"Ega" panggil Brayen
"Iya"
"Aku ga tau mau ngomong apa semuanya udah dijelasin sama papa"
"Hm"
"Apa kamu marah?"
"Untuk apa?"
"Karena_
"Bry aku_ aku gapapa kok dengan itu"
Brayen memeluk Ega. Dia tau mata Ega berkata sebaliknya, "kalau kamu minta aku berhenti dari pekerjaan itu aku akan berhenti"
"Apa kamu bisa?"
"Bisa. Tapi aku harus bicara dengan ayahku dulu"
"Bry?"
"Hm"
"Kamu ga usah tegang gitu aku gaakan pergi kok, aku cuma akan pergi kalo kamu selingkuh itu aja"
"Hm gaakan, aku gaakan pernah selingkuh. Nanti aku bicara ke ayah. Dia pasti mengizinkan karena aku juga sedang kuliah pasti ayahku tidak keberatan.
"Iya. Oh iya kita beneran mau nginap di sini?"
"Iya. Apa kamu merasa ga nyama atau mau pulang?"
"Engga. Aku mau main sama Bian dong. Boleh anterin aku ke kamarny nggak?"
"Ga kamu mau main sama Bian? Apa kamu kurang puas sama aku? Aku lebih besar dari bocah itu" ucap Brayen
Seketika Ega tertawa karena perkataan Brayen "maksud ku aku ingin ngobrol sama dia, bukan main seperti yang kamu pikirkan"
"Memangnya mau main apa kak?" Ucap Bian yang tiba-tiba datang dia juga tidak segan memeluk Ega. Membuat wajah Brayen merah padam
"Kak Bry ga keberatan kan kalo threesome?"
"Mau gue bunuh Lo sekarang juga bi?"
"Hahaha aku bercanda kak. Ih kok serius banget sih, aku cuma suka sama Kelvin kok. Tapi kalo kak Ega mau ya gas aja" Bian langsung mendapat pukulan dikepalaya tentu saja Brayen yang memukulnya.
"Jadi cuma threesome gue ga diajak?" Tanya Ben
"Ga kita pulang!" Ucap Brayen menarik tangan Ega.
Seketika itu juga Ben dan Bian langsung tertawa ngakak, " kita cuma becanda elah Bry ga usah ajak Ega pulang gitu"
"Becanda Lo semua ga asik. Kalo kalian macam-macam sama Ega gue bantai Lo"
"Kowaii" ucap Bian.
"Anak-anak mumpung masih disini ayo ikut mama ke pinggir kolam renang, kita bikin BBQ"
Ben dan Bian menggandeng bahu Brayen terlihat Bian yang paling pendek diantara mereka mungkin anak itu masih dalam masa pertumbuhan.
"Mereka memang suka bercanda. Tapi kalau Bry dia gak suka becanda" jelas ibunya
"Iya tante saya kenal mereka kok" jawab Ega.
"Kak Ega tingginya berapa?" Tanya Bian tiba-tiba sambil membawa sepiring sosis yang sudah dipanggang
"175 kurasa"
"Woah aku tinggi 1 cm dari mu loh. Kalau kak Kelvin tau ga berapa?"
"Kayaknya sih kurang lebih aja"
"Emm. Kalau gitu aku akan tumbuh 10-15 centimeter lagi"
" Mana bisa kau melampaui tinggi badanku" ejek Ben
"Ck. Bisa lihat kak Bry dia saja sudah sama tingginya dengan mu"
"Mending makan dari pada ngeributin itu. Sini Ega makan yang banyak" ajak ibu mereka
Setelah selesai dengan acara BBQ nya mereka kembali ke kamar masing-masing. "Bry aku bau BBQ nih aku mandi dulu ya"
"Mau berdua?"
"Ga ah. Kita lagi dirumah kamu ya"
"Hehe..iya kamu mandi duluan aja nanti aku mau mandi juga"
Tidak butuh waktu lama Ega telah menyelesaikan mandinya. Dia hanya memakai baju mandi yang tersedia di kamar mandi "Bry ninja baju kamu ya"
"Iya cari aja di lemari"
Ega menjelajahi lemari pakaian Brayen mencari baju yang cocok namun semuanya terlihat besar hingga akhirnya dia memilih sebuah piyama berwarna hitam polos. "Anjir celana nya panjang banget" akhirnya Ega memilih untuk tidak memakai celana nya karena bajunya cukup menutupi pahanya
"Apa kamu menggodaku?" Ucap Brayen keluar dari kamar mandi
"Dimana nya? Aku ga pernah ya"
"Kenapa kamu ga pakai celana?"
"Terlalu panjang"
"Oh iya Bry aku juga pinjam boxer kamu ya. Masih muat karena ada karetnya
"Ga kamu serius ini bukan buat goda aku?"
"Apaan sih Bry?"
Brayen langsung mencium bibir Ega sambil meraba-raba pantatnya, "Bry tangan mu"
"Hausnya ini masih longgar setelah tadi pagi?"
"Jangan bilang kamu__
"Ya aku horny banget saat liat kamu pakai piyama doang" Bayern lanjut mencium Ega menghisap dan mengajak lidah Ega untuk bermain hingga Ega juga merasa dia terangsang akibat perlakuan Brayen
"Ahh Bry...
"Aku ga punya kondom disini, gapapa kan?"
"Tapi nanti kedengaran gimana?"
"Gapapa"
Dengan cepat Brayen menurunkan bokser yang dipakai Ega. Memutar tubuhnya nya hingga posisi Ega sedang menungging sekarang
"Aku juga gaada gel disini. Ah mungkin cara ini membantu"
"Bry? Apa yang ahhh"
"Ituu... Bryy jangan gunakan lidah mu itu kotor"
"Apa yang kau bilang. Ega aku tau waktu mandi tadi kau membersihkan nya kan?"
"Hhmpph.. yahh akuu mela-kukannyaa"
"Aku akan menggunakan air liur ku dan percum mu mungkin agak seret karena ga pake pelumas"
"Aku udah ga tahan. Aku masukin sekarang" ucap Brayen dia mengeluarkan jarinya dari hole Ega dan menggantinya dengan penis besarnya yang udah tegang sedari tadi.
"Ahhh. So fukcing damn. Hangat dan ketat aku suka" ucap Brayen
"Ahh. Bry pelan"...
Sementara itu diluar kamar ibunya Brayen yang sedang membawa nampan berisi 2 gelas susu terdiam diwajahnya menampilkan senyuman. "Yaampun anak-anak itu"
"Hayo mama ngapain?" Kini Ben datang
"Sttt. Ben tolong bawa nampan ini ke dapur mama ingin melihat sedikit"
"Eitss ga boleh ma. Sana mama juga minta sama papa"
"Ih ben mama kan pengen liat Brayen dan Ega"
"Mau Ben aduin ke Bry biar dia ga mau pulang lagi nanti"
"Ehehe ga deh. Yaudah mama pergi dulu ya. Ben kamu juga cari pacar dong"
"Ben udah punya kok ma 2 lagi"
"Cewek cowok?"
"Cewek"
"Kenapa ga cowok?"
"Kalo semua nya jadi gay nanti yang ngasih cucu siapa"
"Hahaha iya juga. Nanti bikinin mama cucu lima ya"
"Hmm"
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush (BL)
AcakEga yang baru putus dengan pacarnya bernama Ethan merasa galau. Kemudian kedatangan seorang anak baru bernama Brayen merubah kisah sedih Ega. Tetapi murid pindahan itu cukup bermasalah di kehidupan luar sekolah nya. Bagaimana kah kelanjutan kisahnya...