3. Murid pindahan

3.2K 206 1
                                    

"Vin sudah jam setengah 11 nih ayo pulang" ajak Ega

Kelvin tersadar jika ini sudah larut. Dia ingat batas keluar Ega hanya jam 10 malam

"Maaf ya ga, gue lupa" Kelvin menatap Ega memelas

"Gimana dong Vin, pasti ga dibukain pintu. Mana gue ga sempat pulang seharian"

Kelvin gelisah salahnya tidak ingat waktu dan mengajak Ega hingga larut malam

Brayen hanya memperhatikan mereka berdua. Tak Brayen kira Kelvin memiliki teman seperti Ega. Biasanya teman Kelvin orang semacam dirinya atau Ethan yang sama sama bebas melakukan apapun.

Kelvin menatap Brayen. Brayen yang di tatap menaikan sebelah alisnya

"Bry Lo ikut gue nganter Ega ya" pinta Kelvin

"Loh kenapa gue harus?"

Kelvin sudah cukup mengenal orang tua Ega, kalau Ega banyak teman saat keluar malam maka mereka tidak begitu marah, akan gawat kalau dia hanya mengantar Ega sendiri.

Kenapa orang tua Ega seperti itu, ya karena kalau Ega banyak teman nya pasti dia akan aman kalau kalau ada orang jahat, kalau hanya Kelvin sendiri dia tidak yakin.

"Please Bry, besok gue traktir deh"

"Hm boleh juga" ucap Bryan mereka bertiga kini akan menuju rumah Ega. Brayen memanggil teman nya yang lain tinggi nya hampir sama dengan nya bedanya orang itu terlihat lebih kurus dari Brayen

"Niko, ikut gue"

"Siap bos" ucap yang bernama Niko

"Itu Kelvin kan bry, kenapa pake diantar segala kan biasanya pulang sendiri"

"Bukan Kelvin tapi orang yang dibonceng sama dia"

Niko melihat ke arah pria yang lebih kecil dari mereka, kemudian dia menuju motornya agar ikut dengan mereka.

Karena ngebut tidak sampai 15 menit mereka sudah sampai di depan rumah Ega

Terlihat lelaki paruh baya yang membukakan pintu sempat dia melihat kearah Kelvin dan yang lain kemudian tersenyum, dan menyuruh Ega untuk masuk.

"Maaf pa, Ega main ga ingat waktu" ucap Ega takut papanya marah

"Hm lain kali jangan pulang malam ya, untung papa belum tidur, untung teman mu mau ngater kamu" ucap Bima

"Pamit om" ucap Kelvin diangguki oleh ayah Ega

"Eh tumben kamu ga di anter sama Ethan?" Tanya Bima baru sadar

"Itu pa, aku sama Ethan sudah putus" Ega tersenyum canggung.

Bima hanya mengusap rambut anak nya. Dia tidak ingin mencampuri urusan mereka jika sudah jadi keputusan bersama.

"Ya sudah kamu tidur, besok kakak mu akan datang" ucap Bimo

"Yey kak Yoga Dateng" ucap Ega senang dan berlari kecil ke arah kamarnya.

***

Di kelas Kelvin.
Jadi si Kelvin ini sudah kelas XII dan Ega masih kelas XI.

"Nama gue Brayen Aditama Gilbert, bisa di panggil Brayen"

"Ada yang ingin di tanyakan?" Ucap guru yang mengajar saat itu

"Udah punya pacar belum Brayen?"

"Bisa minta no what's app nya ga?"

"Nama Ig nya apa?"

Malah pertanyaan seperti itu yang Bryan dengar. Dia tidak menjawab. Guru yang melihat murid nya ribut segera meminta Bryan untuk duduk di kursi kosong dekat Kelvin.

Sementara itu Ethan menatap pacarnya yang seakan kagum dengan ketampanan Brayen

"Dari dulu selalu saja" ucap Ethan.

Di kelasnya Ega dan teman-teman sedang mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh Bu Sri mata pelajaran PPKN yang membahas tentang pengaruh kenakalan remaja.

"Guys, gue kurang tau sih apa yang mempengaruhi remaja saat mereka suka minum-minum gitu" ucap Dian

"Menurut gue itu tergantung pertemanan nya sih kalau teman Lo sesat Lo kemungkinan ngikutin jejak nya" jawab Fitri

"Menurut Lo gimana Ga?" Tanya Dian. Mereka hanya beranggotakan tiga orang alasannya supaya nya ikut mengerjakan ga cuma numpang nama. :v

"Iya aku setuju sama Fitri, itu pengaruh lingkungan terdekat nya. Tapi ada sedikit kekeliruan jika kita menganggap orang akan tersesat jika berteman dengan orang yang tidak tepat"

Ega melanjutkan ucapannya "menurut gue ga masalah kita temanan sama siapa aja asalkan kita tidak mengikuti kelakuan mereka, asal bisa membatasi diri aja sih supaya ga terpengaruh sama hal gituan" ucap Ega diangguki oleh teman kelompoknya.

Tugas sudah selesai dikerjakan, waktu istirahat pun tiba. "Waktunya ngisi pelut " ucap Ega dengan senyum yang mengembang

"Bu pesan Mie ayam porsi jumbo ya sama es teh manis nya" ucap Ega

"Tunggu bentar ya dedek manis" ucap Bu kantin

Dalam 5 menit mie ayam nya sudah selesai dibuat kan

Ega melihat lihat semua meja penuh, tumben banget biasanya kantin tidak seramai ini. Kalau saja dia tidak dianak emaskan oleh Bu kantin mungkin saja tiba waktu masuk dia belum jua mendapatkan pesanan nya.

"Ga sini!" Teriak seseorang itu Kelvin dia duduk bersama dua orang lainnya. Karena sudah lapar Ega langsung saja menuju kesana

"Eh teman Lo ini sekolah disini juga Vin baru lihat gue" ucap Ega sambil meletakkan mangkok mie ayam nya

"Dia baru pindah hari ini" jawab Kelvin

"Ohh murid pindahan toh" Ega memakan mie ayam nya takut bengkak kan ga enak.

"Hai Brayen minta nomor wa dong" sudah beberapa kali kata itu Ega dengar dari siswi yang datang ke meja mereka memang ya orang tampan baru pindah aja sudah banyak fans

"Koasih aha Bry, keganggu gue moakan nih" ucap Ega dengan mulut penuh

"Jangan bicara dengan mulut penuh ucap Brayen tidak suka.

Kelvin terkekeh melihat ekspresi Brayen yang terlihat ambigu saat menatap Ega yang bicara saat mulut penuh.

"Ish" kembali Ega menyuap mie ayamnya yang tinggal satu biji telur itu

"Kok telur nya ga dimakan?" Tanya Kelvin

"Ini terakhir" jawab Ega kemudian memasukan satu biji telur ayam itu kedalam mulutnya

Brayen melotot kaget "stress" gumam Brayen pelan namun dapat didengar oleh Ega dan Kelvin.

Ega hendak menjawab tapi mulutnya penuh dan harus mengunyah sedangkan Kelvin tertawa mendengar itu.

.
.
.

Tbc

Your Crush (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang