Kelvin yang masih nyenyak tidur dibawah selimutnya terganggu akibat hp nya terus-terusan berdering.
"Siapa sih ganggu orang tidur aja" kesal Kelvin sambil meraih hpnya
"Sialan, si Ega tumben ni anak telpon gue pagi-pagi"
Panggilan telpon
"Apa?"
"Vin Lo harus bantuin gue!"
"Bantuin apa ga?"
"Bantuin gue bikin party buat ultah Bayern ntar malem"
"Bisa ultah juga tu manusia kardus"
"Eh kok Lo bilang pacar gue kardus sih"
"Ck. Gue asal ngomong aja, jadi party nya mau dimana, di club nya Bry atau di apartemen nya?"
"Di apart aja. Nanti Lo kesini ajak Bian juga ya. Terus bawain gue balon angka__ eh ga deh bawain amer aja"
"Wah Ega kita udah gede dah bisa nyicil Amer"
"Bukan buat gue tapi buat kalian nanti. Pokonya Lo datang aja dulu bantuin gue nyiapin acaranya"
"Iya, iya nanti gue kesana"
Brayen kesal karena Ega tidak mau bicara padanya. Jadi dia memutuskan untuk pergi ngampus sendiri
"Ega... Tok tok... Sahabat mu datang loh" suara di depan pintu Ega yang pelaku nya adalah Kelvin
"Lo sendiri?"
"Berdua ehehe" jawab Bian yang tiba-tiba muncul dari belakang Kelvin
"Nah pas banget yuk bantuin gue"
Mereka berdua mulai membantu Ega mempersiapkan makanan dan keperluan untuk ulang tahun Brayen.
Ben juga ada disana dengan membawa banyak cemilan
"Kak Ben kok kesini ga bareng kak yoga?" Tanya Ega
" Lo tau sendiri kan abang Lo itu masih belum percaya sama Brayen"
"Iya sih"
"Nanti coba gue hubungin lagi siapa tau berubha pikiran"
"Oke makasih ya kak Ben"
Sementara Ega dan teman-temannya asik mempersiapkan untuk party. Brayen sedang berada di club nya untuk menegangkan diri
"Eh bos Brayen baru nongol aja" ucap Niko diangguki teman nya yang sedang merapikan beberapa meja
"Hm. Gimana masih rame ga?"
"Seperti biasanya lah selalu penuh"
"Bagus lah kalo gitu"
"Kenapa muka nya gitu bos?"
"Gapapa"
"Eh?"
Sekarang sudah sore Brayen dari siang menghabiskan waktunya disana dia kesal dengan Ega yang mengabaikan nya
Flashback
"Bangun Ega udah pagi"
"..."
"Kamu bikin sarapan apa?"
"..."
"Ga liat kemeja hitam ku ngga?
"..."
"Kok kamu diam aja sih. Aku lagi ngomong loh sama kamu"
"Ega dengar ga sih?"
"Anjir. Gue salah apa coba?"
"Kalo kamu marah karena tadi malam. Maaf deh aku ga minta kalo kamu ga ngasih"
"Please lah ngomong dong"
"..."
"Udah lah. Gue cabut"
Flashback off
"Ck. Kenapa sih dia tiba-tiba diam gitu?"
"Masih disini bos?"
"Terserah gue dong"
"Ih santai bos kan gue cuma nanya aja"
Ternyata rasa rindunya mengalahkan rasa kesalnya. Brayen memutuskan untuk pulang dan mencari tahu letak salahnya dimana.
"Eh eh tu kak Bry udah datang" ucap Dian. Dia baru datang bersama Fitri setelah selesai kelas
"Kue nya udah siap belum Ga?" Tanya Kelvin
"Udah nih. Matiin dulu lampunya"
"Ih kayak ngasih anak kecil aja" protes Kelvin
"Bacot!"
1..2...2...
Klakk... Pintu terbuka Brayen kaget karena apartemen nya jadi gelap. Seketika dia khawatir dengan Ega
"Ega?"
"Ega jawab kalo Lo dengar"
"Jangan bikin gue khawatir"
Seketika lampu menyala. Ega bisa lihat wajah khawatir nya Brayen.
"Happy birthday Bry" ucap Ega menyodorkan sebuah kue
"Happy birthday kak, love you" Bian menghampiri Brayen dan memeluknya
"Happy birthday bro" ucap mereka serentak
"Jadi apa ini kejutan buat gue?"
"Ya iya lah. Emang buat siapa lagi" jawab Yoga. Dia juga datang karena dipaksa Ben dan Ega
Mereka melanjutkan dengan minum-minum Fitri dan Dian sudah pulang karena mereka berdua cewek dan tidak ikut minum
"Vin muka Lo merah kayak tomat" ucap Ega sambil tertawa
"Hahh Nanda?" Racau Kelvin yang sudah mabuk berat
Terlihat yoga juga sudah mabuk. Disampingnya ada Ben yang masih santai meminum minuman nya
"Kak boleh ikut minum ga. Nyobain Amer aja kok" ucap Bian
"Ga boleh. Akan kecil ga boleh"
"Ih kan aku udah esema
"Nanti siapa yang bawa Kelvin pulang kalo lo mabuk?" Ucap Brayen
"Eh iya ya. Yaudah deh kalo gitu Bian pulang ya kak Ben kak Bry"
"Ayok Vin pulang ke rumah Bian" dengan mudahnya Bian menggendong tubuh Kelvin ala bridal style
"Lo ga pulang juga?" Tanya Brayen pada Ben
"Kenapa Lo ngusir gue?"
"Kalo iya kenapa?"
"Ck. Jangan keseringan ngewe ntar bunting anak orang"
Brayen cuma mengangkat bahunya acuh.
"Awas ya kalo macam-macam sama Ega!" Ingat yoga yang berada di punggung Ben sekarang.
"Ga kok semacam aja. Udah lama pergi sana"
"Ih bry ga boleh gitu nanti ga direstuin lagi"
"Pasti direstuin kok" ucap Brayen terkekeh
Setelah semua teman-teman nya pulang Brayen mandi sebelum tidur dan Ega membersihkan sampah yang berserakan.
"Udah besok aja lanjutin nya. Mandi dulu sana"
"Iya deh" Ega berjalan ke kamar mandi. Setelah memastikan dirinya bersih luar dalam dia segera keluar.
"Nah sekarang aku mau minta hadiah nya"
Brayen mulai mencium bibir Ega. Menghirup aroma Ega dan wangi sabun dari tubuhnya.
"Egghh... Jangan bikin disitu keliatan"
"Ini tanda kepemilikan. Biar orang-orang tau kalo kamu itu miliknya Brayen.
Brayen melanjutkan mengunboxing Ega. Hingga hampir pagi barulah mereka berhenti karena cukup lelah.
"Akhh bry aku keluar....
"Bersama sayang"
Sebelum tidur Brayen membersihkan tubuh Ega karena Ega tidur lebih dulu. Biasa boti terlalu capek menerima kebrutalan si seme.
.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Crush (BL)
RandomEga yang baru putus dengan pacarnya bernama Ethan merasa galau. Kemudian kedatangan seorang anak baru bernama Brayen merubah kisah sedih Ega. Tetapi murid pindahan itu cukup bermasalah di kehidupan luar sekolah nya. Bagaimana kah kelanjutan kisahnya...