isakan Jasmine terdengar lagi di dalam ponsel.

Ungkapan yang menyesak rongga dada. "Apa???" jemari tangan itu gemetar. "Nooo!!" teriak keras John bahkan sampai membanting ponselnya hingga hancur, lalu gegas memeluk kembali tubuh istrinya. "Itu bohong!" geleng cepat wajah John yang gemetar. "Kamu jangan percaya, itu bohong!!"

Namun seketika pula Jihane berontak dan melepas rangkulannya, mendorong suaminya menjauh, dan itu di saksikan semua mata tentunya.

"Kenapa ini?" suara bingung sang ibu ikut terdengar tapi tak bisa berbuat banyak, sang ibu hanya berdiri resah di samping Jenderal Chedid.

Kornea basah seorang Jihane... hanya tajam terfokus kepada wujud suaminya... yang lalu terlihat mengatup sejenak, dan menatap nanar kembali. "Kamu hamilin Jasmine??" tanya lirih Jihane serentak meregangkan semua kening manusia yang ada di sana. "Kamu hamilin Jasmine kan???" serunya lagi agak meninggi.

Jenderal Chedid, Ibu Juliana, Jodi, Jay dan semuanya terkejut diantara percaya tidak percaya dengan apa yang baru saja di dengar mereka.

"Nggak Sayang!! Itu gak bener!!" John lagi-lagi ingin menyentuh tapi ditangkis Jihane seakan tak sudi untuk disentuh lagi.

"Kamu tidur dengan Jasmine??" tanya demi tanya menyentak Jihane pada wajah suaminya.

John hanya menggeleng cepat lagi bersama rekat dua matanya meluapkan air perih miliknya. "Nggak Sayang... Aku nggakk!!" membuka pandangannya lagi nan menatap sayu wajah sang istri, meminta kepercayaan dari Jihane itu begitu sulit.

"Kamu pernah tidur sama Jasmine John???" pertanyaan gemetar terlontar kembali dari bibir itu.

John menunduk menorehkan pengakuan yang tak mampu tersembunyi sungguh menyayat hati Jihane.

Langkah itu bergeser dekati berdiri kaku suaminya, tangan itu mengepal gemetar di hadapan suaminya, dan... "Pakkk!! Pakkk!! Pakkk!!!" sebanyak tiga kali pipi kanan dan kiri suaminya di tampar keras oleh tangan Jihane.

Semuanya terkaget-kaget lagi. Sang jenderal menggeleng sulit untuk percaya, Ibu Juliana membungkam mulutnya, Jodi bertengger alis yang juga tak bisa percaya, Jay mengusap peluh di dahinya, semua mata kaku tak mampu berpaling dari situasi dramatis tersebut.

Mine's Just Yours |EnD|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang