24. Orang baru

1.7K 93 0
                                    

Saat itu waktunya kelulusan Ega setelah beberapa bulan dia berjuang. Tetapi sebuah kesalahpahaman terjadi dan membuat Ega menghindari Brayen beberapa Minggu.

Flashback

"Ega. Aku minta maaf aku datang terlambat, aku lagi ada meeting tadi"

"Iya gapapa yang penting kamu datang aja". Kemudahan mata Ega beralih menatap seseorang yang ada disamping Brayen seorang perempuan anggun dibalut pakaian army yang membalut tubuhnya.

"Siapa dia Bry?"

"Sekertaris ku" jawab Brayen

Ega menatap wanita itu menatap Brayen berbinar seperti menunjukkan ketertarikan kemudian dia menatap Ega tersenyum. Ega benci ketika miliknya ditatap seperti itu. Benarkah miliknya?"

Brayen hanya sebentar di acara kelulusan Ega.  Setelah itu dia kembali ke kantor setelah berfoto.

Keesokan nya ketika Ega mengunjungi kantor Brayen. Brayen sedang asik berbicara dengan wanita itu sampai tidak menyadari keberadaan nya sesekali mereka melihat kearah handphone yang di pegang Brayen kemudian wanita itu tertawa.

Flashback off

Bukan hanya sekali tetapi beberapa kali Ega datang kesana dan menyaksikan hal itu terjadi.

"Bry kok kamu dekat banget sama sekertaris kamu itu?" Ega bertanya saat Brayen baru datang karena biasanya Brayen selalu tertidur setelah pulang.

"Biasa aja kok Ga"

"Lah aku lihat kalian bicara dekat banget sambil ketawa-ketawa lagi"

"Kamu ke kantor?"

"Iya. Udah berapa kali aku liat kalian dekat banget"

"Ega kamu cemburu?"

"Kalo iya kenapa!?"

"Santai dong. Udah ya aku mau mandi terus mau tidur capek banget"

"Bry kamu ga berniat buat jelasin?"

"Jelasin apa Ega?"

"Kamu ga mau jelasin tentang apa yang aku lihat?"

"Apa? Aku jelasin apa?" Tanya Brayen membuat Ega kesal.

"Udah lah". Ega langsung keluar kamar, sementara Brayen langsung mandi kemudian dia tidur.

Ega menahan kesalnya di ruang tamu, dia berbaring disana. Kenapa Brayen tidak menjelaskan apa-apa. Kalau tidak ada apa-apa diantara mereka harusnya Brayen memberikan penjelasan agar Ega tidak salah paham.

"Hiks..." Akhirnya setelah berusaha menahan air matanya keluar emosi Ega sudah meluap dia kesal dengan apa yang dia lihat beberapa kali.

"Apa Lo udah ga suka sama gue? Apa Lo udah bosen sama gue?" Ucap Ega sambil terisak.

Karena lelah dengan pikirannya akhirnya Ega tertidur di sofa.

Brayen yang terbangun karena merasa ada sesuatu yang kurang. Melihat sebelah tempat tidurnya tidak ada Ega disana, panik itulah yang dirasakan Brayen saat itu.

"Ega? Kamu dimana?"

Brayen keluar kamar untuk mencari Ega. Kemudian dia melihat Ega tertidur di sofa, matanya sembab seperti habis menangis. Brayen mengerutkan keningnya kemudian mencoba membangunkan Ega agar pindah ke dalam kamar mereka.

"Ega bangun. Ayo pindah ke kamar"

Ega perlahan membuka matanya, saat melihat Brayen dia kemudian menangis "kenapa kok nangis?" Brayen mencoba memeluk tubuh Ega tetapi di dorong oleh Ega

"Hiks Lo jahat Bry. Gue mau pulang aja!"

"Ga kamu kenapa sih?"

"Lo udah ga cinta kan sama gue!"

"Kamu ngomong apa sih, sampai kapan pun aku cinta kamu Ega!"

"Tapi kamu hikss... Kamu sama sekertaris kamu...

Brayen mencoba membawa kembali Ega kedalam pelukannya. Meskipun Ega memberontak tapi dia tetap memeluknya.

"Tenang dulu oke. Dengerin aku ya, dia itu cuma sekertaris gaada apa-apa diantara kamu"

"Kamu juga makan sama dia aku liat hiks..."

"Iya aku memang makan sama dia tapi ada kak Ben juga ga berdua"

"Bohong!"

"Aku ga bohong. Hm seperti nya kamu salah paham. Wanita itu Eva, dia kerja disana karena kak Ben yang memintanya membantu ku. Dia pacarnya kak Ben"

"Maksudnya?"

"Iya dia itu pacar kak Ben. Aku juga kurang tau berapa banyak Ben itu punya pacar. Tapi dia bilang Eva pacarnya dan dia bilang wanita itu aneh"

"Aneh?" Brayen mengangguk

"Terus kenapa kamu mau mau aja dia jadi sekertaris kamu kalau dia aneh"

"Aku ga tau sih anehnya dimana. Tapi kalau kamu ga percaya sama aku kamu ikut aku besok ke kantor"

"Ga mau"

"Ikut ya nanti kamu salah paham lagi"

"Awas aja kalo kamu bohong!"

"Ga bohong. Ke kamar ya". Brayen menggendong Ega ala koala kemudian membaringkan nya di kasur. Dia membelai lembut rambut hitam Ega kemudian sesekali menciumi wajah lelaki yang sudah tertidur di sebelahnya itu.

"Selamat pagi bos!"

"Pagi" jawab Brayen.

"Oh hai anda yang kemarin kan? Bos ini pacar nya bos itu kan?"

"Diam" Brayen membawa Ega kedalam pelukannya dan Ega menenggelamkan wajahnya di dada Brayen menghirup aroma yang wangi dari Brayen.

"Aaaaa.... Ups maaf saya senang sekali. Tahan sebentar bos saya mau ambil foto, bos bisa cium pacar nya ga bos, ya bos seperti itu"

Cekrek cekrekk..

"Bagaimana menurutmu? Apa aku perlu mengembalikan nya pada Ben?" Tanya Brayen

"Loh kok saya mau di kembalikan kesana. Disana gaada yang bisa ngasih saya asupan. Aaa tolong biarkan saya melihat asupan ini setiap hari"

"Mba?" Tanya Ega

"Iya?" Jawab Eva

"Anda fujo?"

"Aaa betul sekali adek manis. Uuu lucu banget sih nih pipinya merah merah udah kaya bakpau daging" Eva mencolek colek pipi Ega

"Biasa nya ngapain ketawa sama Brayen?" Tanya Ega langsung

"Oh itu. Aku lagi vcan sama Ben membahas kerjaan. Tapi dia selalu sama teman cowoknya mana mesra banget lagi mereka kadang pelukan. Ya aku bilang mereka cocok terus aku kasih liat ke Brayen eh Ben nya malah marah.

"Kamu tau ga siapa cowok yang dia maksud?" Tanya Brayen

"Siapa?"

"Kak Yoga"

Ega terkekeh. Untung Brayen mengajak nya ke kantor kalau tidak dia pasti akan salah paham sampai sekarang. Dia dengar dari ibunya kalau yoga memang bekerja di perusahaan milik Ben.

Mereka memang dekat. Tetapi setaunya kakaknya itu sudah mempunyai pacar cewek.

"Padahal aku ngeship mereka walaupun aku pacar nya Ben"

"Hahaha iya. Maaf ya kak aku sempat salah paham sebelumnya"

"Its oke tapi aku boleh cubit pipi kamu ga?"

"Ga boleh" ucap Brayen langsung menarik Ega agar menjauh dari Eva.

"Kerja!" Ucap Brayen. Eva hanya tertawa kemudian kembali ke ruangan nya.

.
.
.
Tbc

Your Crush (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang